Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Benarkah Lagu Indonesia Raya Menjiplak Pinda-Pinda Lekka-Lekka?

Baca di App
Lihat Foto
SLAMET WIDODO
Memperingati Sumpah Pemuda, Bendera Merah Putih di terbangkan dengan layang-layang bentuk naga, di kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Rabu (28/10/2020).
Editor: Heru Margianto

WAJAR, kaum penjajah melecehkan kebudayaan kaum dijajah seperti yang dilakukan Belanda terhadap kawasan yang mereka sebut sebagai Hindia-Belanda agar terkesan memang benar-benar berada di bawah telapak kaki kekuasaan Belanda.

Pelecehan

Demi menghancurkan kedaulatan kebudayaan bangsa Indonesia, kaum penjajah gemar melecehkan jamu sebagai ramuan omong kosong, batik sebagai motif kebudayaan primitif, gamelan sebagai alunan musik sumbang atau kearifan Kejawen sebagai takhayul.

Sama halnya dengan tuduhan bahwa Indonesia Raya adalah hasil jiplakan sebuah lagu popular Belanda berjudul tidak bersuasana bahasa Belanda namun lebih ke bahasa Hawai: Pinda-Pinda Lekka-Lekka.

Jelas tujuan utama Belanda menuduh Indonesia Raya menjiplak Pinda-Pinda Lekka-Lekka adalah untuk membunuh karakter Wage Rudolf Supratman agar lagu ciptaannya berjudul Indonesia Raya gagal mengobarkan semangat juang para pemuda Indonesia melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuktian

Sebagai seorang warga Indonesia wajar saya tidak suka lagu kebangsaan saya dilecehkan.

Namun saya tidak bisa bersikap membabibutatuli membela Indonesia Raya tanpa fakta pembuktian.

Mujur teknologi internet telah menghadirkan saluran youtube yang memungkinkan kita semua di abad XXI mendengarkan lagu Pinda-Pinda Lekka-Lekka yang mencemarkan nama baik lagu kebangsaan Indonesia. Silakan simak di bawah ini.

Mungkin akibat daya dengar saya sudah merosot tajam sebab usia saya sudah di atas 70 tahun maka saya tidak mampu mendengar persamaan lagu Indonesia Raya dengan Pinda-Pinda Lekka-Lekka kecuali tiga nada awal yang terdiri dari mi, fa dan sol.

Pada nada keempat langsung melodi bergerak ke arah saling berlawanan di mana melodi Indonesia Raya bergerak ke atas ke nada mi satu oktaf lebih tinggi ketimbang mi pertama sementara melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka bergerak di tempat karena sol sebagai nada ketiga ternyata tetap pada sol sebagai nada keempat.

Lalu melodi Indonesia Raya lanjut dengan mi-re-re-do-sol sementara melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka lanjut dengan mi-re-do-do lalu koma.

Sampai di situ bisa saja ada yang bilang bahwa melodi Indonesia Raya mirip dengan melodi Pinda-Pinda Lekka-Lekka tetapi terlalu berlebihan apabila Indonesia Raya dituduh menjiplak Pinda-Pinda Lekka-Lekka.

Selanjutnya untaian nada dalam notasi angka pada Indonesia Raya adalah 5 5 6 5 4 3 2 sementara Pinda-Pinda Lekka-Lekka 7 1 2 2 2 1 7 yang secara deret angka tidak mengandung persamaan kecuali angka 2 itu pun cuma sekali.

Peradilan

Tentu saja, sebagai seorang warga Indonesia saya potensial dicurigai terbius semangat patriotisme maka mati-matian secara subyektif membela lagu kebangsaan saya sendiri sampai titik darah penghabisan tanpa peduli obyektivitas fakta kebenaran.

Saya dapat memahami kecurigaan semacam itu maka silakan pendapat saya digugat, dilawan, ditentang bahkan diadili demi membuktikan bahwa Indonesia Raya memang benar-benar jiplakan Pinda-Pinda Lekka-Lekka.

Kalau perlu, pendapat saya bahwa Indonesia Raya bukan jiplakan Pinda-Pinda Lekka-Lekka diseret ke Mahkamah Internasional Seni Musik demi secara adil dan beradab menggugurkan pendapat saya.

Andaikata majelis hakim Mahkamah Internasional Seni Musik tega mengalahkan saya maka secara kesatria saya siap legowo menerima kekalahan saya.

Namun seperti konon Galileo Galilei setelah divonis bersalah bikin teori heliosentris tidak sesuai selera gereja sempat berbisik “Sebenarnya bumi mengitari matahari” maka saya juga akan berbisik lirih agar tidak terdengar siapa pun bahwa “Sebenarnya Indonesia Raya bukan jiplakan Pinda-Pinda Lekka-Lekka”.

Namun setelah lirih berbisik, saya akan lantang berpekik: Merdeka!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi