Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 di Dunia 26 Januari: Tembus 100 Juta Kasus | Vaksin Moderna Diklaim Efektif pada Varian Baru Virus Corona

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HECTOR RETAMAL
Petugas keamanan berpatroli di pasar ikan tradisional Huanan di kota Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). Pasar ikan itu ditutup setelah virus corona yang mematikan dideteksi berasal dari pasar itu.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lebih dari satu tahun pandemi virus corona Covid-19, grafik kasus secara global menembus angka 100 juta kasus. 

Hingga Selasa (26/1/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 100.253.892 kasus. 

Dari jumlah itu, sebanyak 2.148.428 orang meninggal dunia, dan 72.250.172 orang dinyatakan pulih.

Baca juga: [POPULER TREN] WNA dari 30 Negara Dilarang Masuk AS | Viral Benda Bergerak di Kolam Bundaran HI

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 25.829.179 kasus, 431.065 orang meninggal dunia, dan 15.569.814 orang pulih
  2. India: 10.677.710 kasus, 153.624 orang meninggal dunia, dan 10.345.267 orang pulih
  3. Brasil: 8.871.393 kasus, 217.664 orang meninggal dunia, dan 7.709.602 orang pulih
  4. Rusia: 3.738.690 kasus, 69.918 orang meninggal dunia, dan 3.150.763 orang pulih
  5. Inggris: 3.669.658 kasus, 98.531 orang meninggal dunia, dan 1.648.218 orang pulih
  6. Perancis: 3.057.857 kasus, 73.494 orang meninggal dunia, dan 217.708 orang pulih
  7. Spanyol: 2.697.294 kasus, dan 56.208 orang meninggal dunia
  8. Italia: 2.475.372 kasus, 85.881 orang meninggal dunia, dan 1.897.861 orang pulih
  9. Turki: 2.435.247 kasus, 25.210 orang meninggal dunia, dan 2.314.403 orang pulih
  10. Jerman: 2.154.369 kasus, 53.402 orang meninggal dunia, dan 1.823.500 orang pulih.

Baca juga: Simak, Ini Aturan dan Syarat Perjalanan PPKM Jilid 2 di Jawa-Bali

 

Update Covid-19 di dunia

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Senin (25/1/2021):

Moderna

Produsen vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna, mengonfirmasi bahwa vaksin buatan mereka efektif terhadap varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Inggris.

Berdasarkan laporan Reuters, pada Senin (25/1/2021) Moderna mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka menghasilkan antibodi penawar virus dalam tes laboratorium terhadap varian virus corona baru yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Perusahaan itu mengatakan, dua dosis vaksin Moderna diharapkan dapat melindungi terhadap varian baru yang telah terdeteksi.

Meski demikian, Moderna mengatakan, akan menguji penguat vaksin terhadap varian Afrika Selatan dalam uji pra-klinis, untuk melihat apakah itu akan lebih efektif dalam meningkatkan antibodi terhadap varian itu dan varian lain yang mungkin muncul di masa depan.

Uni Eropa

Uni Eropa mengancam akan memberlakukan kontrol ketat pada ekspor vaksin virus corona yang diproduksi di wilayah negara anggotanya.

Menghadapi kritik atas program vaksinasi Covid-19 yang lambat di Uni Eropa, Komisi Uni Eropa mengancam akan memberlakukan kontrol ketat pada vaksin, yang akan mempengaruhi vaksin Pfizer yang diproduksi di Belgia.

Komisaris kesehatan Eropa Stella Kyriakides menyalahkan perusahaan farmasi AstraZeneca, yang bekerjasama dengan Universitas Oxford dalam pengembangan vaksin, yang gagal memberikan penjelasan yang valid, setelah tidak dapat menyediakan dosis vaksin untuk Uni Eropa.

Dia memperingatkan, Uni Eropa akan mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk melindungi warganya dan hak-haknya.

Kyrikiades menambahkan, mekanisme transparansi ekspor akan diberlakukan secepat mungkin.

“Ke depan, semua perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 di UE harus memberikan notifikasi awal setiap kali mereka ingin mengekspor vaksin ke negara ketiga,” ujarnya.

Islandia

Warga negara Islandia akan segera menerima sertifikat vaksinasi Covid-19, yang memungkinkan mereka menghindari persyaratan karantina.

Pada Senin (25/1/2021) Direktorat Kesehatan Islandia mengatakan, mereka sedang dalam proses menyelesaikan sistem untuk warga Islandia yang telah divaksinasi penuh, agar bisa mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19.

Sekitar 4.500 orang di negara itu telah menerima suntikan dosis kedua, dan dengan demikian akan dianggap telah divaksinasi penuh terhadap virus corona.

Berdasarkan keterangan di situs web pemerintah, sertifikat tersebut akan tersedia secara online.

Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang antar negara, sehingga individu dapat menunjukkan sertifikat vaksin di perbatasan, dan dibebaskan dari tindakan pembatasan Covid-19 sesuai dengan aturan negara yang bersangkutan.

Meksiko

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan, Rusia akan memasok negaranya dengan 24 juta dosis vaksin Sputnik V Covid-19 selama dua bulan ke depan.

Hal tersebut dia sampaikan setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jumlah tersebut meningkat pesat dari target sebelumnya sebesar 7,4 juta dosis.

Diplomasi vaksin Rusia telah berjalan baik di kawasan Amerika Latin setelah perusahaan farmasi lain, termasuk Pfizer Inc yang berbasis di Amerika Serikat, mengumumkan kekurangan suplai dalam rencana distribusi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi