Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Acara PDI-P di Bali Diduga Langgar Prokes, Epidemiolog: Harus Disanksi

Baca di App
Lihat Foto
Istimewa
Tangkapan layar acara PDI P Bali, Sabtu (23/1/2021).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video mengenai acara tumpengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Bali, viral di media sosial 

Dalam video itu, terlihat lebih dari sepuluh orang berdiri di atas panggung dan mengenakan masker sambil menyanyikan lagu untuk memotong tumpeng dan tiup lilin.

Usai bernyanyi, salah seorang dari mereka memotong tumpeng dan menyuapkannya ke beberapa orang di sampingnya dengan sendok yang sama.

Baca juga: Video Viral Acara PDI-P Bali Buka Masker, Tiup Lilin, dan Suap-suapan Sendok yang Sama, Begini Penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video ini pun mendapat beragam komentar dari warganet di media sosial. 

Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 89,9 ribu kali dan dibagikan oleh 1,2 ribu warganet.

Respons epidemiolog

Terkait kejadian tersebut, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo meminta pemerintah melayangkan sanksi kepada orang-orang yang terlibat dalam video tersebut.

"Mereka harus diberi sanksi dong. Kan mereka sebagai tokoh partai, yang berarti tokoh publik yang mampu menjadi teladan bagi masyarakat luas," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/1/2021).

Sebab menurut Windhu, banyak pejabat publik yang selalu melakukan pembelaan diri setelah ketahuan melakukan kesalahan dan pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga: Video Viral Acara Musik di Klub Malam Bali, Satpol PP Beri Peringatan

 

Meskipun acara dilakukan di ruangan berkapasitas 350 orang dan hanya dihadiri oleh 20 peserta, Windhu menegaskan hal itu tak menutup kemungkinan adanya paparan virus corona.

Sebab, hal itu bergantung pada perilaku dan konsistensi dalam menjaga jarak.

"Bukan cuma soal kapasitas, tapi bagaimana 20 org itu berperilaku. Apakah mereka konsisten menjaga jarak minimum 2 meter saat berinteraksi? Apakah mereka konsisten terus menerus menggunakan masker dengan cara yang benar? Apakah mereka sama sekali tidak bersentuhan dengan yang lain?" ungkap Windhu.

"Bila salah satu saja tidak dilakukan, terutama yang jaga jarak, maka akan terjadi kebocoran sehingga berisiko besar terjadi penularan," jelas dia.

Baca juga: Video Viral Acara Dangdutan di Pengasinan Dipenuhi Warga, Ini Tanggapan Pemkot Depok

Penjelasan PDI-P

Diketahui video yang beredar tersebut merupakan acara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P di Bali.

Wakil Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD PDI-P Bali I Wayan Sutena menjelaskan, tidak ada pelanggaran protokol kesehatan dalam acara itu.

"Tidak ada, kami taat patuh, apalagi petugas partai menjadi gubernur, bupati ada yang jadi ketua DPR, ada yang baru terpilih. Itu semua melaksanakan (prokes)," kata Sutena saat dihubungi, Senin (25/1/2021).

Menurut Sutena, momen ketika tiup lilin dan salah seorang peserta menyuapkan tumpeng dilakukan secara spontanitas.

Baca juga: Soal Acara PDI-P Bali Suap-suapan Satu Sendok dan Tiup Lilin, Koster: Tak Ada Pelanggaran Prokes

 

Ia menambahkan, acara tersebut dihadiri lebih kurang 20 orang petinggi partai PDI-P dan dilakukan di tempat berkapasitas 350 orang.

"Mengundang bupati terpilih dan wali kota terpilih untuk tumpengan yang itu tak ada undangan resmi. Itu hanya hadir 20 orang maksimal," kata dia.

Sutena meuturkan, sebelum acara itu, dilakukan pemeriksaan swab test antigen dengan hasil negatif.

Baca juga: Alasan Ketua DPD PDI-P Bali Pakai 1 Sendok Menyuapi 2 Bupati Terpilih: Spontan dan Cepat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi