Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regeneron Klaim Koktail Antibodinya Efektif Cegah Infeksi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Kateryna Kon
Ilustrasi antibodi yang menyerang virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com- Regeneron Pharmaceuticals mengklaim koktail antibodi yang dikembangkannya efektif dalam mencegah Covid-19 pada orang yang terpapar virus corona baru, berdasarkan hasil sementara dari studi tahap akhir.

Melansir NBC News, berdasarkan analisis terhadap sekitar 400 peserta dalam uji coba yang memiliki anggota keluarga dengan Covid-19, campuran dua antibodi, REGEN-COV, menyebabkan penurunan 100 persen pada gejala infeksi dan sekitar 50 persen menurunkan tingkat infeksi secara keseluruhan.

Regeneron akan membahas hasil sementara dengan regulator kesehatan AS untuk berpotensi memperluas izin penggunaan darurat (EUA) koktail antibodi saat ini.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia 

Sebelumnya, dilansir CNN, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat koktail antibodi untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa dan anak-anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden AS Donald Trump juga diberikan perawatan koktail antibodi saat terinfeksi Covid-19 tahun lalu.

Sementara itu, data lengkap dari uji coba yang dilakukan Regeneron diharapkan tersedia pada awal kuartal kedua.

Baca juga: Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

Kekebalan pasif langsung

Lebih lanjut, percobaan saat ini menguji REGEN-COV untuk digunakan sebagai vaksin pasif, yang melibatkan pengiriman langsung antibodi yang melawan virus ke dalam tubuh, tak seperti vaksin tradisional yang sistem kekebalan penerima diaktifkan untuk mengembangkan antibodi sendiri.

REGEN-COV mungkin dapat memberikan kekebalan pasif langsung kepada mereka yang berisiko tinggi terinfeksi, berbeda dengan vaksin aktif yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memberikan perlindungan.

"Data yang menggunakan REGEN-COV sebagai vaksin pasif menunjukkan bahwa itu dapat mengurangi penularan virus serta mengurangi beban virus dan penyakit pada mereka yang masih terinfeksi," ujar Kepala Petugas Ilmiah Regeneron George Yancopoulos, 26 Januari 2021.

Baca juga: Ahli Sebut Masalah Lidah dan Mulut Bisa Jadi Gejala Baru Covid-19

Produsen obat itu juga mengharapkan REGEN-COV dapat membantu orang-orang yang merespons vaksinasi dengan buruk.

Selama uji coba yang dijalankan bersama oleh Regeneron dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases, satu kematian dan rawat inap terkait Covid-19 dilaporkan di antara sukarelawan yang menerima plasebo, tapi tidak ada insiden yang sama pada kelompok pengobatan antibodi koktail.

REGEN-COV juga sedang dipelajari dalam dua uji coba pasien rawat inap tahap akhir dan uji coba tahap akhir untuk pengobatan pasien yang tidak rawat inap.

Baca juga: Cek Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Aplikasi SIRANAP

Dinilai menjanjikan

Diberitakan Kompas.com, 6 Oktober 2020, regeneron antibody cocktail merupakan koktail antibodi eksperimental yang saat ini tengah dikembangkan.

Mengutip New York Times, Minggu (4/10/2020), belum ada pengobatan yang secara paten disetujui untuk mengatasi Covid-19.

Namun, terdapat kandidat yang dinilai menjanjikan, yakni antibody cocktail buatan Regeneron dan antibodi yang dikembangkan oleh Eli Lilly and Company.

Keduanya tengah diuji pada pasien di seluruh negeri.

Hasil awal menunjukkan obat-obatan tersebut dapat mengurangi tingkat virus di dalam tubuh dan memperpendek masa rawat inap, apabila diberikan di awal periode infeksi.

Baca juga: Saat Infeksi Virus Corona di Wuhan Mungkin 10 Kali Lebih Tinggi dari yang Dilaporkan...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timeline Wabah Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi