KOMPAS.com - Peneliti Jepang berhasil mengidentifikasi stem cell yang berperan penting dalam proses terapi penumbuhan rambut untuk mengatasi kebotakan.
Melansir Japan Times, Minggu (14/2/2021) hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Scientific Reports.
Studi tersebut dilakukan oleh Takashi Tsuji dan rekan-rekannya dari institut penelitian Riken, yang terafiliasi dengan Pemerintah Jepang.
Baca juga: Kenapa Vaksinasi Covid-19 di Jepang Terlambat?
Regenerasi rambut
Melalui proses in vitro, Tsuji dan rekan-rekannya, menemukan bahwa stem cell positif untuk antibodi CD34 dan integrin alfa 6 dan beta 5, memainkan peran penting dalam regenerasi rambut berkelanjutan.
Tidak hanya itu, mereka juga menemukan bahwa glikoprotein yang disebut tenascin, juga berperan penting dalam hal yang sama.
“Kehilangan rambut atau gigi tidak mengancam nyawa, tapi berdampak buruk pada kualitas hidup. Saya berharap dapat segera memulai studi klinis," kata Tsuji.
Dalam studi klinis yang diharapkan dapat menyembuhkan kebotakan pada laki-laki itu, Tsuji dan timnya berencana untuk membiakkan folikel rambut, yang diambil dari mereka yang mengalami kondisi tersebut.
Setelah itu, mereka akan menanamkan kembali sel-sel yang telah dibiakkan di kepala pasien.
Baca juga: Cara Sederhana Atasi Masalah Rambut Rontok dan Ketombe
Terapi stem cell untuk atasi kebotakan
Melansir Healthline, 4 Januari 2019, transplantasi rambut menggunakan stem cell berhasil dilakukan oleh para peneliti Italia pada tahun 2017.
Meskipun prosedur terapi itu bervariasi, namun pada intinya terapi stem cell didasarkan pada penumbuhan folikel rambut baru di laboratorium menggunakan sampel kulit kecil dari pasien.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa transplantasi rambut menggunakan stem cell dapat secara efektif mengobati berbagai kondisi rambut rontok, termasuk:
- Kebotakan pria
- Kebotakan wanita
- Cicatricial alopecia (folikel rambut hancur dan digantikan dengan jaringan parut)
Sementara itu, hasil penelitian di Italia menunjukkan ada peningkatan kepadatan rambut sebesar 29 persen dalam jangka 23 minggu setelah perawatan terakhir.
Akan tetapi, terapi stem cell untuk mengatasi kebotakan masih belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, karena dinilai masih dalam penelitian.
Baca juga: Mengapa Pria Rentan Alami Kebotakan?
Prosedur terapi stem cell
Prosedur terapi stem cell dimulai dengan mengekstrak stem cell dari pasien.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pisau melingkar yang diputar ke dalam kulit, untuk mengambil sampel jaringan berbentuk silinder.
Stem cell kemudian dipisahkan dari jaringan dalam mesin khusus yang disebut centrifuge.
Proses ini menyisakan sel khusus (cell supension) yang kemudian disuntikkan kembali ke kulit kepala pasien di area yang mengalami kebotakan.
Baca juga: Seberapa Efektif Terapi Plasma Darah Bisa Atasi Kebotakan?
Prosedur ini memakan waktu kurang lebih 3 jam. Hasil terapi dapat bervariasi, dan kemungkinan perlu beberapa perawatan selama berbulan-bulan untuk melihat hasilnya.
Hanya ada sedikit informasi yang tersedia tentang kemungkinan efek samping dari transplantasi rambut menggunakan stem cell.
Seperti prosedur medis lainnya, selalu ada risiko pendarahan atau infeksi di lokasi pengambilan sampel dan injeksi. Jaringan parut juga mungkin terjadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.