KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang merekam sebuah mobil hanyut saat terjadinya peristiwa aliran lahar dingin dari Gunung Semeru, Jawa Timur, viral di media sosial Instagram.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @gunungindonesia pada Senin (8/2/2021) pukul 19.00 WIB.
Dalam keterangan video, disebutkan bahwa lahar dingin dari Semeru terjadi pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 16.00 WIB dengan aliran lahar teramati menuju ke arah sungai Curah Kobokan.
Baca juga: Lahar Dingin Semeru Menerjang Lumajang, Satu Mobil Terbawa Arus
Berikut ini narasi yang ditulis dalam unggahan tersebut:
LAHAR HUJAN SEMERU
.
Lahar hujan dari semeru terjadi hari ini Senen, 8 Pebruari 2021 sekitar pukul 16.00 dengan getaran banjir terekam ± amak 22 mm, ke arah sungai curah kobokan
.
INFO SEMENTARA KORBAN JIWA NOL
.
Ada kendaraan roda 4 yang di parkir di pinggir sungai terbawa lahar
.
Tetap waspada dan selalu siap siaga
Info dari @cakyo_saversemeru
vidio : GWA GUNUNG SEMERU
Hingga saat ini, unggahn video tersebut sudah disaksikan 64.991 kali tayangan.
Kronologi kejadian
Dwi Nurcahyo, dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mengatakan, situasi di Sungai Curah Kobokan saat ini sudah kembali normal pasca peristiwa lahar dingin kemarin.
Dwi mengatakan, aliran lahar dingin yang menerjang Sungai Curah Kobokan, di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo itu sudah kembali normal sejak semalam.
"Lahar dingin itu sekitar pukul 16.00-16.30 WIB. Sehabis Maghrib itu, sekitar pukul 18.30 sudah normal lagi," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/2/2021).
Dwi mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat terjangan lahar dingin tersebut.
Baca juga: Mobil yang Terseret Lahar Dingin Semeru Diduga Milik Penambang, Sopir Selamat
Sementara kerugian yang tercatat berupa sebuah mobil yang terparkir di pinggiran sungai, dan kemudian hanyut terseret arus lahar dingin. Selain itu, banjir juga merusak pipanisasi di Desa Supiturang.
"Agak heboh itu kan karena ada (video) mobil yang terseret itu. Sebenarnya, ya normal saja," ujar Dwi.
Dia menambahkan, BPBD Lumajang telah menempatkan tim di daerah tersebut sejak kemarin sore dan pada pagi ini, untuk memantau situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Untuk aktivitas masyarakat pada pagi hari tadi kembali normal," kata Dwi.
Baca juga: Sempat Terjebak Banjir di Lantai 2 Rumahnya, Seorang Ibu di Bidara Cina Dievakuasi
Mobil hanyut diduga milik penambang pasir
Mobil yang hanyut dalam peristiwa lahar dingin di sungai Curah Kobokan kemarin diduga milik salah satu penambang pasir di sungai tersebut.
"Satu unit mobil diduga milik penambang hanyut terbawa aliran lahar," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (8/2/2021).
Meskipun mobil tersebut hanyut terseret arus, sopir mobil tersebut dilaporkan selamat.
Sebab, saat lahar dingin menerjang, pemilik tidak beradadi dalam kendaraan roda 4 tersebut.
"Untuk sopir kendaraan yang hanyut diketahui selamat dikarenakan sedang berada di luar kendaraan," ujar Wawan.
Baca juga: [HOAKS] Video Banjir Lahar Dingin dari Gunung Semeru
Akibat hujan deras
Selain menghanyutkan satu unit mobil, lahar dingin itu juga merusak pipanisasi di Desa Supiturang dan merusak krib atau pelindung tebing sungai di sekitar Tanggul Kamar Kajang.
"Pipanisasi di Desa Supiturang kembali mengalami kerusakan. Krib penahan yang berada di sekitar Tanggul Kamar Kajang mengalami kerusakan," kata dia.
Wawan menuturkan, lahar dingin Gunung Semeru itu menerjang setelah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sekitar pukul 13.00 WIB.
"PPGA (Pos Pengamatan Gunung Api) Semeru mencatat getaran banjir pada angka aman 22 mm pada pukul 15.39 WIB. Secara visual debit air banjir aliran lahar di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, terpantau besar," ujar dia.
Baca juga: Peringatan BMKG: 5 Provinsi di Pulau Jawa Ini Siaga Banjir, Mana Saja?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.