Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Keluarga Tunanetra di Probolinggo Tak Dapat Beras karena Kartu Keluarga Sejahtera Diblokir

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Ilustrasi hoaks.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, tersebar sebuah foto laki-laki dan perempuan paruh baya yang menggandeng anak kecil.

Narasi unggahan mengklaim bahwa mereka adalah keluarga tunanetra yang kurang mampu asal Probolinggo, Jawa Timur.

Kepala keluarga, Sono, dinarasikan tidak bisa mengambil bantuan beras karena Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) diblokir.

Klaim dalam narasi unggahan di media sosial ini tidak benar alias hoaks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Akun Facebook Azalea Muraya membagikan informasi tersebut pada Rabu (17/2/2021).

Hingga hari ini, Sabtu (20/2/2021), unggahan itu telah disukai 212 kali, dikomentari 19 kali, dan dibagikan 17 kali.

Berikut narasi selengkapnya:

"ASTAGHFIRULLAH ...

Jagat media sosial ramai kisah keluarga Pak Sono, keluarga tunantera asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dimana Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mengaku diblokir.

Pak Sono dan istrinya merupakan keluarga tunanetra (keduanya tidak bisa melihat).

Pak Sono bersama istri dan satu anak perempuan yang masih kecil tinggal di Dusun Manggisan, Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil, Probolinggo.

Keluarga ini pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang digunakan untuk mencairkan bantuan pangan non-tunai.

Namun saat ini Pak Sono tidak bisa mencairkan bantuan beras dan bahan pangan lain sebab KKS-nya diblokir. Apalagi Sono tidak bisa lagi bekerja, rumahnya tidak layak huni, dan masih harus merawat anak semata wayangnya".

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan hasil verifikasi dan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang tersebar tersebut tidak benar.

Kepala Diskominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, unggahan yang menyebutkan KKS milik Sono (53) diblokir adalah hoaks.

"Dari hasil klarifikasi tersebut didapatkan bahwa Sono masih menerima BPNT (bantuan pangan nontunai) dan tidak ada pemblokiran KKS yang dimilikinya. Hanya saat akan mengecek dan ingin mencairkan, hak yang harusnya diterima masih belum masuk ke rekeningnya," kata Yulius dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Yulius mengatakan, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mendatangi langsung kediaman Sono untuk menanyakan kebenaran dari unggahan yang viral di media sosial itu.

Timbul mengaku diperintah langsung oleh Bupati Probolinggo untuk mengecek ke kediaman Sono di Dusun Manggisan, Desa Sumberduren, Kecamatan Krucil.

Saat kunjungan itu, hadir pula tetangga Sono, Suyit, yang pertama kali mengunggah foto dan keterangan tersebut.

Setelah diklarifikasi, kata Timbul, Sono masih menerima BPNT. KKS milik Sono juga tak diblokir.

Menurut dia, bantuan tersebut masih berlangsung dan diterima secara rutin oleh Sono.

"Saya minta masyarakat tidak mudah membuat postingan di medsos sebelum melakukan klarifikasi terlebih dahulu. Ini pelajaran agar jangan sampai terulang lagi. Sebelum memposting, klarifikasi terlebih dahulu kebenarannya," kata Timbul.

Kesimpulan

Dari penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang menyebut keluarga tunanetra asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tak bisa mengambil bantuan beras karena KKS diblokir adalah tidak benar.

Kepala Diskominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian membantah informasi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi