Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Erupsi, Berikut Wilayah yang Dilanda Hujan Abu

Baca di App
Lihat Foto
Istimewa
Tangkapan layar dari media sosial Facebook terkait awan panas guguran Gunung Merapi pada Rabu (27/1/2021).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah lokasi melaporkan adanya hujan abu akibat dari awan panas guguran yang dimuntahkan Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, hujan abu tersebut dilaporkan dalam intensitas tipis.

"Sejumlah lokasi melaporkan terjadinya hujan abu dengan intensitas tipis seperti di beberapa desa Kecamatan Tamansari, Boyolali (Jawa Tengah) dan Boyolali Kota," ucap Hanik seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Luncurkan 36 Kali Awan Panas dalam 14 Jam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pemkab Klaten Sip Anwar menyatakan, ada satu lokasi di Klaten, Jawa Tengah yang dilanda hujan abu akibat kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi.

Lokasi tersebut adalah Dukuh Gedong Ijo, Kecamatan Tegalmulyo, Kabupaten Klaten.

"Yang ada hujan abu itu di Tegalmulyo, Dukuh Gedong Ijo, memang ada hujan abu tetapi tidak begitu tebal sekitar jam 1 siang," ungkap Anwar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Hujan abu

Dia memastikan, tidak ada wilayah di Klaten selain Gedong Ijo yang dilanda hujan abu.

Pasalnya, sempat beredar informasi beberapa lokasi di Klaten dilanda hujan pasir dan hujan abu.

"Kalau yang diunggah di medsos itu kan ada yang menyampaikan hujan pasir-hujan pasir, itu kalau di Klaten, baik di Tegalmulyo, Sidorejo, Balerante itu tidak ada," tegas Anwar.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

Adapun informasi mengenai hujan abu itu Anwar terima dari salah seorang relawan yang berada di Dukuh Gedong Ijo.

"Ini informasinya dari relawan saya yang ada di sana, relawan yang juga sebagai perangkat desa. Hanya saja di Tegalmulyo Dukuh Gedong Ijo ada hujan abu tipis," tambahnya.

Mengenai kondisi terkini, Anwar juga memastikan wilayah yang sempat dilanda hujan abu dalam kondisi yang baik-baik saja.

"Saat ini kondisinya bagus, mandali (aman terkendali) banget, warga masyarakat juga beraktivitas seperti biasa," kata Anwar.

Baca juga: Letusan Gunung Semeru, Status Waspada, dan Potensi Ancaman Bahayanya...

36 kali awan panas guguran

Pada Rabu (27/1/2021) dalam periode pukul 24.00-14.00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 36 kali awan panas guguran.

Hanik menambahkan, estimasi jarak luncur antara 500 hingga 3 kilometer ke arah barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong.

"Awan panas ini tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 milimeter dan durasi 83-197 detik," katanya lagi.

Baca juga: Kenali, Berikut Tanda-tanda Suatu Gunung Api Mulai Aktif

Hanik menegaskan, radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG yaitu 5 kilometer dari puncak Merapi ke arah barat daya.

Oleh sebab itu, Hanik mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut.

"Jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG, PVMBG dan Badan Geologi, yaitu sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih," terang Hanik.

Baca juga: Lava Pijar Mulai Terlihat, Kenapa Status Gunung Merapi Masih Siaga?

Mengenai rekomendasi, Hanik mengatakan bahwa potensi bahaya yang ada di Gunung Merapi saat ini adalah berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan barat daya.

Sehubungan dengan hujan abu yang masih sering terjadi di area puncak, BPPTKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

"Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," pungkas Hanik.

Baca juga: 5 Bencana di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Erupsi Gunung Semeru

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Status Gunung Merapi Beserta Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi