KOMPAS.com - Jasa mendaftar Prakerja atau joki Prakerja bermunculan lagi seiring dibukanya kembali Program Kartu Prakerja pada 2021.
Dengan membayar sejumlah uang, joki membantu mendaftarkan masyarakat yang ingin ikut Prakerja tapi tidak tahu caranya atau tidak ingin repot.
Ada yang memasang tarif di depan, ada juga yang meminta "jatah" ketika kliennya sudah lolos.
Baca juga: Kapan Hasil Seleksi Prakerja Gelombang 12 Diumumkan? Ini Bocorannya
Salah satunya di laman berikut yang memasang tarif Rp 300.000:
Selain itu jasa Prakerja juga muncul di Twitter maupun Facebook, berikut beberapa di antaranya:
Baca juga: Program Prakerja Ditutup, Bagaimana Tandanya jika Lolos atau Gagal?
Penjelasan Prakerja
Menanggapi hal itu, Head of Legal Project Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja Gabriel Mukuan menjelaskan, fenomena joki sudah terdeteksi sejak tahun lalu, sekitar Agustus 2020.
Tak hanya itu website palsu juga banyak bermunculan.
Pada waktu itu pihak Prakerja meminta arahan dari Bareskrim.
"Terkait joki, pertanyaan pertama dari mereka adalah apakah peserta dirugikan dengan adanya joki. Pada saat itu jawabannya tidak, karena mereka melihat dengan joki kemudian calon peserta lolos," katanya dalam acara Bincang Sore Kartu Prakerja yang dilaksanakan virtual pada Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Ramai soal Gambar Lonceng di Halaman Dashboard Kartu Prakerja, Apa Itu?
Lalu, pertanyaan selanjutnya adalah apa yang didapat peserta yang menggunakan jasa joki. Ternyata joki memberi iming-iming para calon pendaftar pasti lulus.
"Kalau sudah ada unsur-unsur seperti ini, termasuk penipuan," tuturnya.
Akan tetapi hal itu baru bisa diproses jika sudah ada peserta yang terbujuk dan mengalami kerugian.
Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!
Edukasi masyarakat
Adapun yang bisa dilakukan pihak pelaksana Prakerja adalah mengedukasi masyarakat agar tak menggunakan jasa joki Prakerja.
Sejauh ini, pihaknya telah menggunakan media-media sosial Prakerja untuk menyosialisasikan hal tersebut.
"Di semua media komunikasi, kami getol mengedukasi masyarakat bahwa tidak ada yang bisa menjamin orang untuk menjadi peserta atau lolos menerima program Prakerja," kata Gabriel.
Dia menambahkan, jika masyarakat menggunakan jasa joki, itu adalah arrangement antara peserta dan joki tersebut.
Sementara itu posisi manajemen pelaksana jika belum ada kerugian, hanya bisa mengedukasi mereka.
Jika masyarakat merasa dirugikan dengan adanya joki ada dua hal yang bisa dilakukan.
"Mereka bisa melaporkan langsung ke polisi atau mereka juga bisa menyampaikan ke kami dan kami akan teruskan laporannya," kata dia.
Gabriel menegaskan, pihaknya akan membantu menindaklanjuti ke aparat penegak hukum.
Baca juga: Cara Ganti dan Hal yang Harus Dilakukan Saat Lupa Password Prakerja