Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Doa untuk Vaksin Nusantara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Pelayanan laboratorium di RSUP Kariadi Semarang, Rabu (17/2/2021).
Editor: Heru Margianto

SAYA prihatin bahwa sahabat serta mahaguru kesehatan saya Dr Terawan Agus Putranto diberhenti-tugaskan sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia tanpa kejelasan alasannya.

Andaikata alasan adalah ketidakmampuan menanggulangi angkara murka virus Corona serta merta berarti seluruh Menkes seluruh negara di planet bumi ini juga harus diberhenti-tugaskan.

Tidak ada Menkes bahkan tidak ada kepala negara mampu menghentikan pandemi Corona. Satu-satunya yang mampu adalah Yang Maha Kuasa.

Kemanusiaan

Namun keprihatinan saya sirna ketika menerima berita bahagia membanggakan bahwa Dr Terawan ternyata sedang memimpin sebuah mahaproyek penelitian dan pengembangan Vaksin Nusantara demi mendukung perjuangan melawan angkara murka laskar virus Corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebetulan dalam skala sangat kecil dan sangat terbatas, saya memperoleh kehormatan dilibatkan oleh Dr Terawan ke dalam tahapan paling awal penelitian dan pengembangan vaksin tersebut.

Vaksin Nusantara dibentuk dengan metode dan cara yang beda dari segenap vaksin yang pada masa kini beredar di Indonesia mau pun dunia.

Baca juga: Apa Itu Vaksin Nusantara?

Jika cara kerja vaksin lain bersifat general maka Vaksin Nusantara bersifat personal. Jika khasiat vaksin lain bersifat sementara sehingga harus diulang secara berkala maka Vaksin Nusantara cukup sekali saja seumur hidup penerima vaksin.

Vaksin Nusantara merevolusi makna vaksin yang sementara ini sudah terbiasa diyakini oleh umat manusia.

Pada saat naskah ini ditulis, Vaksin Nusantara sudah melewati tahap pertama dari tiga tahap uji-keamanan dan khasiat yang dilakukan tim dokter Universitas Diponegoro dan Rumah Sakit Dr Karyadi Semarang.

Nilai makna vaksin gagasan Dr Terawan bukan hanya terbatas skala kelas nasional namun merambah ke dimensi kelas dunia.

Mahakarya Vaksin Nusantara dipersembahkan bukan hanya kepada rakyat Indonesia namun kepada segenap umat manusia di marcapada yang sedang dirundung cemas serta gelisah bahkan putus-asa akibat pageblug Corona

Baca juga: Catatan Kritis soal Vaksin Covid-19 Nusantara

Doa

Insya Allah, gagasan Vaksin Nusantara gigih didukung secara total paripurna oleh Pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian Kesehatan dan BPOM.

Semoga segenap proses pembuktian daya khasiat Vaksin Nusantara berjalan lancar sesuai kriteria prosedur uji klinis yang diakui oleh WHO sebagai lembaga kesehatan PBB.

Semoga tidak ada aral-melintang dari pihak-pihak tertentu menghambat proses uji-klinis vaksin revolusioner dambaan umat manusia tersebut.

Akhirnya Ibu Pertiwi tersenyum akibat merasa bangga bahwa putra-putri terbaik Indonesia terbukti mampu mempersembahkan karsa dan karya terbaik bagi peradaban kesehatan umat manusia.

Marilah kita bersama bersujud demi dari lubuk sanubari terdalam dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati memanjatkan doa memohon Yang Maha Kuasa berkenan bermurah hati melimpahkan anugerah berkah dan kurnia kekuatan lahir-batin kepada Dr Terawan Agus Putranto beserta laskar kemanusiaan UNDIP dan RS Dr Karyadi Semarang agar mampu gigih bersama berjuang demi berhasil mewujudkan gagasan Vaksin Nusantara menjadi kenyataan untuk dipersembahkan kepada rakyat Indonesia serta umat manusia di planet bumi ini. Amin.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografis: Mengenal Vaksin Nusantara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi