Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Alur Vaksinasi Covid-19 hingga Dapat Sertifikat Vaksin...

Baca di App
Lihat Foto
Rendika Ferri K
Dokter sedang memeriksa kesehatan dari calon penerima vaksin di lokasi vaksinasi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi para pekerja publik dan lansia di atas 60 tahun di Indonesia mulai berjalan.

Pekerja publik ini di antaranya, guru, dosen, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran, transportasi publik, atlet, wartawan, dan pelaku sektor pariwisata.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (22/2/2021), ada kurang lebih 38.513.446 orang yang menjadi prioritas pada vaksinasi tahap kedua ini.

Sebagai bagian dari jurnalis Kompas.com, saya mendapatkan jadwal penyuntikan pertama yang dilakukan di GOR Gemilang, Kompleks Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/2/2021).

Seperti ini sejumlah alur yang dilalui calon penerima vaksin hingga mendapatkan sertifikat vaksinasi Covid-19:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Vaksinasi Tahap II Dimulai, Ini Sejumlah Reaksi dan Cara Mengatasinya

1. Pendaftaran

Sebelum menerima vaksin, saya mengecek status di website PeduliLindungi.

Jika terdaftar, maka akan muncul lokasi dan alamat vaksinasi penerima. Calon penerima vaksin bisa datang ke lokasi tersebut dan melakukan pendaftaran.

Saya dijadwalkan mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 di GOR Gemilang, kompleks Pemerintah Kabupaten Magelang. Jadwal vaksinasi pada Rabu (24/2/2021) pukul 11.30 WIB.

Di lokasi vaksinasi terdapat meja pendaftaran, screening atau pemeriksaan kesehatan, kamar vaksinasi, meja observasi dan petugas vaksinator yang telah bersiap.

Saya diminta mengantre di tempat duduk yang telah disediakan. Saat mendaftar, KTP diminta oleh petugas vaksinasi dan didata ke dalam sistem.

Petugas juga akan melakukan verifikasi data sasaran dengan menanyakan tanggal lahir dan pertanyaan lain.

Setelah data lengkap, petugas akan mencetak kartu vaksinasi.

Kartu vaksinasi terdiri dari nomor registrasi, nomor NIK, nama lengkap, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone, lokasi menerima vaksin dan status pemberian vaksin.

2. Screening kesehatan

Setelah terverifikasi, kita bisa langsung ke meja Screening untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Dokter maupun tenaga kesehatan akan melakukan pengecekan suhu tubuh. Suhu tubuh harus berada di kisaran normal 36-37 derajat celcius.

Petugas medis juga akan mengukur tekanan darah penerima dengan menggunakan tensimeter. Tekanan darah normal kisaran 120/80 mmHg.

Selain suhu tubuh dan tekanan darah, dokter menanyakan riwayat kesehatan saya. Apakah pernah menderita penyakit diabetes, penyakit paru-paru, ginjal, maupun penyakit dalam lain.

Dokter juga menanyakan apakah mengalami sakit selama seminggu terakhir. Jika mengalami flu, demam dan sakit lainnya, calon penerima vaksin tidak bisa melanjutkan vaksinasi.

Saya sendiri lolos screening kesehatan dan lanjut ke proses penyuntikan vaksin.

Perlu diketahui, ada 12 kondisi orang yang tidak bisa menerima vaksin atau harus ditunda pemberian vaksinnya.

Selengkapnya, bisa dibaca di artikel ini: Terbaru, Ini 12 Kondisi Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

3. Proses penyuntikan vaksin

Setelah selesai screening, penerima vaksin akan dipandu ke dalam kamar vaksinasi atau tempat untuk penyuntikan vaksin.

Dua orang petugas vaksinator akan menyiapkan dosis vaksin terdiri dari alat suntik yang baru dan vaksin dalam botol kecil.

Vaksin disuntikkan ke lengan sebelah kiri. Selama penyuntikan, saya tak terlalu merasakan sakit karena jarum suntik yang kecil.

Proses penyuntikan juga hanya memakan waktu beberapa detik.

4. Observasi

Selesai disuntik, lanjut ke meja observasi. Dengan membawa kartu vaksinasi, petugas observasi akan melakukan pemantauan terhadap penerima vaksin.

Saya sendiri duduk di tempat observasi dan menunggu reaksi yang dirasakan setelah vaksin selama 30 menit.

Selanjutnya, petugas memanggil penerima vaksin dan menanyakan reaksi yang dirasakan setelah disuntik vaksin. Apakah merasakan pusing, nyeri, pegal maupun reaksi lainnya.

Selama setengah jam observasi, tak ada reaksi yang serius yang saya rasakan. Petugas pun langsung memberikan cap tanda telah divaksin di kartu vaksinasi penerima.

Petugas juga menjelaskan, dosis pertama vaksinasi telah dilaksanakan dan jadwal vaksinasi dosis kedua pada 10 Maret 2021.

Penerima vaksin diminta melapor jika merasakan efek samping kepada dokter melalui nomor telepon yang telah tersedia maupun konsultasi dokter di aplikasi Mobile JKN.

Baca juga: INFOGRAFIK: 4 Langkah Mudah Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

5. Efek Samping

Reaksi yang dirasakan oleh masing-masing penerima vaksin berbeda. Ada yang merasakan pegal, pusing, sampai nyeri. Ada juga yang tak merasakan apa-apa atau normal.

Rata-rata penerima vaksin tak merasakan apa-apa atau merasa normal, meskipun ada beberapa yang merasakan mengantuk dan pusing.

Saya sendiri merasakan pusing dan pegal, serta mengantuk setelah divaksin.

Menurut dokter, reaksi tersebut adalah reaksi normal dan akan hilang beberapa waktu setelah dilakukan penyuntikan. Meski demikian, saya tetap disarankan untuk beristirahat.

6. Sertifikat vaksin

Selesai melakukan vaksinasi, saya mendapatkan pesan singkat dari nomor 1199 yang menyatakan telah berhasil melakukan vaksinasi.

Pesan singkat itu berisi nama lengkap, nomor NIK, nomor tiket vaksin, jadwal vaksin dosis kedua lengkap dengan tanggal dan lokasi vaksinasi.

Sertifikat vaksinasi ke-1 ini diberikan secara daring melalui tautan yang telah dikirimkan dalam pesan singkat tersebut, sebagai bukti telah berhasil mengikuti vaksinasi tahap pertama.

Imbauan petugas, agar menyimpan kartu vaksinasi ini untuk selanjutnya dibawa pada vaksinasi tahap kedua sesuai jadwal dan lokasi yang telah ditentukan.

Baca juga: Link Terbaru Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di 34 Kota

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi