Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Es Sebesar Kota London Runtuh dari Lapisan Es Antartika

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Benua Antartika salah satu tempat paling dingin di Bumi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gunung es raksasa, kira-kira seluas Kota London, runtuh dari lapisan es Antartika, dekat pangkalan riset milik Inggris, pada Jumat (26/2/2021).

Melansir DW, Jumat (26/2/2021) gunung es berukuran 1.270 kilometer persegi itu runtuh dari lapisan Brunt Ice Shelf setebal 150 meter, akibat proses alamiah yang disebut "calving".

Para peneliti telah memperkirakan terjadinya peristiwa itu sejak hampir satu dekade lalu, ketika retakan besar terbentuk di lapisan es tersebut.

"Tim kami di BAS (British Antarctic Survey) telah bersiap selama bertahun-tahun, akan kemungkinan terjadinya calving gunung es dari Brunt Ice Shelf," kata Direktur BAS, Dame Jane Francis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam laporan resminya, BAS menyatakan bahwa keruntuhan gunung es itu terpantau semakin cepat terjadi sejak November 2020.

Baca juga: Ilmuwan Prediksi Gletser di Dunia Akan Mencair, Pertama di Puncak Jaya Papua

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?

Pangkalan riset aman

Persiapan akan terjadinya peristiwa tersebut telah dilakukan dengan memindahkan pangkalan riset BAS sejak empat tahun lalu.

Pangkalan Riset BAS Halley VI, yang bertugas memantau pergerakan lapisan es Antartika setiap hari, hanya berjarak 20 kilometer dari lokasi runtuhnya gunung es.

Saat terjadi keruntuhan gunung es, pangkalan tersebut kosong, karena 12 anggota tim yang sebelumnya bertugas di sana, telah meninggalkan pangkalan tersebut sebelumnya akibat musim dingin yang melanda Antartika.

Selama tim tidak berada di lokasi, pergerakan lapisan es dipantau menggunakan instrument GPS, yang mengirimkan data ke Cambridge, Inggris, untuk dianalisis.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona B1525 Ditemukan di Inggris, Berpotensi Mengkhawatirkan

Peristiwa alamiah

Gunung es runtuh ke laut adalah peristiwa alamiah yang biasa terjadi di Antartika. Akan tetapi, proses terjadinya peristiwa tersebut semakin dipercepat oleh perubahan iklim.

Meski demikian, dalam peristiwa yang baru-baru ini terjadi, BAS menyatakan, tidak ada bukti bahwa perubahan iklim berperan penting.

"Selama beberapa minggu atau bulan mendatang, gunung es itu mungkin bergerak menjauh; atau berhenti bergerak dan tetap berada dekat dengan Brunt Ice Shelf," kata Francis.

"Jaringan instrumen GPS kami akan memberi peringatan dini jika calving gunung es ini menyebabkan perubahan es di sekitar pangkalan riset kami," imbuhnya.

Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...

Menarik diamati

Melansir The Guardian, Jumat (26/2/2021) Adrian Luckman, ahli glasiologi Inggris dan profesor geologi di Swansea University di Wales, telah memeriksa gambar-gambar Brunt Ice Shelf selama beberapa pekan terakhir.

“Meskipun runtuhnya sebagian besar gunung es Antartika adalah peristiwa yang sepenuhnya normal, namun peristiwa keruntuhan besar seperti yang terdeteksi di Brunt Ice Shelf pada hari Jumat tetap cukup langka dan menarik,” kata ahli penginderaan jarak jauh itu kepada BBC.

“Dengan tiga retakan panjang yang terus terbentuk di Brunt Ice Shelf selama lima tahun terakhir, kami semua telah mengantisipasi bahwa sesuatu yang spektakuler akan terjadi," ujar dia.

Luckman mengatakan, seiring berjalannya waktu, akan diketahui apakah peristiwa tersebut bakal memicu lebih banyak keruntuhan gunung es dalam beberapa hari dan minggu mendatang. 

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi