Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Penipuan 'Cancel Order' di Twitter, Bagaimana Menyiasatinya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock
Ilustrasi penipuan online
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Warganet baru-baru ini dihebohkan dengan kasus penipuan jualan makanan secara online.

Salah satu kasusnya ketika seorang warganet mengaku ibunya ditipu saat dapat order makanan dalam jumlah besar dan mengalami kerugian.

Dia kemudian menggunakan akun twitter-nya, @grumpysfd untuk menjual makanan itu.

Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC
Ibu ku habis ketipu sama orang dan bener2 rugi parah. Aku ga tau harus bantuin gimana selain lewat twitter.
Ibu aku dapet orderan besar kue-kue ini tapi tiba-tiba yang order cancel gitu aja lalu nomor ibu di blokir"

Twit itu telah disukai lebih dari 32.200 kali dan dibagikan ulang lebih dari 22.400 kali. Namun saat ini akun tersebut sudah dinonaktifkan.

Pada 14 Februari, pemilik akun @virawny membongkar bahwa apa yang dikatakan akun @grumpysfd tidak benar. Gambar-gambar makanan yang digunakan bukan miliknya, tapi diambil dari orang lain.

Kemudian pada 15 Februari pemilik akun @millaaoktaviaa membongkar siapa penipu tersebut. Dia merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Sumatera.

Baca juga: Ramai soal Penipuan COD di Medsos, Bagaimana Mengantisipasinya?

Baca juga: Ramai soal Kisah Penipuan Transaksi Online di Tengah Pandemi, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Bagaimana agar tidak mudah tertipu saat membeli barang secara online?

Pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang, menjelaskan jual beli lewat online memang berisiko. Akan tetapi hal itu bisa disiasati.

Dia menjelaskan, sebaiknya pembeli menghubungi penjual lebih dulu. Jika perlu meminta call video atau foto lain atas barang yang ingin dibeli.

"Memang riskan, tapi ya mesti pakai siasat kayak ada call video dan sebagainya," katanya kepada Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Deretan Kasus Penipuan Berkedok Investasi, dari MeMiles hingga Swissindo

Yerry mengatakan internet memudahkan orang untuk menutup identitasnya, jadi satu-satunya cara adalah satu pihak yaitu penjual mesti lebih menjadi pihak yang membuka diri.

Selain itu dia berpesan untuk jangan mudah mentransfer. Pastikan dulu semuanya sebelum transfer.

"Karena ini titik yang paling rentan, saat uang telah berpindah tangan. Dan di atas segala-galanya ini masalah kepercayaan," kata Yerry.

Baca juga: Jadi Trending Topic, Berikut Sejarah Partai Demokrat...

Perlunya watermark

Lalu jika melakukan jual beli dengan platform atau toko online, keamanan menjadi tanggung jawab pengelola platform.

Yerry menjelaskan pengelola sebaiknya memastikan para penjual adalah asli dengan rutin memeriksa sistem KYC alias Know Your Customer atau melakukan verifikasi keaslian penjual di platform-nya.

Kemudian bagi penjual yang menjual barang-barangnya lewat online, Yerry menjelaskan agar aman foto barangnya perlu diberi watermark.

Baca juga: Tips Menghindari Penipuan dan Pembobolan Rekening Bank atau ATM

"Saat ditaruh/upload di sosmed atau di platform, ditaruh di tengah supaya tidak di-crop," tuturnya.

Watermark bisa diperoleh dari fasilitas watermark di aplikasi edit foto. Itu bisa berupa nama inisial bahkan tanggal, agar sah.

"Fungsinya agar saat foto dicuri akan sulit karena telah dibubuhkan watermark," imbuhnya.

Baca juga: Kenali 7 Ciri Modus Penipuan yang Mengatasnamakan Gojek, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Rekening Terindikasi Penipuan Online

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi