Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Air Rebusan Belimbing Wuluh Diklaim Obat Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Klarifikasi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah akun Facebook mengunggah video berisi kesaksian seorang perempuan dan ajakan untuk mengonsumsi air rebusan belimbing wuluh. Khasiatnya, untuk menyembuhkan Covid-19.

Belimbing wuluh dibelah menjadi dua, direbus, kemudian diminum selagi hangat, disebut efektif tidak hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga untuk mencegah terjadinya infeksi Covid-19 dan penyakit lain.

Menurut ahli, klaim itu tidak sepenuhnya benar. Hingga saat ini belum ada obat yang ditetapkan khusus untuk menangani Covid-19.

Narasi yang beredar

Sebuah akun Facebook bernama mengunggah video berdurasi 7 menit43 detik yang berisi testimoni seorang perempuan 63 tahun tentang ramuan untuk mencegah dan menyebuhkan Covid-19, ke grup Facebook Anak Siantar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan dalam video mengaku sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi air rebusan belimbing wuluh atau belimbing sayur.

Video itu ia bagikan pada 4 Februari 2021 pukul 22.37 dengan beberapa narasi sebagai berikut:

"Apa kata Namboru ini ada benarnya. Tidak apa-apa apabila dicoba sebab vitamin C belimbing wuluh memang tinggi," tulis akun Victoria Sidabutar.

Perempuan dalam video itu mengaku berbagi pengalaman pribadinya dan bukan omong kosong belaka.

Belimbing sayur dibelah menjadi dua, kemudian direbus, dan air rebusan itu diminum dalam kondisi hangat.

"Ini belimbing wuluh ini, dibelah dua, direbus, minum hangat-hangat, jangan khawatir, magh enggak ada yang penting makan dulu.Tapi ketika saya meminum ini, jujur, seluruh badan saya lemas beberapa saat, hampir tidak mampu jalan," kisah dia.

"Saya magh akut, tapi saya bisa minum ini," kata dia.

Ia mencontohkan, meminum air itu dengan cara mendengakkan kepala, sehingga air rebusan itu perlahan akan masuk melalui tenggorokan.

Perempuan itu menyebut vitamin C di dalam belimbing wuluh sangat tinggi. Dan ia menyampaikan kesaksian ini setelah mencobanya selama 2 minggu.

Benarkah klaim itu?

Penelusuran Kompas.com

Dokter penyakit dalam sekaligus penggagas Platform Vaksin untuk Kita (VUK), dr. Andi Khomeini Takdir Haruni SpPD-KPsi memberikan tanggapannya.

Ia setuju jika orang yang sedang dalam masa pemulihan mengonsumsi berbagai macam buah-buahan, selama tidak bertentangan dengan kondisi penyakitnya.

Hal itu karena setiap buah dan sayur mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh.

"Kalau dalam maksud bahwa buah-buahan itu bagus untuk orang-orang sakit, saya setuju. Buah-buahan apa saja ya, tapi kita harus melihat konteks penyakitnya sendiri, kondisi pasiennya," kata Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Buah-buahan itu termasuk juga belimbing wuluh yang disebutkan perempuan dalam video. Andi menyebutkan, belimbing kaya akan kandungan vitamin juga serat.

"Yang jelas memang buah-buahan itu mensuplai vitamin ke dalam badan pasien yang memakannya. Vitamin ini akan membantu tubuhnya bekerja lebih optimal," ujar Andi.

Kembali ke konteks buah belimbing yang disebut dalam video, Andi menggarisbawahi kandungan vitamin yang tinggi terdapat di buah belimbing yang segar.

Akan tetapi, tidak demikian jika belimbing itu sudah melalui proses pemanasan atau dimasak.

"Jelas bahwa belimbing mempunyai kandungan vitamin, mineral, dan juga serat. Vitamin juga ada beberapa kan. Itu belimbing sebenarnya yang masih utuh belum direbus. Nah kalau sudah direbus itu sebagian vitaminnya sudah rusak," kata dia.

Belum ada obat Covid-19

Akan tetapi, Andi mengatakan, ia tidak setuju jika konsumsi air rebusan belimbing wuluh ini disebut sebagai obat untuk Covid-19.

Alasannya, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran klaim tersebut secara ilmiah.

"Tapi tidak bisa kita bilang, makan belimbing terus Covid-19-nya sembuh. Enggak begitu ceritanya," papar Andi.

Ia mengumpamakan, ada seorang pasien Covid-19 yang merasa kondisi fisiknya lebih baik setelah mengonsumsi buah mangga, itu tidak kemudian mangga bisa disebut sebagai obat Covid-19.

"Kalau misal ada yang mau melakukan penelitian itu dan terbukti, ya berarti kita sangat bersyukur," kata dia.

Untuk pasien Covid-19 yang ingin memakan buah belimbing wuluh, tentu tidak ada larangan. Andi menyebutkan, hal ini boleh dilakukan selama dalam jumlah wajar dan tidak bertentangan dengan kondisi tubuh yang mengonsumsinya.

"Jika seseorang yang didiagnosis Covid-19 ingin makan belimbing, perutnya enggak sakit, dia enggak ada riwayat asam lambung, boleh-boleh saja untuk membantu kecukupan vitamin dalam badan dia," kata dr. Andi. 

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan, memang ada sejumlah bahan alami yang bisa memberi manfaat dalam proses pencegahan maupun pengobatan Covid-19.

"Pada prinsipnya terdapat berbagai alternatif untuk mencegah maupun mengobati (Covid-19)," ujar dia saat dihubungi terpisah, Senin (8/1/2021).

Meski demikian, Wiku berharap masyarakat bisa cerdas dalam memutuskan opsi penanganan atau penyembuhan Covid-19 yang mereka derita.

"Namun saya harap masyarakat dapat cermat dan selektif memilih upaya kesehatan yang terbukti secara ilmiah efektif demi mencegah kerugian baik kesehatan maupun finansial," ujar dia.

Kesimpulan

Belum ada obat definitif yang diperuntukkan bagi Covid-19 hingga saat ini. Jadi, klaim bahwaa air rebusan belimbing wuluh obat Covid-19 tidak tepat karena belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.

Meski demikian, mengonsumsi buah dan sayuran memang bisa memberi manfaat bagi tubuh dan menjadi pemasok vitamin dan nutrisi baik lainnya selama tidak bertentangan dengan penyakit lain yang diderita orang tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi