Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cap Go Meh, Tradisi Apa Saja yang Biasa Dilakukan?

Baca di App
Lihat Foto
Humas Pemprov Jabar
Pertunjukan barongsai dalam acara pawai seni dan budaya Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2020 di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Sabtu (8/2/20).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (26/2/2021), merupakan perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Tahun ini, Imlek dirayakan pada 12 Februari 2021, sehingga perayaan Cap Go Meh jatuh pada hari ini.

Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto, mengatakan, sebutan Cap Go Meh hanya dikenal di Indonesia karena pengaruh dari bahasa Hokkien, sedangkan di wilayah lain, perayaan 15 hari setelah Imlek memiliki nama yang berbeda-beda.

Dalam konteks internasional, Cap Go Meh disebut sebagai Lantern Festival atau Festival Lentera (Lampion), sedangkan di Tiongkok, perayaan tersebut dikenal sebagai Yuánxiojié atau Shàngyuánjié.

Walaupun memiliki nama atau sebutan berbeda-beda, perayaan Cap Go Meh di berbagai wilayah memiliki esensi yang sama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan yang berasal dari Tiongkok tersebut kemudian mengalami adaptasi dengan budaya Indonesia.

Salah satunya dengan munculnya kuliner adaptasi dari dua budaya tersebut.

"Di Indonesia ada lontong Cap Go Meh. Itu masakan adaptasi, dari masakan kita dengan mereka. Perayaan makanan dan sebagainya, itu mesti adaptasi dengan lingkungan sekitar, enggak mungkin akan membuat sendiri," ujar Dwi.

Baca juga: Momen Cap Go Meh, Ini 5 Diskon Menarik yang Dapat Anda Coba

Seperti apa tradisi lain yang biasanya dilakukan saat Cap Go Meh?

Tradisi perayaan Cap Go Meh

Melansir China Highlights, meski bervariasi antar satu daerah dengan daerah lain, namun ada beberapa tradisi yang dianggap sebagai inti dari perayaan Cap Go Meh, antara lain:

1. Menyalakan dan memasang lampion

Menyalakan lampion merupakan inti dari perayaan Cap Go Meh.

Dengan memasang lampion, seseorang juga memanjatkan doa agar mendapat masa depan yang cerah, dan diberkahi dengan keberuntungan.

Perempuan yang menginginkan anak, juga disarankan untuk berjalan di bawah lampion, sembari berdoa agar harapnnya itu dikabulkan.

2. Teka-teki lampion

Pemilik lampion akan menaruh teka-teki atau tebak-tebakan di secarik kertas, yang kemudian diletakkan di dalam lampion yang mereka gantung.

Orang-orang kemudian mencoba menebak jawaban dari teka-teki itu.

Jika mereka yakin jawabannya benar, mereka bisa menarik kertas berisi teka-teki dan membawanya ke pemilik lampion untuk memastikan jawaban mereka.

Jika jawabannya benar, pemilik lampion akan memberikan bingkisan kecil sebagai hadiah.

3. Tarian barongsai

Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok, yang asal-usulnya bisa dilacak hingga ke era Tiga Kerajaan.

Masyarakat dahulu percaya bahwa Barongsai atau singa, merupakan simbol dari keberanian dan kekuatan, serta bisa menghalau setan dan melindungi orang-orang juga ternak.

Oleh karena itu, tarian Barongsai selalui dipertunjukkan di setiap acara penting, terutama Cap Go Meh, karena dipercaya bisa menghalau setan dan sebagai perwujudan doa agar mendapat keberuntungan serta keselamatan.

Baca juga: Tidak Ada Atraksi Barongsai dan Karnaval Naga dalam Perayaan Cap Go Meh Tahun Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi