Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Risiko Gangguan Mental dan Neurologi pada Penyintas Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kobkit Chamchod
Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus corona penyebab Covid-19 tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga dapat menimbulkan gangguan mental pada orang yang telah dinyatakan pulih.

Para peneliti dari Oxford University dan pusat data sains dan kesehatan TriNetX, menyebutkan bahwa 6 bulan setelah dinyatakan positif Covid-19, 1 dari 8 pasien berpotensi mengalami gangguan kejiwaan atau neurologi.

Neurologi adalah gangguan yang terjadi pada otak, sumsum tulang belakang, dan sistem saraf secara keseluruhan.

Baca juga: Bukti Baru, 1 dari 5 Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Mental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi 236.379 pasien

Peneliti dari Oxford dan TriNetX menggunakan data dari catatan kesehatan elektronik untuk mengevaluasi 236.379 pasien di Amerika Serikat (AS).

Penelitian ini memperhitungkan faktor-faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, ras, kondisi fisik dan mental, serta faktor sosial-ekonomi.

Hasilnya, 33,6 persen penyintas mengalami kondisi neurologis atau psikiatris pasca-Covid terjadi dalam enam bulan.

"Untuk diagnosis seperti stroke atau pendarahan intrakranial, risikonya cenderung menurun cukup drastis dalam enam bulan... tetapi untuk beberapa diagnosis neurologis dan psikiatri kami tidak memiliki jawaban tentang kapan itu akan berhenti," kata kepala riset dari departemen pskiatri Universitas Oxford, Dr Max Taquet dilansir dari The Guardian, Senin (25/1/2021).

Meskipun penelitian tidak membuktikan secara langsung bahwa penyebab utamanya adalah Covid-19, tetapi bisa menjadi peringatan bahwa kondisi kejiwaan dan neurologi perlu diperhatikan pada penyintas.

Baca juga: Fenomena Long Covid, Ancaman Bagi Penyintas Covid-19 yang Perlu Diwaspadai

Depresi dan insomnia

Hal serupa juga ditemukan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Biomedis Kesehatan Oxford NIHR.

Mereka mengambil data rekam medis elektronik dari 69 juta orang di AS, menunjukkan bahwa orang yang selamat dari virus corona dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kejiwaan.

Dari hasil riset ini, peneliti menyatakan 1 dari 5 pasien didiagnosis mengalami kecemasan, depresi, atau insomnia untuk pertama kali dalam waktu 3 bulan setelah dinyatakan positif Covid-19.

"Orang-orang khawatir bahwa orang yang selamat dari Covid-19 akan memiliki risiko lebih besar terhadap masalah kesehatan mental, dan temuan kami dalam studi besar dan terperinci menunjukkan hal ini mungkin," kata kepala riset yang merupakan profesor psikiatri di Universitas Oxford, Paul Harrison dilansir dari Independent, pada 10 November 2020.

Baca juga: Virus Zika Sebabkan Sindrom Guillain-Barre?

Sindrom Guillain-Barré

Seorang pIskiater dan dosen klinis di Rumah Sakit King College, Dr Tim Nicholson menyatakan bahwa temuan ini butuh penelitian lebih lanjut.

Ia tidak terlibat dalam dua penelitian tersebut. Namun ia memiliki catatan bahwa ada informasi yang perlu diperhatikan dalam mengamati gangguan mental dan komplikasi neurologis.

Catatan tersebut misalnya, kurangnya informasi relevan seperti kepadatan penduduk (lingkungan perumahan), jumlah keluarga, pekerjaan, dan status imigrasi.

"Saya pikir secara khusus hal ini meningkatkan beberapa gangguan, terutama demensia dan psikosis ... dan mendorong beberapa gangguan lebih jauh ke bawah daftar potensi penting, termasuk sindrom Guillain-Barré," Nicholson, melansir The Guardian.

Sindrom Guillain-Barré ialah penyakit autoimun langka yang menganggu sistem pergerakan tubuh.

Ia menyatakan bahwa penemuan ini akan membantu mengarahkan para peneliti ke arah komplikasi neurologis dan psikiatrik yang memerlukan studi lebih lanjut yang cermat.

Baca juga: 15 Gejala Covid-19 yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Neurologis pada Pasien Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi