Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Orang yang Berisiko Kekurangan Vitamin D, Siapa dan Apa Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi vitamin D
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Agar badan selalu sehat, seseorang perlu mengonsumsi makanan yang dibutuhkan tubuh, salah satunya vitamin D. 

Diketahui, vitamin D dapat membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh seseorang, di mana dua hal ini sangat penting untuk kesehatan tulang dan otot.

Umumnya, vitamin D diproduksi secara alami oleh tubuh ketika seseorang berjemur sinar matahari.

Namun, mungkin saja hal itu juga belum mencukupi kebutuhan vitamin D harian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D dan Penyebabnya

Kekurangan vitamin D

Kekurangan vitamin D biasa terjadi, terutama bagi mereka yang menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan.

Sebuah penelitian menunjukkan, sebanyak 35 persen orang dewasa di AS kekurangan vitamin D.

Akibatnya, mereka termasuk memiliki potensi dari permasalahan kesehatan, seperti tulang rapuh dan penyakit jantung.

Dilansir dari Prevention, (11/2/2021), ahli penyakit dalam yang bekerja dalam penelitian dan pengembangan untuk pedoman rawat inap dan bedah di MCG Health, Sabitha Rajan mengatakan, seseorang tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin D, kecuali bagi orang-orang yang berisiko tinggi kekurangan nutrisi tersebut.

Berikut ini sejumlah orang yang berisiko kekurangan vitamin D, di antaranya: 

1. Bayi yang menyusui. Air susu ibu dan susu formula seringkali tidak memiliki cukup vitamin D untuk bayi baru lahir.

2. Orang yang memiliki penyakit celiac, cystic fibrosis atau kelainan apa pun yang menghalangi penyerapan nutrisi dari lemak.

3. Orang yang tidak bisa atau tidak sering keluar rumah untuk mendapatkan paparan sinar matahari.

Baca juga: Pentingkah Memberi Suplemen Vitamin D untuk Bayi?

 

4. Orang yang memiliki kulit lebih gelap. Lebih sulit bagi tubuh mereka (dibandingkan dengan orang dengan kulit lebih terang) untuk mensintesis vitamin D dari sinar UVB.

5. Orang yang kekurangan gizi atau yang tidak cukup makan makanan kaya vitamin D.

6. Orang yang mengikuti pola makan vegan atau nabati dan tidak cukup mengonsumsi makanan atau suplemen yang diperkaya vitamin D.

7. Orang tua atau lansia. Seiring bertambahnya usia, kemampuan seseorang untuk mendapatkan vitamin D dari matahari menurun.

Jika ragu, sebaiknya tanyakan kepada dokter apakah Anda akan mendapat manfaat dari suplemen vitamin D.

Baca juga: Cukupi Vitamin D agar Kekebalan Tubuh Meningkat

Beda Vitamin D2 dan Vitamin D3

Menurut Institusi Kesehatan Nasional (NIH), ada dua bentuk vitamin D, yakni vitamin D2 dan vitamin D3.

Vitamin D2 (ergocalciferol) berasal dari sumber tumbuhan seperti jamur dan ragi.

Sumber tumbuhan itu juga menghasilkan vitamin D sendiri ketika jamur dan ragi terkena sinar UVB. Ini adalah jenis yang akan Anda temukan di sebagian besar makanan yang diperkaya oleh dua bahan tersebut.

Sementara, vitamin D3 (cholecalciferol) adalah jenis yang diproduksi kulit tubuh saat Anda mendapatkan sinar matahari. Vitamin ini juga ditemukan pada produk hewani seperti ikan berminyak.

Beberapa dokter menyarankan bahwa Vitamin D3 adalah pilihan yang lebih baik dalam hal suplementasi.

Baca juga: Cara Meningkatkan Kadar Vitamin D Dalam Tubuh

Sebab, penelitian telah menunjukkan bahwa D3 meningkatkan vitamin D dalam darah Anda lebih efisien daripada D2.

Menurut Rajan, D3 mungkin merupakan vitamin yang lebih stabil, terutama jika ada dalam makanan yang diperkaya oleh nutrisi tersebut.

Dengan kata lain, sereal yang diperkaya dengan D2 dapat terdegradasi lebih cepat daripada sereal yang diperkaya dengan D3.

 

Tetapi, Rajan menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan bentuk vitamin D yang mana yang 100 persen lebih baik.

"Jika Anda menemukan suplemen yang Anda sukai yang dapat membantu Anda memenuhi rekomendasi harian, hal itu akan baik-baik saja. Tidak ada aturan yang tegas dan cepat," ujar Rajan.

Sumber vitamin D

Secara umum, sinar matahari adalah sumber vitamin D yang bagus.

NHI menjelaskan, saat sinar matahari (khususnya sinar UVB) menyentuh kulit Anda, maka tubuh Anda mengubahnya menjadi vitamin D.

Baca juga: 5 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi, Mudah Didapat

Disebutkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa banyak vitamin D yang diproduksi tubuh Anda, seperti musim, waktu, lamanya hari, awan, kabut asap, warna kulit Anda, dan terutama jumlah waktu yang Anda habiskan di luar.

Sayangnya, vitamin D tidak dapat diperoleh dari cahaya yang diteruskan melalui jendela atau kaca.

Diketahui, sumber lain dari vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan tertentu, seperti:

  • Ikan berminyak (salmon, sarden, herring, mackerel, trout, tuna)
  • daging merah
  • Keju
  • Kuning telur
  • Makanan yang diperkaya (seperti susu dan sereal sarapan)
  • Jamur yang telah terkena sinar UV

Selain itu, jika berpergian atau keluar rumah sebaiknya memakai tabir surya.

Baca juga: Konsumsi Vitamin D, Berapa Banyak yang Dibutuhkan Tubuh?

Sebab, dengan tabir surya dapat membatasi jumlah vitamin D yang didapat tubuh Anda dari matahari.

Para ahli setuju bahwa mendapatkan paparan sinar matahari hingga 15 menit tanpa tabir surya dua hingga tiga kali seminggu adalah cara yang bagus untuk mendapatkan manfaat vitamin D.

Namun, hal ini juga berisiko untuk menyebabkan kanker kulit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi