Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 38 Tahun Lalu, Candi Borobudur Selesai Dipugar

Baca di App
Lihat Foto
ANIS EFIZUDIN
Sejumlah wisatawan berada di kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Rabu (28/10/2020). Memasuki musim libur panjang kali ini wisatawan dari berbagai daerah mulai mengunjungi kawasan wisata candi Borobudur meskipun tidak diperbolehkan menaiki candi dan hanya dibatasi hanya 3.000 pengunjung per hari. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 38 tahun lalu, tepatnya23 Februari 1983, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selesai dipugar.

Bangunan warisan budaya dunia tersebut telah dua kali dipugar yakni, pemugaran I (1907-1911) oleh Theodoor Van Erp dan pemugaran II (1973-1983) oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO.

Melansir situs resmi Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Selasa (23/2/2020), kondisi candi Buddha terbesar di dunia itu memprihatinkan sejak tahun 1960-an.

Peristiwa 1965 membuat upaya penyelamatan terhambat. 4 tahun setelahnya, pemerintah menetapkan pemugaran candi menjadi salah satu prioritas yang mesti dilaksanakan.

Baca juga: Trending Magelang, Kenapa Orang Sering Salah Sebut Borobudur di Yogyakarta?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNESCO bergabung

Pada tahun 1969, Proyek Restorasi Candi Borobudur dicetuskan dalam program Pelita. Kampanye penyelamatan kepada dunia internasional juga digalakkan.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) pun bergabung dalam upaya penyelamatan tersebut.

Pada upacara pemugaran, 10 Agustus 1973, Presiden RI kala itu, Soeharto, mengatakan, betapa besarnya biaya dalam pemugaran candi ini.

Padahal saat itu, Indonesia sedang membangun perekonomiannya.

Namun, menurut Soeharto, soal biaya tak jadi soal. Ia mengatakan, penyelamatan warisan masa lalu adalah sesatu yang tak ternilai harganya.

"Kita sadar bahwa untuk menyelamatkan suatu warisan masa lampau yang tak ternilai harganya, tidaklah pantas kita menghitung-hitung untung rugi," kata dia.

Baca juga: Menko PMK Usulkan Situs Keagamaan di Candi Borobudur Direkonstruksi Ulang

Pemugaran dimulai

Pemugaran II pun dimulai pada 10 Agustus 1973.

Melansir Borobudurpedia, pada pemugaran II ini, pemerintah dan UNESCO mengambil langkah massif dengan memperkokoh pondasi dari candi.

Pemugaran dilaksanakan dengan mengimplementasikan berbagai disiplin ilmu seperti arkeologi, arsitektur, kimia, biologi, teknik sipil, geodesi dan geologi.

Tim ahli dan segenap personel dikerahkan untuk membersihkan 1.460 panel relief dan membongkar lima teras bujur sangkar.

Selain itu, mereka juga memperbaiki sistem drainase dengan menanamkan saluran air ke dalam monumen. Lapisan saringan dan kedap air ditambahkan.

Proyek ini melibatkan 600 orang dan menghabiskan biaya sekitar $ 6,9 juta.

26 negara penyumbang dana antara lain, Australia, Belgia, Belanda, Ghana, India, Inggris, Irak, Italia, Jepang, dan Jerman.

Kemudian ada juga Kuwait, Malaysia, Perancis, Qatar, Selandia Baru, Singapura dan Spanyol.

Baca juga: Menko PMK Cari Tahu Kedudukan Candi Borobudur di Agama Buddha, Ini Hasilnya

Pemugaran selesai

Pemugaran II berjalan sekitar 10 tahun.

Dimulai dari 10 Agustus 1973, proyek kolosal ini secara resmi berakhir pada 23 Februari 1983.

Pemugaran kedua ini telah menyelesaikan pembongkaran lantai Rupadhatu, pembersihan dan pengawetan batuan candi.

Selain itu pemasangan fondasi, pemasangan saluran candi dan penyusunan kembali batuan candi.

Proyek tersebut diyakini memperkokoh candi dan bisa bertahan 1.000 tahun lagi.

Beberapa tahun setelahnya, pada tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan UNESCO menjadi situs warisan dunia.

Soeharto dalam pidatonya pada 23 Februari 1983 menyampaikan, berakhirnya pemugaran bukan berarti pekerjaan-pekerjaan pelestarian Candi Borobudur menjadi berhenti sepenuhnya.

Justru dengan adanya pemugaran ini, upaya pelestarian candi semakin digiatkan, sehingga Candi Borobudur dapat bertahan lagi 1.000 tahun lamanya. 

Inisiasi pemugaran

Pemugaran Candi Borobudur sendiri sudah dilaksanakan sejak masa kolonial Belanda. Theodoor Van Erp adalah orang yang pertama kali melakukan upaya pemugaran ini.

Ia adalah ahli purbakala dan pemugaran yang lahir di Ambon, 26 Maret 1874.

Pemugaran pertama Candi Borobudur dilaksanakan dari tahun 1907 sampai 1911.

Selama tujuh bulan pertama, upaya pemugaran dilaksanakan dengan penggalian tanah di sekitar monumen, demi menemukan kepala patung Buddha dan panel batu yang hilang.

Van Erp membongkar dan membangun kembali tiga teras melingkar dan stupa di bagian puncak.

Tokoh-tokoh pemugaran

Theodoor Van Erp

Theodoor Van Erp lahir di Ambon, 26 Maret 1874. Ia merupakan orang yang berjasa dalam pemugaran candi Borobudur pertama kali pada 1907-1911.

Ia adalah ahli pemugaran belanda yang memugar bebatuan struktur Candi Borobudur yang berserakan menjadi utuh seperti sekarang.

Theodoor tak hanya melakukan pemugaran Candi Borobudur, ia juga terlihat dalam penyelamatan Candi Siwa, Komplek Candi Prambanan dan Candi Induk Sewu 1902-1903.

Begitu juga dengan pemugaran Candi Ngawen dan Selogriyo di Magelang dan Candi Pringapus di Temanggung.

Prof. Sardjito

Sardjito membuat dan mempublikasikan penelitian berjudul "The Revival of Sculpture in Indonesia" pada Kongres Pasifik Keilmuan ke-8 di Quezon City, Manila, Filipina.

Ia membuka mata dunia bahwa Indonesia memiliki mahakarya Candi Borobudur dan Prambanan.

Ilmuwan dari berbagai negara di dunia tertarik datang ke Indonesia, mengunjungi situs-situs tersebut, sampai akhirnya turut dalam upaya pemugaran.

Bergabungnya UNESCO dalam pemugaran candi juga merupakan salah satu upaya dari Sardjito memperkenalkan Candi Borobudur ke dunia.

Prof. Daoed Joesoef

Daoed Joesoef adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di era Presiden Soeharto. 

Soekmono mengkampanyekan Borobudur ke UNESCO, hingga akhirnya UNESCO bersama pemerintah Indonesia melakukan pemugaran Candi Borobudur pada 1973-1983.

Prof. Soekmono

Soekmono sendiri yang memimpin proyek pemugaran II Candi Borobudur.

Dalam desertasinya yang berjudul "Candi Fungsi dan Pengertiannya", ia menjelaskan pengetahuan tentang candi kepada masyarakat luas.

Pengalamannya dalam proyek pemugaran II Candi Borobudur menjadikannya ahli bangunan candi yang dikenal dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi