Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur WHO Eropa Sebut Pandemi Corona Akan Berakhir Awal 2022

Baca di App
Lihat Foto
AFP/NOEL CELIS
Seorang perempuan melintas di depan pasar ikan di Kota Wuhan, China, yang ditutup terkait dugaan sebagai lokasi awal merebaknya virus misterius di negara itu, Minggu (12/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk regional Eropa, Hans Kluge, mengatakan, pihaknya meyakini bahwa pandemi virus corona akan berakhir pada awal 2022.

Melansir Anadolu Agency, Senin (22/2/2021), pernyataan tersebut disampaikan oleh Hans Kluge dalam sebuah siaran radio di Denmark, Minggu (21/2/2021).

Menurut Kluge, sepanjang tahun 2021, penyebaran virus corona penyebab Covid-19 masih akan terjadi, tetapi akan lebih mudah dikendalikan dibandingkan pada tahun 2020.

Baca juga: Update Corona Global: 112,2 Juta Positif, 2,48 Juta Meninggal | AS Sumbang 19 Persen Kematian Global

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi pandemi

Dia menambahkan, skenario terburuk dari pandemi Covid-19 menurutnya telah berakhir.

Kluge mengatakan, saat ini telah tersedia lebih banyak informasi mengenai virus tersebut dibandingkan pada saat virus itu kali pertama terdeteksi dan menyebar.

Meski demikian, dia memperingatkan bahwa saat ini tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui atau memastikan situasi sebenarnya dari pandemi Covid-19 di masa depan.

"Akan terus ada virus, tapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini pesan yang optimistis," ujar Kluge.

Mutasi virus corona

Kluge juga mengatakan, mutasi yang terjadi pada virus corona SARS-CoV-2 adalah hal yang normal karena virus akan selalu mencoba beradaptasi dengan orang yang terinfeksi.

Namun, dia mengakui bahwa penyebaran mutasi yang terjadi begitu cepat mendapat perhatian khusus dari WHO.

Dia menambahkan, WHO sedang memantau dengan saksama keefektifan vaksin yang dikembangkan untuk melawan Covid-19.

Karena mutasi virus yang terjadi dan menyebar dengan cepat, Kluge mengatakan, vaksin dapat dimodifikasi berdasarkan mutasi baru jika perlu, dan tidak perlu diproduksi ulang dari awal.

Baca juga: Antisipasi Mutasi, Ilmuwan Mulai Uji Vaksin Covid-19 Generasi Kedua

 

Sistem perawatan kesehatan

Menurut Kluge, mutasi tidak akan membuat virus corona menjadi lepas kendali.

Namun, dia menggarisbawahi bahwa negara-negara yang sistem perawatan kesehatannya sudah di bawah tekanan besar dapat berada di bawah tekanan yang lebih besar lagi sehingga perlu untuk menanggapi mutasi dengan sangat serius.

Kluge mengatakan, masalah terbesar akan muncul ketika mereka yang telah divaksinasi berada di lingkungan yang sama dengan mereka yang belum menerima vaksin.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa penjadwalan program vaksinasi dengan teliti menjadi faktor yang sangat penting.

Baca juga: Insentif Nakes Telat, Dinkes Kota Yogyakarta Surati Kemenkes

Jumlah kasus infeksi

Berdasarkan data yang dihimpun Worldometers hingga Selasa (23/2/2021) sore, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia kini mencapai 112.279.377 kasus.

Sementara itu, 2.485.760 orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19, sedangkan 87.814.571 berhasil pulih.

Program vaksinasi Covid-19 juga sudah mulai bergulir. Akan tetapi, ada perbedaan tingkat cakupan vaksinasi antarnegara.

Berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga Minggu (21/2/2021), Israel menjadi negara teratas dalam hal cakupan vaksinasi, dengan 34,5 persen populasi di negara itu tercatat sudah menerima dua kali dosis vaksin.

Baca juga: Sembuh dari Corona, Namun Masih Alami Gejala? Ini Rehabilitasi yang Disarankan Dokter

Data selengkapnya dapat disimak pada grafis berikut:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi