Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Kembali Tunda Pembukaan Perjalanan hingga 17 Mei 2021

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Bendera Arab Saudi.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi memperpanjang periode pembatasan perjalanan internasional bagi warganya.

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga menggeser tanggal pembukaan kembali perbatasan Kerajaan dari 31 Maret 2021 menjadi 17 Mei 2021 karena penundaan pengiriman vaksin Covid-19.

Dengan demikian, perjalanan udara, darat, dan laut baru bisa dilakukan setelah 17 Mei 2021.

Akan tetapi, ketentuan ini tidak berpengaruh pada perjalanan umrah, yang masih mengikuti ketentuan pada 3 Januari 2021.

Dilansir Arab News, Jumat (29/1/2021), keputusan itu diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada Jumat (29/1/2021). Langkah tersebut merupakan bentuk kehati-hatian Arab Saudi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan terbaru didasarkan pada pernyataan menteri kesehatan Saudi yang mengungkapkan bahwa produsen vaksin Covid-19 telah gagal memenuhi tenggat waktu untuk pengiriman batch sesuai kontrak.

Gelombang kedua dari virus yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia itu juga memengaruhi langkah tersebut.

Sebelum mencabut pembatasan perjalanan untuk Saudi dan membuka kembali perbatasan, Kerajaan ingin menginokulasi sebagian besar penduduk dari virus untuk menjaga tingkat infeksi seminimal mungkin.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Syarat Terbaru, Ini Aturan Umrah di Masa Pandemi

Awalnya akan dibuka pada akhir Maret

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi berencana membuka titik masuk darat, laut, dan udara negara itu pada akhir Maret, lantaran kasus Covid-19 di sana telah mengalami penurunan.

Pada 8 Januari 2021, mereka juga telah menetapkan 31 Maret sebagai tanggal untuk mencabut penangguhan penerbangan internasional. Tapi rencana itu terpaksa diundur.

Arab Saudi menangguhkan penerbangan pada bulan Desember setelah munculnya varian baru Covid-19 yang lebih menular.

Seorang dokter di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Abdullah Riyadh, Dr Shaikh Abdullah, mengatakan kepada Arab News bahwa memperpanjang larangan perjalanan negara itu adalah langkah bijaksana oleh pemerintah.

“Arab Saudi telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menahan penyebaran virus dan telah mendapatkan tempat dalam daftar negara dengan jumlah kasus serta tingkat kematian terendah," kata dr. Shaikh

Menurut dia, sebagai dokter garis depan dalam perang melawan virus, dia melihat imunisasi/vaksinasi massa sebagai satu-satunya cara untuk mengalahkan virus ini.

Dengan demikian, larangan penerbangan bisa dicabut dan perbatasan kembali dibuka.  

“Itulah mengapa pembatasan yang diperpanjang pada perjalanan akan menjadi kenyataan selama beberapa bulan ke depan, dan pilihan terbaik kami untuk menjaga jumlah kematian dan kasus pada tingkat yang rendah sambil menghindari gelombang kedua virus,” ujar dia.

Melansir Gulf News, Jumat (29/1/2021), vaksin yang tertunda jadwalnya itu adalah Pfizer. Perusahaan farmasi Pfizer mengatakan, mereka akan menunda pengiriman di seluruh dunia.

Menurut Kerajaan, penting untuk mengimunisasi atau memvaksinasi sebagian besar masyarakat Arab Saudi sebelum mencabut larangan dan membuka kembali perbatasan.

Selain itu, pihak Kerajaan juga ingin mempertahankan tingkat infeksi rendah yang saat ini dilaporkan di Kerajaan.

Melansir Worldometers, Jumat (29/1/2021), total kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab yakni 297.014 kasus.

Sedangkan total kematian akibat Covid-19 yakni 826 orang. Adapun yang sembuh sebanyak 269.999 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi