Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Cheetos, Lay's, dan Doritos Berhenti Produksi di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Shutterstock/JJava Designs
Ilustrasi Cheetos.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga merek makanan ringan Cheetos, Lay's, dan Doritos akan dihentikan produksinya di Indonesia mulai Agustus 2021.

Kabar soal penghentian produksi Cheetos, Lays, dan Doritos ini pun ramai diperbincangkan di media sosial sejak Kamis (18/2/2021).

Apa penyebab dihentikannya produksi ketiga snack ini di Indonesia?

Penyebab utamanya, karena berakhirnya perjanjian lisensi PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) dan PepsiCo.

Fritolay merupakan anak perusahaan PepsiCo yang berpusat di Amerika Serikat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk PepsiCo yakni Lay's, Fritos, Doritos, Ruffles, Cheetos, SunChips, Tostitos, Rold Gold, Funyuns, dan Walkers.

Akan tetapi, yang didistribusikan di Indonesia hanya merek tertentu seperti Lay's, Doritos, dan Cheetos.

Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Gideon A Putro, menjelaskan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah membeli seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL).

"Perseroan telah membeli seluruh saham PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V (Fritolay), afiliasi dari PepsiCo," ujar Gideon, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Cheetos, Lays, dan Doritos Akan Berhenti Diproduksi, Ini Penjelasan Indofood

Ia mengatakan, Indofood CBP membeli saham sebesar 49 persen dari total seluruh saham yang telah diterbitkan IFL, dengan nilai transaksi Rp 494 miliar.

Dengan pembelian saham ini, kepemilikan saham PT Indofood CBP pada IFL bertambah dari awalnya 51 persen menjadi 99,99 persen dari total seluruh saham yang diterbitkan.  

Pembelian saham oleh Indofood CBP ini pula, maka IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo.

Perjanjian lisensi akan berakhir setelah IFL menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan penjualan produk dengan merek milik PepsiCo.

Penghentian produksi harus sudah selesai dalam waktu 6 bulan sejak dilakukannya transaksi.

Terhitung, waktu 6 bulan itu merupakan masa transisi yang akan berakhir pada Agustus 2021.

Penghentian produksi selama 3 tahun

Meski demikian, kata Gideon, penghentian produksi ini tidak selamanya berlaku, tetapi hanya berlaku selama 3 tahun.

"Fritolay, PepsiCo dan/atau pihak afiliasi lainnya tidak boleh memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apa pun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL selama 3 tahun dari sejak berakhirnya Masa Transisi," ujar Gideon.

Sementara itu, pihak PepsiCo, seperti diberitakan Kompas.com, 17 Februari 2021, telah menyetujui penjualan saham minoritas yang dimiliki IFL kepada PT Indofood CBP.

Persetujuan ini sekaligus menyelesaikan hubungan kemitraan antara kedua pihak.

"Selanjutnya IFL akan menghentikan produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan pendistribusian produk PepsiCo di Indonesia pada bulan Agustus 2021," demikian pernyataan manajemen PepsiCo.

Dengan selesainya hubungan kemitraan ini, PepsiCo tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di Indonesia dalam 3 tahun ke depan.

PepsiCo menilai, Indonesia memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat. 

"PepsiCo akan terus menawarkan produk Quaker Oat kami di Indonesia dan kami berharap dapat kembali lagi ke pasar Indonesia dengan produk seperti Lay's, Doritos, dan Cheetos sesegera mungkin," demikian PepsiCo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi