Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Anak Disebut Meninggal akibat Radiasi Ponsel, Ini Penjelasan Medisnya...

Baca di App
Lihat Foto
Geralt
Ilustrasi Radiasi Ponsel
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Seorang remaja berusia 12 tahun asal Kecamatan Pabuaran, Subang, disebut meninggal dunia karena adanya gangguan pada kepalanya yang diduga karena seringnya terpapar radiasi dari ponsel.

Mengutip TribunNews (25/2/2021), kejadian tersebut berawal ketika korban mengeluh sakit kepala.

Dalam keseharian, korban dikenal gemar bermain game online.

Setelah dilakukan pemeriksaan, disebutkan bahwa remaja tersebut meninggal dunia diduga karena mengalami gangguan saraf akibat radiasi ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Soal Pom Bensin Terbakar Diduga karena Radiasi Ponsel, Ini Penjelasan Pertamina

Lantas, benarkah radiasi ponsel dapat mengakibatkan kematian?

Menanggapi hal itu, dokter spesalis anak dan juga konsultan neurologi anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Rr Amanda Soebadi menyampaikan bahwa penyebab kematian pasien bukan dikarenakan radiasi ponsel.

Ia menjelaskan, sampai saat ini tidak ada laporan ilmiah kematian yang disebabkan langsung oleh radiasi piranti digital.

"Dari segi medis-neurologis, penyebab kematian pasien ini kemungkinan adalah penyakit yang menyebabkan sakit kepalanya," ujar Amanda saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Viral Obat Sakit Kepala Untuk Rebus dan Bikin Empuk Daging, Apa Bahayanya?

Meski tidak dapat mendiagnosis pasien karena tidak secara langsung memeriksanya, Amanda memprediksi bahwa sakit kepala yang diderita pasien setidaknya sudah dialami setidaknya selama sebulan.

Menurutnya, sakit kepala kronik berulang dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak, misalnya tumor otak atau kelainan pembuluh darah otak.

"Kemungkinan besar kelainan dalam otak itulah yang menjadi penyebab kematiannya, bukan radiasi ataupun kecanduan ponsel," ujar Amanda.

"Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah apa pun yang menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kematian," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Tumor Kelenjar Tiroid, Gejala dan Penyebabnya...

Dampak pada kesehatan terkait paparan radiasi gadget

Mengenai paparan radiasi, Amanda mengungkapkan bahwa paparan radiasi sampai saat ini tidak ada bukti konklusif dapat menyebabkan penyait serius.

Namun, ada efek-efek lain dari penggunaan piranti digital (gadget) yang berlebih, berikut rinciannya:

1. Layar gadget mengeluarkan radiasi panas, hal ini dapat menyebabkan sindrom mata kering

2. Paparan berlebih terhadap aktivitas di media digital menyebabkan anak lebih sedikit aktivitas fisik dan lebih miskin pengalaman sensorik, lebih sedikit bermain outdoor dan bermain yang membutuhkan koordinasi gerak motorik yang lebih beragam dan kompleks.

Hal ini dapat mengganggu perkembangan anak.

Baca juga: Mengenal Tumor dan Kanker, Beda atau Sama?

3. Apabila selama menggunakan gadget postur anak tidak baik, misalnya sambil tiduran atau tengkurap di tempat tidur, leher mendongak atau menunduk, punggung bungkuk, maka sikap ini dapat menyebabkan efek fisik, antara lain berupa sakit kepala yang kita sebut dengan "tension headache".

Yang perlu diperhatikan, selain sakit kepala juga bisa sakit punggung maupun cedera pada tangan/lengan bila menggunakan keyboard atau trackpad/mouse dalam waktu lama.

Tetapi, hal ini berbeda dengan sakit kepala yang disebabkan kelainan dalam otak. "Tension headache" ini tidak berbahaya namun mengganggu.

4. Kebiasaan menggunakan piranti digital, terutama dengan "multitasking," menyebabkan anak lebih sulit berkonsentrasi dan mudah teralihkan perhatiannya.

Baca juga: Mengenal Kanker Langka Angiosarkoma, dari Penyebab hingga Gejalanya...

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Kenapa Kerap Sakit Kepala setelah Makan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi