Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Reaksi Anafilaktik pada Vaksinasi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi Vaksin Covid-19.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 kemungkinan akan memunculkan reaksi, dari ringan hingga berat bagi para penerimanya.

Untuk vaksinasi Covid-19, apakah mungkin muncul reaksi anafilaktik? 

Reaksi anafilaktik merupakan syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 5 Tahun 2014, reaksi anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat.

Reaksi ini dapat menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan, dan kulit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi anafilaktik tergolong dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius, sehingga setiap kejadiannya harus segera dilaporkan secara berjenjang. Selanjutnya, diinvestigasi oleh petugas kesehatan penyelenggara imunisasi.

Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat.

Baca juga: Reaksi yang Mungkin Terjadi Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Hampir Sama dengan Vaksin Lain

Jarang terjadi

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, belum ada gejala anafilaktik yang dilaporkan.

"Belum ada. Semua gejala ringan. Kemerahan atau gatal-gatal," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Reaksi anafilaktik kemungkinan terjadi pada penyuntikan vaksinasi skala besar. Namun, kejadiannya sangat jarang. Dari satu juta dosis, terjadi sebanyak satu atau dua kasus.

Biasanya, gejala anafilaktik dapat muncul dalam waktu kurang dari 30 menit setelah vaksinasi.

"(Gejala muncul) dalam kurang dari 30 menit dan biasanya langsung ya," kata dia.

Seseorang yang mengalami syok anafilaktik harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu siap mengantisipasi kemungkinan kejadian tersebut.

"Gejala berat KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) syok anafilaktik, kejang, pingsan, harus segera ke rumah sakit," ujar Nadia.

Melansir situs resmi Kemenkes, jika terjadi reaksi anafilaktik pasca vaksinasi Covid-19, pemerintah telah mengaturnya dalam Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. 

"Sudah ada di Peraturan Menteri Kesehatan, sudah ada kit anafilaktik yang harus disediakan, sudah ada petunjuk mengenal gejala nya, sudah ada tanda petunjuk untuk cara pelaksanaan vaksinasi,'' ujar Ketua Komnas KIPI Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed.

Baca juga: Beredar Formulir Online Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, Kemenkes: Sudah Tidak Berlaku Lagi

Jangan ragu divaksin

Reaksi anafilaktik dapat terjadi tidak hanya disebabkan vaksin, tapi juga bisa terjadi akibat antibiotik, kacang, nasi, maupun zat kimia.

Nadia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendapatkan vaksinasi mengingat risiko kesehatannya.

"Agar masyarakat tidak ragu untuk mendapatkan vaksinasi pada waktunya karena orang yang tidak divaksin 3 kali berisiko untuk sakit dibandingkan orang yang divaksin," ujar dia.

Vaksin yang dipakai dalam program vaksinasi Covid-19 dipastikan aman, sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Meskipun telah divaksinasi, setiap orang tetap harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan atau menjaga jarak.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Informasi Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi