KOMPAS.com - Kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Hingga Selasa (9/2/2021) pukul 12.0 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 8.700. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.174.779 orang.
Pasien sembuh dikabarkan mencapai 973.452 orang, sementara jumlah korban jiwa akibat virus SARS-CoV-2 tersebut mencapai 31.976 orang.
Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention, Selasa (1/12/2020), orang dengan usia dewasa dan memiliki riwayat penyakit tertentu berpotensi lebih tinggi menderita Covid-19 yang lebih parah.
Tingkat keparahan ini dilihat dari pasien yang berada di rawat inap, masuk ke ICU, menggunakan intubasi atau mechanical ventilation, hingga meninggal dunia.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Mengutip nhs.uk, Senin (7/12/2020), terdapat kondisi kesehatan yang berisiko lebih tinggi terpapar Covid-19, di antaranya yakni:
- Berusia lebih dari 70 tahun
- Asma sedang hingga akut
- Penyakit serebrovaskular
- Fibrosis kistik
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Immunocompromised atau lemahnya sistem kekebalan akibat transplantasi sumsum tulang, defisiensi kekebalan, HIV, dan penggunaan kortikosteriod
- Gangguan neurologis seperti demensia
- Penyakit hati
- Obesitas dengan indeks massa tubuh diatas 25 kg m2
- Fibrosis paru
- Thalassemia atau kelainan darah
- Diabetes Melitus Tipe 1
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Memperparah kondisi pasien Covid-19
Sementara itu, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, berikut daftar kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan keparahan pasien pengidap Covid-19:
- Kanker
- Ginjal kronis
- Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
- Penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit arteri koroner, atau cardiomyopathies
- Immunocomprimised atau lemahnya sistem kekebalan tubuh akibat transplantasi organ tubuh
- Obesitas, dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m2
- Obesitas berat, dengan indeks massa tubuh diatas 40 kg/m2
- Dalam kondisi hamil
- Memiliki penyakit sel sabit (gangguan pendarahan)
- Perokok
- Pengidap Diabetes Melitus Tipe 2
Baca juga: 6 Pemanis Pengganti Gula bagi Penderita Diabetes
Risiko Covid-19 pada anak-anak
Berbeda dengan orang dewasa yang disebut lebih berisiko terkena Covid-19, jumlah anak-anak yang terkena virus corona tersebut jauh lebih sedikit.
Namun, anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu dapat meningkatkan resiko terkena Covid-19.
Beberapa kondisi kesehatan anak-anak yang dapat meningkatkan resiko terkena corona, di antaranya obesitas, kelainan genetik yang parah, gangguan neurologis berat, kelainan metabolisme bawaan, penyakit jantung bawaan, diabetes, penyakit ginjal kronis, asma, penyakit paru-paru kronis lainnya, dan konsumsi obat yang dapat melemahkan kekebalan tubuh.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Gaya hidup sehat
Berdasarkan rekomendasi WHO, terdapat beberapa tindakan yang dapat diterapkan pada orang-orang dengan risiko tinggi terkena virus atau mengalami tingkat keparahan Covid-19 yang akut.
Pertama, untuk melindungi orang-orang yang beresiko tinggi terkena Covid-19, maka Anda harus rutin mengatur sirkulasi udara dan rajin mencuci tangan.
Anda juga harus menghindari kerumunan karena berpotensi membawa virus dan menularkannya pada orang yang berisiko tinggi.
Baca juga: Hari Sepeda Sedunia dan Perubahan Gaya Hidup di Tengah Pandemi...
Apabila merasakan gejala Covid-19, jauhi orang yang berisiko dan segera menghubungi layanan kesehatan.
Kedua, apabila Anda termasuk orang dengan risiko tinggi terkena Covid-19, maka rencanakan cek kesehatan rutin dengan dokter Anda.
Selain itu, lakukan gaya hidup sehat, konsumsi obat sesuai anjuran dokter, dan membatasi kunjungan dari orang lain.
Cucilah tangan sesering mungkin dan rutin melakukan penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Viral, Video Motor Terbakar karena Disemprot Disinfektan, Bagaimana Bisa?