Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 81 Tahun Ini Taklukkan 11 dari 14 Puncak Tertinggi Dunia

Baca di App
Lihat Foto
SS/YoSuboConCarlosSaria/Youtube
Seorang kakek berusia 81 tahun yang telah mencapai puncak gunung Himalaya berharap dapat mendaki 2 gunung lainnya dan memberikan penghormatan kepada para korban Covid-19 di puncak gunung itu. [SS/YoSuboConCarlosSaria/Youtube]
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Seorang pria berusia 81 tahun asal Madrid, Spanyol, sudah mendaki 11 dari 14 puncak tertinggi di dunia.

Dia adalah Carlos Soria, seorang pendaki veteran yang sudah aktif di dunia pendakian sejak berusia muda.

Uniknya, puncak-puncak tertinggi itu dicapainya dalam 2 dekade terakhir, saat usianya telah mencapai 60 tahun.

Mengutip BBC, Minggu (7/2/2021), pada usia 62 tahun, ia mendaki Puncak Everest di Himalaya dan sempat dinobatkan sebagai orang tertua yang berhasil menjejakkan kaki di puncak itu.

Lalu, saat berusia 70 tahun, Carlos Soria sudah menyelesaikan misinya untuk mendaki 7 puncak tertinggi di 7 benua.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rekor yang paling saya banggakan adalah bahwa saya tidak pernah mengalami radang dingin yang parah sehingga harus dievakuasi. Saya selalu mendaki dan menuruni setiap puncak dengan kedua kaki saya sendiri," kata dia.

Tertunda karena pandemi Covid-19

Rencananya, ia akan menjajal Himalaya sekali lagi dan mendaki Dhaulagiri, di Nepal pada musim semi tahun ini.

Pada musim gugur, ia berharap bisa mendaki Shishapangma di Tibet.

Seharusnya, misi pendakiannya bisa terlaksana dan terpenuhi pada 2020. Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat rencananya harus tertunda sementara waktu. 

Saat rencananya bisa diteruskan, Carlos bertekad untuk mengenang dan memberikan penghormatan bagi warga dunia yang menderita akibat virus corona.

Baca juga: Pendakian Ditutup Sehari Sebelum Erupsi, Masih Adakah Pendaki di Gunung Semeru?

Ia akan mengambil sejumlah bunga di perjalanan pendakiannya dan meninggalkannya di puncak.

"Saya akan membawa seikat kecil bunga-bunga dan meninggalkannya di puncak sebagai penghormatan bagi semha orang yang telah meninggal akibat situasi buruk ini," ujar dia.

Sembari menunggu waktu itu tiba, Carlos terus berlatih di Gunung Sierra de Guadarrama yang ada di dekat Madrid.

Dia juga memiliki gym dalam ruangan di belakang rumahnya yang di dalamnya terdapat sepeda statis, angkat beban, dan dinding panjat kecil yang memungkinkannya terus berlatih.

Berdasarkan The Himalayan Times (16/9/2019) Carlos pernah menjalani operasi pada lutut kirinya pada Oktober 2018.

Akan tetapi, hal itu tidak menjadi penghalang baginya untuk terus melakukan pendakian.

Salah satu rekan pendakiannya, seorang geolog bernama Sito Carcavilla, menyebutkan, hal semacam ini tidak pernah dilakukan orang lainnya di dunia ini.

"Carlos bukan lah seorang pensiunan tua yang bosan lalu memutuskan mendaki gunung. Dia adalah seoramg veteran pendaki yang masih tetap aktif dan tidak ada seorang pun di luar sana yang masih sekatif ini di level setinggi ini pada usia 6 dekade," ujar Sito.

Saat ini, Carlos Soria telah mendapatkan dana yang ia butuhkan untuk merealisasikan ekspedisi musim semi dan gugur di tahun ini.

Ia hanya berharap rencananya tidak kembali tertunda karena pandemi yang belum terkendali.

"Orang-orang tua menganggap ide ini sebagai hal gila bagi mereka. Hanya sedikit orang yang mengatakan 'Memang saya sudah 70 tahun, lalu kenapa? Ini usia yang menakjubkan'," kata Carlos.

Baca juga: 11 Pendaki Kena Blacklist 2 Tahun dari Gunung Dempo, Kenapa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi