KOMPAS.COM - Mobil taktis 'Maung' rakitan PT Pindad mulai dilirik oleh masyarakat.
Bahkan, Bupati terpilih Jember, Hendy Siswanto, telah membeli kendaraan operasional tersebut seharga Rp 600 juta tersebut.
Dari pemberitaan Kompas.com pada Selasa (16/2), Inspektur Mutu PT Pindad, Suriyadi, mengatakan, Hendy jadi bupati pertama yang membeli mobil Maung.
"Haji Hendy adalah bupati pertama di Indonesia yang membeli mobil Maung Pindad," katanya.
Spesifikasi Maung 4x4 versi sipil ini memang cukup tangguh untuk medan yang sulit.
Maung memiliki daya angkut empat orang dengan mesin Turbo Diesel 4-Cylinder, 16 Valve DOHC, transmisi manual enam kecepatan, bahan bakar diesel dan isi silinder 2.494 cc.
Ia juga memiliki suspesi depan independent, coilover shock, link arm; suspensi belakang rigid, coilover shock, four link arm; dan pelek R17.
Kecepatan aman 120 kilometer per jam, radius putar 13,7 meter, daya tanjak 60 persen (31 derajat), kemiringan 30 persen (17 derajat), jarak tempuh 800 kilometer dan BBM 80 liter.
Selain Maung, ternyata banyak deretan mobil produksi dalam negeri lain.
1. Esemka
Mobil Esemka dirakit oleh PT Solo Manufaktur Kreasi. Pabriknya berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 lalu.
Produk yang telah diluncurkan berupa kendaraan angkutan niaga yakni BIMA 1.2 dan BIMA 1.3.
Riwayat Esemka ini juga tak lepas dari Esemka Digdaya dan Kiat Esemka yang sempat menjadi mobil dinas Presiden Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Surakarta.
Baca juga: Minat Pikap Esemka Bima, Cek Harganya Saat Ini
2. FIN Komodo
FIN Komodo adalah kendaraan off-road jenis cruiser yang merupakan produksi dari PT FIN Komodo Teknologi di Cimahi, Jawa Barat.
Produk terbarunya adalah KD 250 X, merupakan generasi kelima dari FIN Komodo. Dengan rangka yang kuat dan body yang ringan, FIN bisa dipakai dalam medan yang ekstrim sekalipun.
3. AMMDes
AMMDes atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan sendiri lebih kepada kendaraan yang memiliki banyak kegunaan atau fungsi yang membantu pekerjaan petani.
Kendaraan yang dibikin oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) dan kolaborasi Kementerian Perindustrian pada tahun 2018 ini memiliki banyak aplikasi.
Beberapa diantaranya, AMMDes dengan aplikasi penjernih air, aplikasi perontok padi atau jagung, pemoles beras, selep padi, pengolah kopi, paska panen pisang, generator, pompa air, pembuat es, ambulance feeder, dan 3 way bin door.
AMMDes terus dikembangkan. Mobil desa ini bahkan telah banyak pesanan dan diekspor ke benua Afrika.
Baca juga: AMMDes Hasil Inovasi Anak Bangsa, TKDN Capai 40 Persen
4. Gea
Dari pemberitaan Kompas.com (18/1/2010), GEA yang merupakan singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif merupakan mobil penumpang produksi PT Industri Kereta Api atau INKA.
Mesin Gea berkapasitas 500 cc dengan dua silinder hasil pengembangan BPPT dan mampu beroperasi selama 100 jam non-stop.
Gea menerapkan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) mulai pertengahan 2010, dan kandungan lokalnya mencapai 98 persen.
Namun, sayangnya kendaraan tersebut tak lagi dikembangkan.
5. Timor
Mobil Timor banyak dikenal pada era 90-an. Mobil ini dirintis pada 1996 oleh PT Timor Putra Nasional.
Presiden Soeharto menggulirkan rencana pembangunan industri mobil nasional sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 1996 yang mengistimewakan Timor.
Timor pun digugat oleh pemilik industri otomotif besar dunial lain melalui WTO dan kalah, bersamaan dengan krisis moneter di Indonesia.
6. Morina
Morina merupakan singkatan dari Mobil Rakyat Indonesia dan diproduksi oleh PT Garmak Motor pada tahun 1976 silam.
Komponen dari mobil ini sebagian besar dibuat dari dalam negeri.
Akan tetapi, Morina memiliki kelemahan seperti mesin yang tak cocok untuk pekerjaan berat, cuaca tropis dan panas, sehingga mobil ini mati di pasaran.
7. Kancil
Mobil ini diproduksi oleh PT Karunia Abadi Niaga Citra Indah Lestari pada tahun 1999 lalu. Produksi mencapai 125 unit dan telah lulus uji kelayakan Kementerian Perhubungan.
Keberadaannya mulanya untuk menggantikan alat transportasi bajaj di Jakarta.
8. Maleo
Maleo adalah mobil yang dirintis pada tahun 1993 oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan serius dikembangkan pada tahun 1996.
Mobil berbentuk sedan memiliki dimensi panjang 3.520 mm, tinggi 1.380 mm dan wheelbase 2.270 mm. Mesinnya yang berkapasitas 1200 cc, 3-silinder.
Prototipe Maelo saat itu digadang akan diluncurkan 1997, tetapi kemudian tidak pernah sampai tahap produksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.