Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Pilot Terdampar di Bangkalan, Ini Penjelasan KKP

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Zabur Karuru/hp.
Warga mengamati Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang terdampar di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (19/2/2021). Sekitar 52 ekor Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di pantai itu, tiga diantaranya berhasil diselamatkan dan sisanya sebanyak 49 mati.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Puluhan ekor paus terdampar di Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Bangkalan Jawa Timur, Kamis (18/2/2021).

Terdamparnya paus pilot ini juga sempat viral di media sosial Twitter dan Instagram. Salah satunya diunggah oleh akun Twitter @zedpi.

Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA Wilayah II Jawa Timur, RM Wiwied Widodo, mengatakan, hal ini merupakan fenomena langka.

Biasanya, yang terdampar di pantai hanya beberapa ekor. Kali ini, jumlahnya hingga puluhan ekor atau satu koloni.

Baca juga: Viral Unggahan Modus Penipuan Nomor Telepon +1500888 Atas Nama BCA

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa penyebab terdamparnya puluhan ekor paus pilot ini?

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb. Haeru Rahayu mengatakan, dugaan sementara, pimpinan paus itu sakit.

"Dugaan sementara adalah salah satu paus, diduga pimpinannya sakit sehingga rombongan paus ini mengikuti pimpinan paus pilot yang sakit dan menunggu di pinggir pantai," ujar Haeru, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/1/2021) malam.

Haeru mengatakan, secara alamiah, paus yang sakit akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati.

Adapun perilaku paus pilot adalah bergerombol, dipimpin oleh seekor pilot yang ukuran tubuhnya lebih besar.

Haeru menyebutkan, dari pengukuran lapangan didapatkan panjang tubuh paus pilot yang terdampar bervariasi yakni antara 2-3,5 meter.

Adapun paus yang paling besar diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter.

"Salah satu dugaan mengapa paus pilot berupaya hingga ke Selat Madura yakni dikarenakan paus sedang migrasi di perairan tropis Indonesia dan salah satu daerah adalah Selat Madura seperti yang terjadi tahun 2016," ujar Haeru.

Adapun dugaan adanya hubungan paus terdampar dengan La Nina atau gelombang besar, Haeru mengatakan, hal itu belum bisa dikonfirmasi.

Menurut data BMKG, ketika peristiwa terjadi, ada gelombang berkisar antara 0,5-1,5 meter.

Haeru mengatakan, Dirjen PRL akan mendalami lebih lanjut terkait terdamparnya paus pilot ini.

Baca juga: Viral Video Mobil Pikap Standing hingga Terguling di Tegal, Bagaimana Ceritanya?

Upaya yang dilakukan

Salah satu yang akan dilakukan melalui nekropsi yang akan dilakukan oleh beberapa dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan dokter hewan dari Flying Vet Indonesia.

Tim telah mengambil sampel sebanyak 3 ekor paus dan akan menentukan berapa ekor yang akan dinekropsi. Nekropsi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.

Kejadian paus pilot tersebut dikategorikan kode 1 yakni ada yang masih hidup dan kode 2 baru saja mati.

Adapun penanganannya adalah triase, dengan menyelamatkan yang hidup lebih dulu dan melakukan penanganan dengan cara mengubur yang mati.

“Saat kejadian, 52 ekor paus ditemukan, air laut sedang surut dan dasar pantai yang berpasir sehingga menyulitkan upaya evakuasi penyelamatan paus yang hidup," kata Haeru. 

Dari jumlah 52 ekor tersebut, hanya 3 ekor yang masih hidup, sementara 49 ekor lainnya mati.

"Tim mengumpulkan paus yang hidup berjumlah 3 ekor dan melepaskan ke laut dengan cara mengelompokkan dengan jarak tertentu. Bangkai paus akan dikubur di daerah yang aman. Tim akan mengupayakan mengangkut paus-paus tersebut dengan bantuan peralatan eskavator dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada dan dibantu masyarakat setempat,” ujar dia.

Bukan pertama kali

Kejadian paus terdampar bukan pertama kali. Menurut data KKP, peristiwa yang sama pernah terjadi pada 2016.

Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.

Saat itu, sebanyak 32 ekor paus dengan spesies yang sama, short-finned pilot whale terdampar.

Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati bangkai paus karena berpotensi ada penyakit yang menular ke manusia.

Imbauan lainnya, diminta untuk tidak mengonsumsi daging paus karena ada risiko perpindahan penyakit ke manusia.

Baca juga: Viral Video Unta Disebut Kebingungan dengan Adanya Salju di Arab Saudi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi