Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bank Indonesia Disebut Akan Cetak Uang Rp 300 Triliun

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
[HOAKS] BI cetak uang Rp 300 triliun
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Sebuah pesan yang menyebut bahwa Bank Indonesia tengah mencetak uang baru sebesar Rp 300 triliun menyebar.

Postingan tersebut salah satunya menyebar di aplikasi berbagi pesan WhatsApp dan media sosial Facebook.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com pesan bahwa BI akan mencetak uang Rp 300 triliun tidak benar.

Narasi yang beredar

Sebuah postingan yang mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) mencetak uang hingga 300 triliun menyebar di media sosial Facebook dan aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa pengguna Facebook yang mengunggah kabar tersebut di antaranya akun RA Kartini, Begi dan Citra Loka. Narasi tersebut diketahui berasal dari sebuah portal bernama FNN yang dapat dicek di sini.

Berikut ini cuplikan narasi yang beredar tersebut: 

BI AKAN MENCETAK UANG 300 TRILIUN

Kabar menarik dan teranyar dari Bank Indonesia (BI). Bank sentral yang berkantor pusat di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat itu dikabarkan akan segera mencetak uang kartal Rp 100 triliun sampai Rp 300 triliun. Tentu, BI mengordernya ke Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia). Langkah tersebut harus diambil karena keadaan darurat keuangan negara yang semakin kritis.

Keadaan terpaksa, itulah yang diambil oleh otoritas moneter nanti. Sebab, jika tidak buru-buru mencetak uang, dalam beberapa bulan ke depan tidak ada lagi dana untuk membayar gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri.

Apa betul sudah mulai tidak ada uang negara? Bisa benar, jika melihat kejadian terlambatnya pembayaran gaji ASN di beberapa daerah, pada Januari 2021. Biasanya ASN, sudah menerima gaji tanggal 1, tapi bulan ini ada yang mundur sampai tanggal 8.

Ini dialami ASN di DKI Jakarta dan Banten, misalnya. Terlambat, karena alasan ada perbaikan sistem.

Kok perbaikan sistem di DKI Jakarta dan Banten bisa kompak. Jangan-jangan daerah lain juga sama sehingga gaji ASN terlambat. Bahkan, info yang diperoleh, gaji TNI juga terlambat. Bisa jadi perbaikan sistem secara bersamaan itu benar dalam arti, dari yang biasanya ada uang menjadi tidak ada. Makanya, terlambat bayar.

Rencana mencetak uang antara Rp 100 triliun sampai Rp 300 triliun kelihatannya tidak main-main. Berdasarkan kabar yang diperoleh, Gubernur BI Perry Warjiyo sudah membahas rencana tersebut dengan pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)...

Konfirmasi Kompas.com

Informasi yang menyebutkan mengenai negara akan mencetak uang Rp 300 triliun tersebut adalah tidak benar.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

"Ini saya tegaskan, ya, kalau berita ini hoaks karena tidak didukung oleh data, fakta dan informasi yang benar serta tidak didukung logika yang rasional," kata Erwin dikutip dari Kompas.com Rabu (27/1/2021).

Menurut Erwin informasi yang menyebar tentaang BI mencetak uang hingga Rp 300 triliun tersebut tidak menyertakan sumber informasi yang kredibel.

Lebih lanjut ia menjelaskan tugas BI dalam mencetak uang dilakukan sepenuhnya di bawah Undang-undang (UU) dengan berbagai pertimbangan.

Adapun pertimbangan itu yakni kebutuhan likuiditas perekonomian, mengganti uang lusuh dan sebagainya.

"Jadi tidak bisa dilakukan tanpa perhitungan karena akan membahayakan perekonomian," ucap Erwin.

Kesimpulan

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, pesan yang mengatakan bahwa Bank Indonesia mencetak uang Rp 300 triliun karena negara kritis adalah hoaks atau tidak benar. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi