Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan BMKG: Cuaca Ekstrem Intai 26 Daerah Ini Sepekan ke Depan, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Warga mengangkut sepeda motor dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggan bervariasi antara sekitar 20 sentimeter hingga sekitar 1 meter akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (5/2/2021) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia bakal diterpa hujan dengan intensitas lebat selama beberapa hari ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mencatat, setidaknya 26 provinsi yang akan mengalami kondisi hujan dengan intensitas lebat selama sepekan ke depan, mulai Rabu (10/2/2021) hingga Selasa (16/2/2021).

"BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi di 26 wilayah," ujar Guswanto seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga memengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.

Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...

Berikut 26 provinsi tersebut:

  1. Aceh
  2. Sumatera Utara
  3. Sumatera Barat
  4. Jambi
  5. Bengkulu
  6. Sumatera Selatan
  7. Lampung
  8. Banten
  9. Jawa Barat
  10. Jawa Tengah
  11. DI Yogyakarta
  12. Jawa Timur
  13. Bali
  14. Nusa Tenggara Barat
  15. Nusa Tenggara Timur
  16. Kalimantan Tengah
  17. Kalimantan Selatan
  18. Kalimantan Timur
  19. Kalimantan Utara
  20. Sulawesi Tengah
  21. Sulawesi Selatan
  22. Sulawesi Tenggara
  23. Maluku Utara
  24. Maluku
  25. Papua Barat
  26. Papua

Baca juga: Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

4 provinsi siaga banjir

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast - IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status SIAGA adalah:

  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur.

Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

Guswanto melanjutkan, pihaknya juga mencatat sebagian besar wilayah Indonesia (94 persen dari 342 zona musim) saat ini telah memasuki musim hujan.

Hal ini juga telah diprediksi sejak Agustus 2020 lalu, bahwa terkait dengan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

"Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," papar Guswanto.

Baca juga: Jakarta Siaga Banjir, Berikut 3 Cara Mengecek Ketinggian Muka Air

Sementara itu, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) Februari 2021.

Daerah-daerah tersebut antara lain:

  1. Sebagian kecil Aceh bagian selatan
  2. Sebagian kecil Jambi bagian tengah
  3. Sebagian kecil Jawa Barat bagian timur
  4. Sebagian Jawa Tengah bagian utara
  5. Sebagian kecil Jawa Timur bagian timur
  6. Sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan
  7. Sulawesi Selatan bagian utara
  8. Sulawesi Tenggara bagian utara
  9. Sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan
  10. Sebagian kecil Papua bagian utara dan tengah.

Baca juga: [HOAKS] Banjir Darah Terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah

Pertumbuhan Awan Cumulonimbus

Kemudian, untuk potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) periode 08-14 Februari 2021 berpotensi di wilayah sebagai berikut:

Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, perairan barat Bengkulu, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Makasar, Laut Banda, Laut Arafuru.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Untuk perkiraan gelombang sepekan kedepan, dengan ketinggian 1,25-2,5 meter (kategori sedang) berpeluang terjadi di:

Perairan utara Sabang,Perairan barat Aceh hingga Kep. Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kep. Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga - Bintan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kep. Kai - Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Laut Arafuru.

Baca juga: Foto Viral Awan Melingkar Mirip Cincin di Kediri, Awan Apa Itu?

Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di:

Laut Natuna Utara, Perairan barat Kep. Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," tutur Guswanto.

Baca juga: Fenomena Hujan Salju di Gurun Sahara, Keempat Kalinya Sepanjang Sejarah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi