Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer-BioNTech Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Wanita Hamil

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Elnur
Ilustrasi ibu hamil anemia
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pfizer dan BioNTech telah memulai studi internasional untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19 pada wanita hamil.

Uji coba melibatkan 4.000 sukarelawan yang akan mencakup peserta di Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Kanada, Chili, Mozambik, Afrika Selatan, Spanyol, dan Inggris.

Disebutkan bahwa wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 yang parah.

"Dosis pertama (vaksin) akan diberikan di AS," kata Pfizer seperti dikutip dari NBC News, 19 Februari 2021. 

Baca juga: Update Corona Global: Studi Temukan Vaksin Pfizer dan Moderna Dapat Lindungi dari Varian Baru Covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir CNA, pekan lalu, Institut Kesehatan Nasional AS menyerukan agar wanita hamil dan menyusui lebih banyak dimasukkan dalam penelitian vaksin Covid-19.

Produsen vaksin menegaskan, mereka perlu memastikan vaksinnya aman dan efektif.

Di Amerika Serikat, otoritas mewajibkan pembuat vaksin untuk melakukan studi keamanan pada hewan hamil sebelum diuji pada wanita hamil, memastikan vaksin tidak membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.

Studi tidak mengungkapkan adanya risiko baru.

Diberitakan Reuters, wanita berusia di atas 18 tahun akan menerima vaksin selama minggu ke 24-34 kehamilan.

Dalam uji coba itu, wanita hamil mendapatkan suntikan vaksin dengan selang waktu 21 hari, menggunakan rejimen yang sama dalam uji klinis lebih besar.

"Kami bangga memulai penelitian ini pada wanita hamil dan terus mengumpulkan bukti tentang keamanan dan kemanjuran untuk mendukung penggunaan vaksin oleh subpopulasi penting," ujar Wakil Presiden Senior Penelitian Klinis Vaksin di Pfizer Wiliam Gruber.

Peneliti akan memantau setiap efek samping negatif pada wanita, termasuk keguguran.

Baca juga: China Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Masyarakat Umum

Seorang spesialis pengobatan ibu dan bayi dari Duke Health di Durham, North Carolina, Dr. Brenna Hughes mendukung studi Pfizer terkait vaksin pada wanita hamil.

"Setiap data membantu meyakinkan pasien hamil bahwa vakisn itu aman bagi mereka sangat dibutuhkan," ujar Hughes, yang juga anggota American College of Obstetricians and Gynecologists.

Ada beberapa data awal tentang keamanan vaksin selama kehamilan karena dalam studi sebelumnya tentang vaksin Covid-19, beberapa wanita menjadi hamil saat berpartisipasi dalam uji klinis.

Hingga saat ini, belum ada tanda bahaya dari wanita hamil yang pernah divaksinasi.

Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan, wanita hamil yang terinfeksi SARS-CoV-2 memiliki peningkatan risiko komplikasi, termasuk kelahiran prematur dan kebutuhan untuk memakai ventilator.

"Kami berada dalam pandemi. Kami tidak benar-benar dalam situasi di mana kami dapat mengambil risiko. Dalam pandangan saya, tidak menawarkan vaksin kepada setiap individu potensial yang dapat mengambil manfaat," kata Hughes.

Baca juga: Studi Ungkap Empat Gejala Baru Virus Corona, Ini Informasinya!

Sejauh ini, belum ada panduan yang jelas dari CDC mengenai vaksinasi terhadap wanita hamil.

Studi Pfizer juga akan memantau bayi baru lahir selama enam bulan untuk melihat ada atau tidaknya perpindahan antibodi dari ibu kepada bayi.

Ada preseden untuk perlindungan semacam itu. Bayi yang lahir dari ibu yang mendapat vaksinasi flu memiliki tingkat perlindungan dari influenza setidaknya selama enam bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi