Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Ahli agar Privasi Telegram, Signal, dan Whatsapp Tetap Aman

Baca di App
Lihat Foto
Nikkei Asia
Ilustrasi aplikasi perpesanan Telegram, Signal, WhatsApp
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Setelah Whatsapp mengumumkan rencana pembaruan kebijakannya, jutaan pengguna bermigrasi ke aplikasi perpesanan lainnya.

Dua aplikasi yang menjadi favorit antara lain Signal dan Telegram, karena dinilai menawarkan privasi yang lebih besar dibanding Whatsapp.

Namun, tidak satu pun dari ketiganya yang sepenuhnya dapat diandalkan, kecuali jika mengubah pengaturan keamanan tertentu untuk melindungi informasi. 

Baca juga: Apa Itu WhatsApp GB yang Ramai Dibicarakan di Twitter?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Privasi dan keamanan

Dilansir Entrepreneur, 24 Januari 2021, pakar keamanan siber Zak Doffman mengklaim bahwa Telegram dan Signal menjanjikan lebih banyak privasi daripada platform lain. 

Namun, seperti juga WhatsApp, kedua aplikasi itu memiliki pengaturan penting yang belum ditentukan sebelumnya dan harus diubah terlebih dahulu sebelum digunakan.

"WhatApp masih dapat digunakan. Namun, perlu mengubah konfigurasi mendasar ini agar tetap aman," katanya kepada Forbes.

Doffman menjelaskan bahwa WhatsApp mengumpulkan lebih banyak data daripada Telegram atau iMessage.

Meskipun demikian, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan aplikasi lain seperti Facebook, Messenger, Google, Instagram, Snapchat dan TikTok.

Baca juga: Pesaing Berat WhatsApp Bukan Telegram atau Signal, Menurut Zuckerberg

Whatsapp

Menurut Doffman, Whatsapp menggunakan aplikasi end-to-end untuk mengenkripsi pesan. Akan tetapi menurut Doffman masalahnya terletak pada metadata.

"Masalahnya terletak pada metadata, yaitu siapa, kapan dan di mana dalam hubungannya dengan pesan Anda, serta kontak dan informasi Anda tentang perangkat Anda," ujarnya.

Berikut ini beberapa tips dari Doffman:

  1. Hindari konten berbahaya yang Anda terima, seperti tautan dan lampiran yang tidak dikenal.
  2. Nonaktifkan opsi untuk secara otomatis menyimpan gambar yang diterima di galeri telepon.
  3. Dapatkan nomor PIN yang ditawarkan 'verifikasi dua langkah' untuk mencegah peretas membajak akun Anda dengan penipuan.
  4. Matikan backup. Jika Anda menggunakan opsi mencadangkan pesan ke Apple atau Google Cloud, salinan tersebut tidak dilindungi oleh enkripsi end-to-end.

Baca juga: Simak, Ini Cara Mengamankan Akun WhatsApp dari Peretasan!

Telegram

Seperti di WhatsApp dan Signal, saat Anda mengakses Telegram untuk pertama kali di perangkat, Anda harus memasukkan nomor telepon.

Kemudian mereka meminta untuk menuliskan pesan konfirmasi yang dikirim melalui SMS.

"Masalahnya adalah jika seseorang mencuri kode itu (kode OTP), mereka dapat membajak akun Anda dan mengakses konten Anda," kata Doffman.

Berikut saran dari Doffman:

1. Aktifkan verifikasi dua langkah.

Buka pengaturan, lalu masuk ke bagian Privasi dan Keamanan. Kemudian tambahkan kata sandi.

2. Ubah pengaturan privasi Anda.

Di bagian 'Privasi' atur pilihan pada hanya kontak Anda yang dapat berkomunikasi dengan Anda.

Selain itu Anda juga dapat membatasi siapa yang melihat profil Anda, siapa yang melihat status Anda (online), kapan Anda terakhir online (status terakhir dilihat), dan siapa yang dapat menambahkan Anda ke grup.

Baca juga: 3 Hoaks WhatsApp yang Wajib Diwaspadai Pengguna

3. Gunakan lock code

Jika orang lain selain Anda memiliki akses ke perangkat Anda, penting untuk melindungi obrolan Anda.

4. Tinjau sesi aktif di akun Anda secara berkala

Dengan cara ini Anda dapat memastikan bahwa tidak ada orang yang masuk dari perangkat lain.

5. Obrolan rahasia dan ekripsi end-to-end

Telegram memiliki fitur 'obrolan rahasia', yang menawarkan enkripsi dari satu perangkat ke perangkat lain, tetapi tidak berfungsi untuk grup.

Untuk memulai obrolan rahasia, buka obrolan biasa dengan kontak Anda, klik pada tiga titik di Android atau 'more' di iOS, dan pilih 'mulai obrolan rahasia'.

6. Aktifkan self-destruction

Telegram juga memiliki fitur self-destruction atau penghancuran diri, yaitu dapat menghancurkan pesan segera setelah dilihat.

Baca juga: 4 Cara WhatsApp Yakinkan Aplikasinya Aman Dipakai

Signal

Signal memiliki kelebihan dan kekurangan yang kurang lebih sama dengan Telegram. Meski direkomendasikan bos Tesla Elon Musk, tapi aplikasi ini juga tidak bebas risiko.

Berikut ini tipsnya:

1. Aktifkan registry lock

Ini akan mencegah orang lain memiliki akses ke riwayat percakapan Anda jika akun Anda dicuri atau dibajak.

2. Atur screen lock

Atur kunci layar menggunakan keamanan biometrik atau kode sandi.

3. Matikan pratinjau

Dengan cara ini pesan tidak akan muncul di layar utama perangkat.

4. Nonaktifkan tangkapan layar di luar aplikasi.

5. Jadikan sebagai aplikasi perpesanan SMS default Anda.

Doffman membagikan trik ini untuk pengguna Android, karena dengan melakukan itu perpesanan akan lebih aman dan terenkripsi, tidak seperti yang konvensional.

 Baca juga: 5 Fakta Munculnya Pemberitahuan WhatsApp di Status Pengguna

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi