Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Suara Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan Lapan...

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi suara dentuman misterius
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Suara dentuman misterius kembali terjadi pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.

Warganet pun ramai-ramai melaporkan suara dentuman yang dirasakan di daerah Malang dan sekitarnya tersebut.

Baca juga: Berikut Analisis Lapan soal Banjir di Luwu Utara

Berikut ini beberapa di antaranya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hasil Analisis Lapan soal Penyebab Banjir Besar di Kalimantan Selatan

Penjelasan Lapan

Diketahui, munculnya suara dentuman misterius dapat disebabkan karena sejumlah hal, salah satunya diduga dari adanya benda langit yang jatuh atau melintas di dekat Bumi.

Kendati demikian, peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menegaskan sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.

Hal itu diketahui, setelah pihaknya melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat https://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terakhir.

"Belum ada," katanya pada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Andi juga menjelaskan bahwa terdapat dua asteroid yang melintas dekat dengan bumi, tetapi waktu tiba di Bumi bukan tengah malam tadi.

"Kalau dari database Close-Approached Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid yang melintas dekat dengan bumi dengan jarak kurang dari 1 jb (jarak bulan) hanyalah asteroid 2020 SO," kata dia.

Lanjutnya, asteroid 2020 SO memiliki jarak kurang lebih 225.900 km dan bergerak dengan kecepatan 36.864 km/jam.

Baca juga: 3 Asteroid Seluas Lapangan Sepak Bola Baru Saja Mendekati Bumi, Apa Dampaknya?

Koordinasi dengan BMKG

Selain asteroid 2020 SO, ada juga asteroid 2020 TB12 yang melintas dekat bumi pada 1 Februari pukul 12.51 WIB.

Dia mengatakan jaraknya 6,75 jb atau 2.594.000 km.

Ukuran asteroid ini jauh lebih besar, yakni sekitar 110-240 meter.

"Kalau kelajuannya 32.000 km/jam, seharusnya tiba 81 jam lagi, atau 3 hari 9 jam," tuturnya.

Baca juga: Ramai soal Latihan Terbang Malam di Langit Yogyakarta-Klaten, Ini Penjelasan TNI AU

Untuk memastikan penyebab dentuman yang terjadi di Malang dan sekitarnya, pihaknya perlu berkoordinasi dengan BMKG.

"Harus dikonfirmasi dulu dengan radar meteornya BMKG. Untuk radar meteor, biasanya berkoordinasi dengan balai BMKG," kata Andi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Meteorit Sikhote-Alin Jatuh di Siberia, Rusia

Lebih lanjut, Andi mengatakan ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab munculnya suara dentuman, mulai dari adanya benda jatuh dari langit hingga sonic boom.

"Jadi belum bisa dipastikan, tapi ya dugaan ke arah sana (asteroid yang jatuh ke Bumi), selain kemungkinan yang lain seperti seperti sonic boom (dentuman sonic) dari armada angkatan udara yang sedang latihan, dan lain sebagainya," imbuh dia.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Warganet Kisahkan Suara Dentuman Aneh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi