Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi, Gorengan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KETUT MAHENDRI
Ilustrasi gorengan sayur.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah meta analisis baru-baru ini menemukan bahwasanya makan-makanan yang digoreng berkaitan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaksuler temasuk serangan jantung dan stroke.

Analisis tersebut berasal dari sejumlah studi di mana 17 studi di antaranya terkait dengan peristiwa kardiovaskular utama.

Adapun 6 penelitian yang lain menyelidiki semua bentuk kematian.

Baca juga: Banyak Bersyukur Disebutkan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Benarkah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasilnya para penulis menemukan bahwa risiko kardiovaskular meningkat setiap tambahan porsi miingguan seberat 114 gram.

Analisis tersebut muncul dalam jurnal Heart sebagaimana diberitakan oleh Medical News Today.

Pada umumnya, pola makan orang barat cenderung olahan daging, lemak jenuh, gula rafinasi dan karbohidrat dengan buah, sayur, biji-bijian dan makanan laut yang sedikit.

Para peneliti kemudian menganalisis makanan yang digoreng dan melihat bagaimana makanan itu berdampak pada kesehatan jantung.

Baca juga: Menilai Kesehatan Jantung dengan Naik Turun Tangga...

Bagaimana efek menggoreng berpengaruh?

Para peneliti berpendapat, makanan yang digoreng seperti yang dilapisi tepung mengandung kalori tinggi.

Makanan itu umumnya memiliki rasa enak dan cenderung membuat seseorang makan secara berlebih.

Adapun gorengan yang umumnya berasal dari makanan cepat saji, menurut para peneliti umumnya mengandung lemak trans.

Baca juga: Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

Hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan kadar lipoprotein densitas rendah atau adanya kolestrol jahat.

Serta bisa berdampak pada pengurangan tingkat lipoprotein densitas tinggi atau kolestrol baik.

Para peneliti juga menunjukkan makanan yang digoreng dapat meningkatkan produksi produk sampingan kimiawi yang bisa mempengaruhi respons peradangan tubuh.

Baca juga: Studi: Stroke Tingkatkan Risiko Kematian pada Pasien Covid-19

Cara penelitian

Penelitian dilakukan penulis dengan mengumpulkan 17 studi yang mencakup data dari 562.445 peserta dan 36.727 kejadian kardiovaskular utama guna menilai hubungan gorengan dengan risiko penyakit krdiovaskular.

Mereka kemudian mengumpulkan data dari enam penelitian yang melibatkan 754.873 peserta dan 85.906 kematian guna mencari hubungan kematiaan dan gorengan.

Hasilnya para peneliti menemukan responden yang makan gorengan paling banyak menunjukkan adanya 28 persen peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama.

Itu berdasarkan perhitungan pada mereka yang makan gorengan banyak.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Adapun 22 persen terlihat adanya risiko penyakit jantung koroner dan 37 persen menunjukkan peningkatan risiko jantung koroner dan gagal jantung.

Meta analisis menemukan setiap penambahan 4 ons makanan gorengan mingguan meningkatkan risiko gagal jantung sebesar 12 persen, serangan jantung dan stroke 3 persen dan penyakit jantung 2 persen.

Tim mengidentifikasi tak ada hubungan makanan yang digoreng dan kematian akibat kardiovaskular.

Baca juga: Perhatikan Ini untuk Cegah Serangan Jantung Saat Olahraga

Hasil penelitian

Meski demikian penulis menilai ini mencerminkan inkonsistensi dari temuan sebelumnya dan terbatasnya bukti.

Namun penulis meyakini di masa depan akan ditemukan hubungan jika peneliti mengikuti peserta dalam waktu lama.

Prof Riyaz Patel seorang Profesor Kardiologi dan Konsultan Ahli Jantung di Universitas College London mengatakan hasil penelitian ini sesuai dengan pemahaman yang ada saat ini.

"Kami tahu bahwa menggoreng dapat menurunkan nilai gizinya, menghasilkan lemak trans, yang diketahui berbahaya, serta meningkatkan kandungan kalori dalam makanan, yang semuanya pada akhirnya mengarah pada proses yang dapat menyebabkan penyakit jantung,” kata dia.

Baca juga: 9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

Namun penelitian ini dinilai masih memiliki banyak kelemahan seperti studi mengandalkan ingatan responden.

Selain itu studi hanya menilai efek dari satu gorengan yakni ikan goreng dan kentang.

Selain itu kelemahan lain adalah makan gorengan cenderung berkontribusi pada risiko untuk cenderung minum lebih banyak minuman manis, menambah garam, makan tidak sehat lainnya, kurang olahraga, merokok dan sebagainya.

Baca juga: Saat Kenaikan Cukai Rokok Disebutkan Masih Terlalu Kecil...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Gejala Covid-19 yang Berdampak pada Jantung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi