Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Australia Kembangkan Identifikasi Gunakan Pola Pembuluh Darah

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk bereksperimen dengan banyak hal yang sebelumnya tak pernah mereka bayangkan, salah satunya dalam hal mengidentifikasi diri.

Jika dulu, kita biasa menunjukkan kehadiran di suatu forum, misalnya di kelas, dengan membubuhkan tanda tangan saat mengisi presensi atau mengacungkan tangan saat guru memanggil.

Kemudian seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang sehingga kehadiran bisa dicatat hanya dengan menggunakan metode khusus yang lebih ringkas. Misalnya melalui sidik jari, iris mata, wajah, atau suara.

Baca juga: ASN di Daerah Ini Bobol Aplikasi Absensi, Kehadiran Diisi Penuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuluh darah

Namun meskipun dinilai cukup canggih, semua itu memiliki sisi kelemahan masing-masing. Misalnya sidik jari yang bisa dijiplak dari bekas yang ditinggalkan, wajah bisa didapatkan dengan foto-foto di media sosial, dan sebagainya.

Dengan kecanggihan teknologi saat ini, cara mengidentifikasi bisa dilakukan dengan pembuluh darah yang ada di punggung tangan kita.

Metode ini dikembangkan oleh tim peneliti dari University of New South Wales' School of Computer Science and Engineering.

Salah satu amggota tim peneliti, Syed Shah mengatakan bahwa metode pengenalan identitas diri ini memang lebih aman, sebagaimana dikutip dari CNN, Selasa,(16/2/2021).

"Pola vena terletak di bawah kulit, sehingga tidak meninggalkan jejak, tidak seperti (metode) sidik jari, tidak tersedia di media sosial, tidak seperti (metode) foto wajah, dan tidak dapat diperoleh secara diam-diam, tidak seperti iris," kata Shah.

Dengan keunggulan yang dimiliki, Shah meyakini metode ini akan sulit untuk dibajak, tidak seperti metode yang lainnya. 

Baca juga: Rapat Paripurna, 283 Anggota Hadir di Absensi, Hanya 73 yang Duduk di Kursinya

 

Kamera 3D

Mengenai teknologi yang akan digunakan, dia menyebut nantinya menggunakan kamera 3D .

Dari uji coba yang dilakukan, para peneliti berhasil mengambil 17.500 foto dari 35 orang yang mengikuti percobaan.

Mereka hanya perlu mengepalkan tangan, kemudian menunjukkan bagian punggung tangan ke kamera.

Dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), para peneliti mengekstraksi ciri-ciri pembeda yang ditemukan dari pola-pola yang terekam.

Baca juga: Banyuwangi Terapkan Absensi Wajah untuk PNS

Dari data-data itu kemudian ditemukan berhasil mengidentifikasi 35 identitas peserta penelitian dengan akurasi mencapai 99 persen.

Pola pembuluh darah yang terletak di bawah lapisan kulit membuat polanya sulit untuk didapatkan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

Shah menyebut metode identifikasi menggunakan pembuluh darah semacam ini memang bukan hal yang baru.

Hanya saja, biasanya metode itu membutuhkan peralatan dengan teknologi khusus.

Sementara metode pembacaan pembuluh darah yang dikembangkan timnya hanya menggunakan kamera 3D yang banyak tersedia.

Baca juga: Demokrat: Data Absensi DPR Jadi Bahan Evaluasi Publik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi