Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Venus Flytrap, Tumbuhan Pemakan Serangga

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/MonikaP
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Umumnya, tumbuhan merupakan salah satu tempat favorit bagi para serangga, baik untuk mencari makan atau menetap.

Akan tetapi, ada satu jenis tumbuhan yang justru menjadi momok bagi para serangga.

Adalah venus flytrap, tumbuhan pemakan daging atau karnivora yang disebut Charles Darwin sebagai "Tumbuhan Pemangsa Serangga".

Baca juga: Daftar 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi, dari Pari Sungai Tutul hingga Arwana Irian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati demikian, alat penangkap serangga dari venus merupakan salah satu yang terindah di dunia.

Melansir Live Science, 25 Februari 2017, venus tumbuh berdiameter sekitar 13 sentimeter.

Satu venus biasanya memuliki sekitar enam batang dengan daun berengsel.

Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?

Membentuk sebuah jebakan

Daun-daun itu dilapisi dengan gigi dan menyatu dengan rahang yang mirip dengan cangkang.

Saat daunnya menutup, mereka membentuk sebuah jebakan dalam perangkap individu berukuran sekitar 3 sentimeter.

Tumbuhan ini berasal dari Carolina Utara dan Carolina Selatan, tetapi telah diperkenalkan ke negara bagian lainnya, termasuk Florida dan New Jersey.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Menurut laporan National Wildlife Federation, venus flytrap menyukai tanah lembab dan asam yang banyak ditemukan di bawah hutan.

Mereka juga membutuhkan kelembapan tinggi dan banyak sinar matahari untuk tumbuh subur.

Hal yang paling memikat dari tumbuhan ini adalah cara mereka makan.

Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?

Nektar yang harum

Venus biasanya memikat serangga dengan lapisan kemerahan di daun dan dengan mengeluarkan nektar yang harum.

Saat serangga hinggap di rahang penangkap lalat, ia tak langsung menyerang.

Rambut sensorik yang disebut trikoma di bagian dalam kelopak pada dasarnya menghitung pergerakan serangga.

Baca juga: Update Perkembangan Vaksin di Seluruh Dunia, dari Gunakan Tembakau, Serangga hingga Gorila

Harus ada setidaknya dua gerakan dalam 20 detik atau kelopak bunga tidak akan menutup.

Ini mencegahnya dari menjebak puing-puing atau barang lain yang tidak akan menjadi makanan yang enak.

Pada gerakan kedua, tanaman menutup rahangnya kurang dari sedetik dengan mengubah dari bentuk cembung ke bentuk cekung.

Baca juga: Populer sebagai Tanaman Obat, Apa Saja Manfaat Lidah Buaya?

Proses mencerna serangga

Bulu-bulu di tepi daun berfungsi seperti jeruji penjara untuk mencegah serangga melarikan diri.

Pada gerakan ketiga, ia mulai mencerna serangga.

Cairan pencernaan dimasukkan ke area mulut dan mereka menghancurkan serangga.

Baca juga: 3 Tanaman Hias yang Harganya Melonjak di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Saja?

Setelah lima hingga 12 hari, tanaman akan terbuka kembali dan bagian-bagian serangga yang tidak dapat dicerna akan rontok.

Mangsa utama penangkap venus adalah semut. Namun, ia juga memakan lalat, kumbang, siput, laba-laba, dan bahkan katak kecil.

Venus terdaftar sebagai spesies yang rentan oleh International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species.

Baca juga: 3 Tanaman yang Jadi Sorotan di 2019: Bajakah, Kratom, dan Porang

Tumbuhan ini rentan terhadap pemanenan berlebihan dan perusakan habitat.

Venus juga termasuk tumbuhan tahunan, maksudnya mereka akan mekar dari tahun ke tahun.

Sementara bunganya berwarna putih dengan urat hijau menjalar dari pangkal kelopal ke arah tepi.

Diperkirakan, venus flytrap ini bisa hidup hungga 20 tahun atau lebih.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Mandrake, Tumbuhan dengan Akar Mirip Manusia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Tanaman Hias yang Bakal Populer pada Tahun 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi