Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh Gunung Raung Dikaitkan dengan Dentuman di Malang, Ini Rekaman Aktivitasnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Gunung Raung di Jawa Timur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur mengalami peningkatan aktivitas dengan mengeluarkan gemuruh pada Rabu (3/2/2021). 

Terdengar gemuruh suara dari puncak Gunung Raung yang terdengar hingga radius 14 kilometer. Suara gemuruh itu sempat dikaitkan dengan dentuman misterius yang terdengar di Malang. 

Namun, Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani membantah dentuman yang terdengar di Malang berkaitan dengan aktivitas Gunung Raung. 

Baca juga: Suara Dentuman Sering Dikaitkan dengan Benda Jatuh Antariksa, Begini Cara LAPAN Menganalisisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termasuk juga aktivitas Gunung Semeru, dan Gunung Bromo yang lokasinya masih berada di dekat Malang.

"Dentuman di wilayah Malang kemungkinan tidak terkait aktivitas vulkanik," kata Nia saat menjawab pertanyaan Kompas.com via WhatsApp.

Gemuruh Gunung Raung

Dikutip dari Kompas.id, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung Mukijo menyebutkan, dalam periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 terekam gempa tremor menerus (mikrotremor) dengan amplitudo 5-32 mm. Gempa terekam dominan pada amplitudo 13 mm.

Amplitudo dominan tersebut menunjukkan tren peningkatan dari hari ke hari. Pada 1 Februari pukul 12.00 hingga 18.00 gempa mikrotremor dominan 4 mm dan meningkat menjadi 5 mm pada pukul 18.00-24.00.

Baca juga: PVMBG: Gunung Raung Keluarkan Dentuman, tapi untuk Suara di Malang Tak Bisa Dipastikan

Pada 2 Februari pukul 06.00 hingga 12.00 amplitudo dominan meningkat menjadi 10 mm. Amplitudo terus meningkat hingga 14 mm pada 2 Februari pukul 18.00 hingga 24.00.

Sementara itu, Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani menerangkan bahwa suara gemuruh mulai dini hari tadi masih berlangsung hingga sore.

Ia memperkirakan bahwa gemuruh yang terdengar sampai radius 14 kilometer, akan muncul sepanjang hari, tetapi tidak terus menerus.

"Bisa sepanjang hari, tapi tidak menerus. Hari ini terdengar dari dini hari sampai sekarang masih ada terdengar," kata Nia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Pengamatan visual

Adapun terkait kondisi terkini Gunung Raung, sampai saat ini masih belum dapat diamati secara visual akibat hujan dan kabut.

"Sampai saat ini erupsi masih berlangsung. Secara visual tidak teramati karena tertutup kabut. Kegempaan masih didominasi oleh tremor non harmonik," terang Nia.

Baca juga: Selain Raung, Berikut 5 Gunung yang Dinilai Mulai Aktif di Indonesia, Mana Saja?

Nia menjelaskan Gunung Raung terakhir teramati sekitar pukul 12.00. Aktivitas terakhir yang terjadi berupa hembusan gas disertai abu vulkanik, dengan tinggi sekitar 600 meter dari atas puncak.

Sampai pada Rabu (3/2/2021) pukul 13.30 WIB melalui laman Magma Indonesia, Gunung Raung berstatus Waspada (Level II).

Lantas, bagaimana kondisi Gunung Raung setahun belakangan?

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Raung, BPBD Jember Minta Warga Tak Panik

16 Juli 2020

Menurut data pemantauan PVMBG, pada 16 Juli 2020 pukul 10.52 WIB, ada kenaikan asap embusan setinggi 100 meter dari puncak disertai perubahan warna menjadi putih kecokelatan.

Kemudian, pada pukul 13.56 WIB, muncul perubahan warna kolom embusan dari putih kecokelatan menjadi warna putih kelabu, dengan ketinggian yang sama.

Terjadi 60 kali embusan/erupsi sejak pukul 10.52 WIB, berupa kolom abu berwarna kelabu dan kemerahan, dengan ketinggian 50-200 meter.

Selain asap embusan, aktivitas Gunung Raung juga diikuti kemunculan tremor non-harmonik dan gempa letusan.

17 Juli 2020

Satu hari setelahnya, pada pukul 00.00-06.00 WIB, erupsi masih terus terjadi sebanyak 26 kali dan menghasilkan kolom abu berwarna cokelat dengan intensitas tipis hingga sedang.

Kolom abu tersebut mencapai ketinggian 50-200 meter di atas puncak atau kawah.

Kemudian sampai pada pukul 06.00 WIB, telah terjadi 26 kali gempa letusan dan 20 getaran tremor non-harmonik.

Baca juga: Peningkatan Aktivitas, Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada

1-19 Januari 2021

Adapun untuk aktivitas Gunung Raung di awal tahun, PVMBG merangkum adanya gempa selama periode 1-19 Januari 2021 dengan pengamatan instrumental.

Dalam periode tersebut, aktivitas Gunung Raung didominasi gempa embusan dan gempa-gempa tektonik.

Adapun pada 1 Januari 2021, Gunung Raung sempat terpantau tertutup kabut embusan gas dari kawah puncak.

20 Januari 2021

PVMBG kembali mencatat aktivitas Gunung Raung berupa kabut embusan gas dari kawah puncak pada 20 Januari 2021.

Kabut embusan gas tersebut berwarna putih dengan intensitas sedang, serta tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak.

Dari aktivitas tersebut, PVMBG kembali merekam adanya tremor non-harmonik dan gempa vulkanik dalam. Aktivitas ini mengindikasikan adanya suplai magma dari kedalaman di bawah kawah puncak Gunung Raung.

Baca juga: Temuan Bata Kuno di Jember, Permukiman Tenggelam karena Letusan Gunung Raung?

21 Januari 2021

Terjadi embusan gas yang tingginya meningkat mencapai 400 meter dari puncak pada 21 Januari pukul 05.20 WIB. Kabut embusan gas tersebut berwarna putih, sama seperti aktivitas sehari sebelumnya.

"Warna kolom embusan mengindikasikan adanya material abu yang terbawa ke permukaan," ujar Kasbani, dari pemberitaan Kompas.com, 22 Januari 2021.

Pada pukul 00.00-06.00 WIB, terekam 8 kali gempa embusan dan 32 kali tremor non-harmonik.

Sebaran material dan embusan masih berada di sekitar kawah atau puncak Gunung Raung yang merupakan Kawasan Rawan Bencana III.

Baca juga: Gunung Ijen Ditutup, Gunung Raung Bisa Jadi Alternatif Pendakian

Peningkatan status

Gunung dengan ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut ini membentang di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

Dari hasil pemantauan visual dan instrumental Gunung Raung, PVMBG mencatat adanya gejala yang menunjukkan peningkatan aktivitas Gunung Raung.

Berdasarkan pengamatan tersebut, status Gunung Raung pun naik dari Normal (Level 1) menjadi Waspada (Level 2), pada 21 Januari 2021 pukul 13.00 WIB.

Peningkatan status Gunung Raung dibenarkan Kepala PVMBG Kasbani, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Ini Ketentuan Jateng di Rumah Saja yang Berlaku 6-7 Februari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi