KOMPAS.com - Pandemi virus corona memang mengubah banyak hal, termasuk proses pembelajaran yang berlangsung secara daring.
Para siswa dari SD hingga SMA dan mahasiswa harus menjalani sekolah dan kuliah secara online.
Ada banyak kisah menarik di balik proses pembelajaran daring. Salah satunya yang sempat ramai di media sosial beberapa waktu belakangan ini.
Di media sosial, para mahasiswa berbagi rasa "deg-degan" karena khawatir ditunjuk oleh dosennya saat zoom meeting perkuliahan.
Cerita menggelitik dibagi warganet yang membagikan tangkapan layar mesin pencari Google dengan kata kunci "doa agar tidak ditunjuk saat zoom".
Tangkapan layar ini pun dibagi oleh banyak akun dengan berbagai narasi dan berbagai komentar.
Bahkan, ada yang menjadikannya sebagai latar atau backgorund ketika perkuliahan.
Cerita mahasiswa
Seorang mahasiswa sebuah universitas swasta di Tangerang, Banten, Luki, berbagi cerita kepada Kompas.com, Kamis (4/2/2021).
Luki mengisahkan, awalnya ia mendapati salah satu dosennya yang memasang tangkapan layar "doa agar tidak ditunjuk saat zoom" saat mengajar di Zoom.
Luki lantas ikut menggunakan tangkapan layar itu menjadi background saat mengikuti perkuliahan daring.
"Sebenarnya ini cuma buat senang-senang aja sih. Buat bercanda tujuan awalnya, iseng-iseng aja," ujar Luki.
"Saya sendiri belum pernah membaca ada larangan menggunakan, kecuali yang tidak sopan, tapi saya juga lihat situasi dulu. Apakah dosen ini keberatan atau tidak dengan background yang aneh-aneh," tambah dia.
Beberapa temannya juga menggunakan latar yang sama. Bagi para mahasiswa, ternyata ditunjuk tiba-tiba oleh dosen saat perkuliahan online menjadi "momok".
Di media sosial, bahkan ada yang berbagi tips agar tak masuk dalam "radar" dosen saat Zoom. Bagaimana dengan Luki?
Ia mengatakan, kuncinya, tetap fokus saat perkuliahan dan menyimak penjelasan dosen dengan baik.
"Tips supaya enggak ditunjuk dari saya paling perhatikan dosennya. Soalnya dosen sendiri kan juga melihat mahasiswa yang memperhatikan atau tidak," kata Luki.
Menurut Luki, tidak ada perbedaan yang mencolok dari sisi komunikasi antara dosen dengan mahasiswa, baik saat belajar daring maupun tatap muka.
Namun, dia mengaku tetap lebih menyukai pembelajaran dengan tatap muka.
"Kondisi seperti ini, bosan sama capek sih pasti. Tahan dulu, pandemi pasti reda. Nanti kalau sudah reda kalian pasti senang bisa tatap muka langsung sama teman atau guru atau dosen," kata Luki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.