Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Selesai? Ini Prediksi Bloomberg dan Kata Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/AGIE PERMADI
Tenaga kesehatan mendapat suntikan vaksin Covid-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Sebanyak 3.000 tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit ikut berpartisipasi dalam vaksinasi massal tersebut.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Indonesia dan sejumlah negara lainnya di dunia tengah bertempur mengakhiri pandemi virus corona penyebab Covid-19.

Disebutkan Bloomberg (5/2/2021), salah satu jalan yang ditempuh untuk mengakhiri pandemi adalah dengan melakukan vaksinasi massal agar bisa kembali ke kehidupan normal.

Namun, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang sudah dijalankan mulai pertengahan Januari 2021 lalu dirasa belum maksimal.

Baca juga: Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 Selesai Kurang dari Setahun, Mungkinkah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Bloomberg

Berdasarkan hitungan Bloomberg, proses vaksinasi di Indonesia masih kalah cepat dengan beberapa negara-negara lainya.

Bloomberg memprediksi, dengan tingkat vaksinasi saat ini, Indonesia baru bisa menjangkau 75 persen vaksinasi populasi dengan dua dosis vaksin dan mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi. 

Indonesia tidak sendiri, dengan analisis yang serupa, India dan Rusia juga memiliki waktu estimasi sama, yakni menunggu hingga satu dekade lamanya.

Prediksi itu diambil setelah Bloomberg membangun basis data suntikan vaksinasi Covid-19 terbesar yang diberikan di seluruh dunia, dengan lebih dari 119 juta dosis diberikan di seluruh dunia

Bagaimana tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)?

Kemenkes: selesai dalam 12 bulan

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Indonesia tidak akan memakan waktu hingga 10 tahun.

Nadia menyebut, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia tidak akan lebih dari dari dua tahun.

"Bahkan kita akan selesai (vaksinasi) dalam waktu 12 bulan. Seluruh masyarakat tervaksinasi," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Baca juga: Nakes Kesulitan Registrasi Vaksinasi Covid-19, Kemenkes: Pendaftaran Dilakukan Manual

 

Selain menyebut vaksinasi ditargetkan bisa selesai dalam 12 bulan, Nadia juga membagikan road map pelaksanaan vaksinasi dari Kemenkes RI yang ditarget selesai pada Maret 2022. 

Dia menuturkan, target sasaran yang akan divaksin adalah berjumlah 181,5 juta jiwa.

Saat ini, lanjut dia, kecepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia berkisar 60.000 hingga 80.000 dalam satu hari.

"60-80 ribu orang divaksin dalam satu hari dan terus ditingkatkan," jelas Nadia.

Lebih lanjut, dia mengaku tak mempermasalahkan adanya prediksi soal kapan berakhirnya pandemi di Indonesia dilihat dari kecepatan vaksinasi saat ini.

Sebab menurut dia pemerintah melalui Kementerian kesehatan RI juga memiliki strategi percepatan vaksinasi tersendiri.

"Orang kan boleh buat asumsi yang linier, kita juga punya strategi percepatan," papar Nadia.

Baca juga: Profesor Harvard dan Menkes Terawan soal Virus Corona di Indonesia

Vaksinasi 1 juta orang per hari 

Ditambahkan Nadia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta untuk dilakukan sejumlah percepatan.

"Pak Presiden (Jokowi) sudah meminta untuk membuat strategi penyuntikan 1 juta per hari," tambah dia.

Nadia menyebutkan, nantinya dengan sebagian besar masyarakat yang sudah tervaksinasi diharapkan kekebalan kelompok dapat segera terjadi.

"Tetapi ingat, masyarakat tetap perlu menerapkan protokol-protokol kesehatan. Vaksinasi adalah salah satu intervensi pengendalian penyakit menular," jelasnya.

Baca juga: Yakin Vaksinasi Selesai Kurang dari Setahun, Jokowi: Ada 30.000 Vaksinator dan 10.000 Puskesmas

 

Vaksin bukan solusi tunggal

Sementara itu, epidemolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan, vaksin bukan lah sebuah solusi tunggal untuk menyelesaikan pandemi.

Sehingga, jangan berpuas diri dulu jika suatu negara atau wilayah sudah melakukan vaksinasi dan mencapai cakupan untuk herd immunity.

"Ada satu hal yang harus jadi perhatian semua adalah situasi terkendali sekali pun bisa berbalik ketika strain baru itu muncul. Bisa mereset situasi kembali ke kondisi yang sebelumnya," ujar Dicky saat dihubungi Minggu (7/2/2021). 

Baca juga: PPKM Skala Mikro Dimulai 9 Februari, Epidemiolog: Konsep Belum Jelas

Oleh karena itu, dia mengingatkan akan pentingnya tetap menerapkan strategi testing, tracing, dan treatment serta mematuhi protokol-protokol kesehatan lainnya.

Mengenai Indonesia yang disebut baru bisa mengakhiri pandemi sekitar 10 tahun lagi jika dilihat dari tingkat vaksinasi saat ini, Dicky kembali menyebut bahwa vaksinasi bukan satu-satunya jalan .

"Jadi vaksinasi tidak bisa jadi satu ukuran bahwa pandemi akan berakhir. Artinya vaksinasi selesai bukan berarti pandemi berakhir," tegas Dicky.

"Hitungan Bloomberg dikatakan 10 tahun, ya itu dalam operasionalisasi dari suatu vaksinasi karena terkait dengan masalah suplai, persediaan yang tentunya akan menjadi tantangan besar selain tantangan distribusinya juga," jelas Dicky. 

Baca juga: Epidemiolog: Varian Baru Covid-19 Lebih Cepat Menular, Cegah dengan Prokes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi