Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 13 Februari: CDC AS Keluarkan 5 Rekomendasi Sekolah Tatap Muka

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/RUKSUTAKARN studio
Ilustrasi virus corona
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.

Hingga Sabtu (13/2/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 108.685.624.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.391.761 orang meninggal dunia, dan 80.651.039 orang dinyatakan pulih.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 28.093.294 kasus, 492.094 orang meninggal dunia, dan 18.013.836 orang pulih
  2. India: 10.892.550 kasus, 155.588 orang meninggal dunia, dan 10.598.709 orang pulih
  3. Brasil: 9.765.455 kasus, 237.489 orang meninggal dunia, dan 8.643.693 orang pulih
  4. Rusia: 4.042.837 kasus, 79.194 orang meninggal dunia, dan 3.559.142 orang pulih
  5. Inggris: 4.013.799 kasus, 116.287 orang meninggal dunia, dan 2.094.007 orang pulih
  6. Perancis: 3.427.386 kasus, 81.448 orang meninggal dunia, dan 238.753 orang pulih
  7. Spanyol: 3.056.035 kasus, dan 64.747 orang meninggal dunia
  8. Italia: 2.697.296 kasus, 93.045 orang meninggal dunia, dan 2.202.077 orang pulih
  9. Turki: 2.572.190 kasus, 27.284 orang meninggal dunia, dan 2.461.204 orang pulih
  10. Jerman: 2.329.979 kasus, 65.036 orang meninggal dunia, dan 2.101.000 orang pulih

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian dan CNN, Jumat (12/2/2021):

Amerika Serikat

Melansir CNN, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Jumat (12/2/2021) merilis pedoman untuk membuka kembali sekolah.

Pedoman itu menyebutkan, ada llima strategi mitigasi utama untuk kembali ke pembelajaran tatap muka dengan aman.

Lima strategi kunci tersebut yaitu:

CDC mengatakan, vaksinasi dan tes Covid-19 memberikan perlindungan tambahan dalam hal pencegahan penularan virus corona di sekolah, tetapi kedua hal tersebut tidak diposisikan sebagai strategi kunci.

"Dengan dirilisnya strategi operasional ini, CDC tidak mengamanatkan bahwa sekolah dibuka kembali. Rekomendasi ini hanya memberikan sekolah roadmap yang telah lama dibutuhkan tentang bagaimana melakukannya dengan aman di bawah berbagai tingkat penyakit di masyarakat," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.

"Kami juga tahu bahwa beberapa sekolah telah memberikan pengajaran secara langsung dan kami ingin mereka dapat terus melakukan ini, tetapi kami tahu bahwa beberapa sekolah tidak mengikuti strategi mitigasi yang kami tahu berhasil," kata Walensky.

"Untuk sekolah-sekolah ini, kami tidak mengamanatkan bahwa mereka harus tutup. Sebaliknya, kami memberikan rekomendasi ini dan menggarisbawahi latar belakang ilmiah di baliknya untuk membantu sekolah menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa, guru, dan staf," lanjut dia.

Walensky menambahkan, bahwa meskipun setiap strategi itu penting, CDC merekomendasikan untuk memberi prioritas pada dua strategi yang pertama, yaitu memakai masker dan menjaga jarak fisik.

Baca juga: Joe Biden Larang WNA dari 30 Negara Masuk Amerika Serikat, Ini Daftarnya

Kanada

Penyebaran varian baru virus corona dan program vaksinasi yang berjalan lambat, membuat pejabat Kanada mendesak semua pihak agar tetap berhati-hati, bahkan ketika kasus baru dan kasus rawat inap akibat Covid-19 dilaporkan turun.

"Varian baru yang lebih mudah ditularkan semakin banyak menyebar di luar sana, sehingga kita harus tetap berhati-hati," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam konferensi pers yang digelar Jumat (12/2/2021).

Trudeau juga mengumumkan sejumlah pengetatan yang diterapkan pada pembatasan perjalanan internasional.

Pelancong internasional yang tiba di Kanada melalui perjalanan udara harus memesan hotel karantina yang disetujui pemerintah, dengan biaya sendiri, mulai 22 Februari. Ada pengecualian untuk perjalanan yang sifatnya penting.

Penumpang udara juga akan dites Coivd-19 di bandara saat mereka tiba. Karantina kemungkinan akan berlangsung sekitar 3 hari atau sampai tes Covid-19 pelancong menunjukkan hasil negatif.

Mereka yang dites negatif dapat melanjutkan karantina 14 hari di rumah atau lokasi karantina yang sesuai.

Selain itu, sebelum memasuki Kanada baik melalui darat atau udara, para pelancong harus menunjukkan bukti negatif tes PCR setidaknya 72 jam sebelum kedatangan.

Baca juga: PM Kanada Pakai Meme Bernie Sanders untuk Peringatkan Warga Tetap Tinggal di Rumah

Zimbabwe

Melansir The Guardian, Kementerian Kesehatan Zimbabwe berencana memulai program vaksinasi Covid-19 di negara itu pada pekan depan.

Hal ini menjadikan Zimbabwe sebagai pionir di antara negara-negara lain di kawasan selatan Afrika.

Rencananya, Zimbabwe akan menerima suplai pertama sejumlah 800.000 dosis vaksin, yang 200.000 di antaranya disumbangkan oleh pemerintah China pada Senin pekan depan.

Vaksin mula-mula akan didistribusikan ke 10 fasilitas penyimpanan provinsi, kemudian ke 1.800 klinik.

Kemenkes Zimbabwe memastikan, ada peralatan rantai dingin yang memadai untuk menjaga vaksin tetap aman hingga siap digunakan.

Pemerintah Zimbabwe menargetkan bisa memvaksinasi 10 juta dari 14,5 juta penduduknya, untuk mencapai kekebalan kelompok.

Suntikan pertama akan diberikan kepada pekerja garis depan, yang dianggap paling berisiko terinfeksi.

Baca juga: Zimbabwe Makamkan Menteri Ke-4 yang Tewas karena Covid-19 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi