KOMPAS.com - Banjir terjadi di sejumlah wilayah di DKI Jakarta setelah hujan mendera dari Jumat (19/2/2021) sampai Sabtu (20/2/2021).
Seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (20/2/2021),sekitar 29 RW di Jakarta Selatan, 50 RW di Jakarta Timur dan 4 RW di Jakarta Barat yang terdampak banjir tersebut.
Total sebanyak 1.380 warga DKI Jakarta yang mengungsi dari rumahnya akibat banjir yang melanda Ibu Kota.
Lalu, apa yang mesti dilakukan saat banjir melanda rumah?
Jangan panik dan lakukan langkah-langkah yang direkomendasikan oleh BNPB melalui akun Instagram @bnpb_indonesia dan situs BNPB, Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: INFOGRAFIK: Cara Menangani Dokumen agar Tak Rusak Parah karena Banjir
Sebelum banjir
Langkah yang dilakukan sebelum terjadi banjir:
- Kenali wilayah sendiri, banjir biasanya berulang di tempat sama.
- Bersihkan selokan dan saluran air dari sampah.
- Susun rencana, langkah evakuasi, dan lokasi pengungsian.
- Dengarkan radio untuk memantau informasi ancaman banjir.
- Pindahkan barang berharga ke tempat yang lebih aman.
- Tempatkan karung pasir pada lubang toilet agar kotoran tidak naik.
- Matikan listrik dan sumber gas.
- Laporkan kepada petugas jaga, bila rumah ditinggal mengungsi
Saat banjir
Langkah-langkah yang mesti dilakukan saat bencana banjir terjadi:
- Menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.
- Siapkan radio, senter, baterai, lilin, dan korek api tahan air.
- Siapkan bahan makanan kering, sepatu boot, dan sarung tangan.
- Siapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama.
- Bawa kantong anti air untuk buku catatan alamat penting.
- Apabila terjadi banjir bandang, beranjak segera ke tempat yang tinggi.
- Waspada terhadap arus bawah, saluran air, kubangan dan tempat-tempat lain yang tergenang air.
Apabila harus bersiap untuk evakuasi:
- Amankan rumah. Jika masih ada waktu, tempat kan perabot di luar rumah. Barang yang lebih berharga diletakkan ke bagian yang lebih tinggi.
- Matikan semua jaringan listrik, apabila ada instruksi dari pihak berwenang. Cabut alat-alat yang masih tersambung listrik. Jangan menyentuk peralatan bermuatan listrik ketika berdiri di atas air.
Apabila harus meninggalkan rumah:
- Jangan berjalan di arus air karena dapat mengakibatkan terjatuh dan terseret arus air yang kuat.
- Jika harus berjalan di air, berjalanlah pada pijakan yang tidak bergerak. Gunakan tongkat atau alat lainnya untuk mengecek kepadatan dan kedalaman tempat berpijak.
- Jangan mengemudikan mobil di wilayah banjir. Apabila air mulai naik, abaikan mobil dan keluar ke tempat yang lebih tinggi, sehingga tidak tersapu arus banjir.
Setelah banjir
Setelah banjir surut, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Pastikan peralatan kebutuhan sehari-hari tetap kering.
- Jangan mencuci peralatan makan dengan air yang terkena banjir.
- Jangan menggunakan peralatan listrik yang terendam banjir.
- Hati-hati dengan binatang berbisa yang masuk ke dalam rumah.
- Tetap gunakan sepatu boot dan sarung tangan.
- Bersihkan sisa lumpur segera.
- Dengarkan radio untuk memantau informasi banjir susulan.
Baca juga: Banjir Jakarta, Waspada Hujan Lebat hingga 25 Februari 2021
Tak boleh dilakukan
Selain langkah-langkah yang harus dilakukan, ada juga hal-hal yang tak boleh dilakukan saat banjir melanda.
Melansir Kompas.com, Senin (25/1/2021), berikut adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat terjadi banjir.
1. Mengabaikan peringatan evakuasi
Jika di daerah bahaya banjir, lebih baik segera mengamankan diri ke tempat yang lebih aman dengan segera, sehingga tidak terjadi risiko terjebak di dalam zona banjir.
2. Mengemudi di air banjir
Banjir bergerak cepat dan bisa menyapu segala sesuatu yang ada di depannya. Oleh karena itu, tidak direkomendasikan untuk mengemudikan mobil atau kendaraan lain saat terjadi banjir, karena bisa terkena risiko terseret arus banjir yang deras.
3. Jangan gunakan listrik
Berbahaya, jangan pernah menyalakan dan menggunakan listrik saat banjir melanda rumah. Matikan segera listrik dari sumber utamanya.
Selain itu, matikan keran air dan katup gas yang ada di rumah. Jika harus meninggalkan rumah, pastikan semua perangkat dan sumber listrik mati. Jika tidak, risikonya adalah tersengat listrik dan kebakaran.
Baca juga: Banjir Jakarta, BMKG: Waspada Puncak Musim Hujan Masih Sampai Maret 2021
4. Berjalan-jalan di air banjir
Mengungsi ke tempat yang aman adalah pilihan yang paling tepat saat terjadi banjir. Risiko besar jika berjalan-jalan di luar rumah karena air yang terkontaminasi sampah dan barang berbahaya.
Selain itu, saluran listrik yang putus dapat menyalurkan listrik ke dalam air yang dapat mengakibatkan tersengat listrik.
Tak hanya berjalan-jalan, berenang juga bisa sangat berbahaya, khususnya untuk kesehatan. Air banjir yang kotor dapat membawa penyakit yang bisa menggangu kesehatan.
5. Meninggalkan barang-barang penting di luar rumah
Sebelum mengungsi dan selagi sempat, selamatkan barang-barang berharga ke dalam rumah dan ke tempat yang lebih tinggi. Barang-barang tersebut dapat tersapu banjir jika tidak dievakuasi dulu ke tempat yang lebih aman.
Dokumen-dokumen penting dan barang-barang berharga dapat dimasukkan ke dalam tas siaga bencana sebelum evakuasi diri ke tempat yang lebih aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.