Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Selamat Hari Raya Imlek

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Warga Tionghoa memandikan patung dewa-dewi atau rupang di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Minggu (7/2/2021). Ritual ini dilakukan menjelang perayaan Imlek, 12 Februari mendatang.
Editor: Heru Margianto

DI China, Imlek dirayakan menyambut ketibaan musim semi. Namun tidak semua negara memiliki empat musim. Ada pula negara termasuk Indonesia yang tidak punya musim dingin dan musim semi namun punya musim kemarau dan musim hujan.

Mujur tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak hari raya Imlek di Indonesia selalu bersamaan dengan bukan musim semi tetapi musim hujan di Indonesia yang lazimnya memicu ketibaan musim banjir.

Bahkan perayaan Imlek di Indonesia pada tahun 2021 kebetulan berbarengan dengan pagebluk wabah Corona yang masih ganas merajela menjangkiti jutaan warga bahkan merenggut puluhan ribu nyawa warga Indonesia.

Virtual

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) mengimbau agar semua anggotanya sebaiknya menyelenggarkan perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pada 12 Februari 2021 mendatang secara virtual.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disarankan agar perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun 2021 diselenggarakan secara sederhana di rumah masing-masing dengan tetap mematuhi protokol kesehatan mengingat situasi pandemi dan penularan COVID 19 yang sangat tinggi setelah libur panjang akhir tahun. Sekaligus untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bersama, khususnya keluarga di rumah.

Inti mengingatkan para anggotanya untuk tetap selalu mematuhi dan melaksanakan 5 M Protokol Kesehatan. Yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Kemanusiaan

Yayasan Buddha Tzu Chi senantiasa merayakan Hari Raya Imlek bukan secara hura-hura namun secara nyata mempersembahkan kemanusiaan berupa sumbangsih sembako kepada sesama warga Indonesia yang membutuhkan bantuan untuk mengurangi penderitaan di masa pagebluk Corona.

Demikian pula Perhimpunan Islam Tionghoa (PITI) lebih mengutamakan kemanusiaan ketimbang pesta pora merayakan Imlek.

Gemaku (Generasi Muda Konghucu) merayakan Imlek dengan membagikan sembako kepada para penyintas Covid-19, janda, yatim, balita yang sebatang kara dan pedagang kecil terdampak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Komtak (Komunitas Tionghoa Anti Korupsi) berbagi bakmi gratis dengan kaum miskin dan papa. Alih-alih pamer kemewahan, masyarakat merayakan Imlek secara sederhana demi pamer rasa kemanusiaan.

Saya yakin arwah Gus Dur di surga pasti tersenyum bahagia menyaksikan para warga merayakan Imlek patuh protokol kesehatan dalam menghadapi pagebluk Corona serta konsekuen mengejawantahkan makna adiluhur yang terkandung di dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia menjadi kenyataan. Selamat Hari Raya Imlek !

 

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi