Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jasa Raja Ali Haji bagi Bahasa Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT
Tangkapan layar tayangan Belajar dari Rumah di TVRI, tokoh Raja Ali Haji.
Editor: Heru Margianto

PADA 17 Desember 2020, pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda pada sidang XV Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.

Hilmar Farid sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menegaskan bahwa memperoleh pengakuan UNESCO bukan akhir perjuangan, melainkan langkah awal melestarikan tradisi mulia pantun.

Seluruh pemangku kepentingan diharapkan mulai bergerak bersama demi menyatukan tekad dengan satu tujuan yaitu membuat pantun tetap hidup dan tidak hilang ditelan zaman.

Pahlawan nasional

Pada 5 November 2004, Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad yang lebih dikenal sebagai Raja Ali Haji diangkat menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesuai tradisi multi-disiplin budayawan Islam, Raja Ali Haji adalah tokoh ulama merangkap sejarawan sekaligus sastrawan abad XIX keturunan Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan juga merupakan bangsawan Bugis.

Jasa-jasa Raja Ali Haji di bidang kesusasteraan Nusantara luar biasa besar. Mahapujangga ini memprakarsai penyusunan dasar-dasar tata bahasa Melayu pada buku Pedoman Bahasa sebagai standar bahasa Melayu yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional.

Jelas bahwa karya-karya Raja Ali Haji memang sangat berperan dan berpengaruh terhadap pelestarian serta pengembangan pantun.

Kamus

Buku Raja Ali Haji berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga merupakan kamus ekabahasa Melayu pertama di Nusantara.

Beliau juga menulis Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk. Raja Ali Haji juga berjasa dalam penulisan sejarah Melayu.

Buku berjudul Tuhfat al-Nafis ("Bingkisan Berharga" tentang sejarah Melayu) ditulis terlebih dahulu oleh ayah Raja Ali Haji yang juga sastrawan, Raja Ahmad kemudian diselesaikan oleh Raji Ali Haji . Dalam bidang ketatanegaraan dan hukum, Raja Ali Haji menulis Mukaddimah fi Intizam.

Gurindam Dua Belas

Mahakarya Raja Ali Haji paling tersohor adalah Gurindam Dua Belas sebagai pelopor arus aliran sastra Melayu pada zamannya. Gurindam Dua Belas ditulis oleh Raja Ali Haji pada 1874 ketika berusia 38 tahun di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

Mahakarya Sastra ini terdiri atas 12 pasal dan dikategorikan sebagai puisi didaktik berisikan nasihat dan petunjuk menuju hidup mulia yang diridhoi Allah.

Layak diyakini bahwa peran jasa pengabdian Raja Haji Ali bin Raja Ahmad terhadap kebudayaan Nusantara memang berpengaruh terhadap pengakuan pantun sebagai warisan kebudayaan dunia oleh lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB yaitu UNESCO .

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi