Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Kereta Kuno Romawi Berusia 2.000 Tahun di Pompeii

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@pompeii_sites
Kereta kuno dari tahun 79 masehi di Pompeii Italia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan kereta upacara kuno Romawi yang hampir berusia 2.000 tahun dari sebuah vila di dekat kota Pompeii, Italia.

Kereta tersebut diduga ikut terkubur saat terjadi letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.

Melansir NBCN News, Sabtu, (27/2/2021), kereta beroda empat yang hampir utuh itu terbuat dari besi, perunggu, dan timah.

Kereta itu ditemukan di dekat istal vila kuno di Civita Giuliana, sekitar 700 meter di utara tembok Pompeii kuno.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Peti Mati dan Mumi Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Kuil Kuno Mesir

Kereta upacara

Direktur Situs Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna, menjelaskan kereta itu adalah kereta untuk upacara pertama yang ditemukan di daerah itu.

"Seseorang tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa ini bisa menjadi kereta yang digunakan untuk ritual yang berkaitan dengan pernikahan, untuk membawa pengantin perempuan ke rumah barunya," kata Osanna.

Sebelumnya, di daerah itu hanya ditemukan kendaraan fungsional yang digunakan untuk transportasi dan pekerjaan, tapi tidak untuk upacara.

"Ini adalah penemuan luar biasa yang memajukan pemahaman kita tentang dunia kuno," kata Osanna.

Dia juga mengatakan bahwa kereta tersebut menemani saat-saat perayaan bagi komunitas, (seperti) parade dan prosesi.

Baca juga: Situs Arkeologi Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Tiberia, Israel

Bentuk kereta

Diberitakan CNN, Minggu (28/2/2021), Taman Arkeologi Pompeii menggambarkan penemuan itu sebagai penemuan luar biasa dan menambahkan elemen tambahan pada sejarah rumah itu.

Gerbong itu dihiasi lembaran perunggu dan panel kayu berwarna merah dan hitam.

Di bagian belakang, terdapat berbagai cerita yang terukir di atas perunggu dan medali timah.

Langit-langit vila terbuat dari kayu Ek Inggris gugur, bahan yang sering digunakan di zaman Romawi dan telah dilepas dengan hati-hati untuk memungkinkan penyelidikan lebih lanjut.

Penggali pertama kali menemukan bagian dari artefak yang muncul dari material vulkanik pada 7 Januari 2021. 

Beberapa minggu kemudian, seluruh kereta terungkap, secara ajaib masih utuh meskipun bagian ruangan yang menampungnya runtuh.

Baca juga: Toko Makanan Jalanan Kuno Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Pompeii

Restorasi

Taman Arkeologi Pompeii memindahkan artefak ke laboratorium untuk menghilangkan material sisa vulkanik. Kemudian mereka akan memulai proses restorasi dan rekonstruksi yang panjang.

Melansir Independent, Minggu (28/2/2021), penggalian dimulai di vila pinggiran kota Civita Giuliana, sekitar 700 meter di utara tembok Pompeii kuno, pada 2017.

Salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah untuk melindungi vila dari pemburu harta karun yang telah menggali beberapa terowongan di daerah tersebut. Dua mayat ditemukan dari vila di Civita Guiliana pada November 2020.

Setelah menemukan kereta tersebut, para arkeolog tujuh hari seminggu sejak pertengahan Januari, mencoba untuk merestorasi sisa-sisa kayu dan logam yang rapuh, serta menuangkan plester ke dalam lubang yang ditinggalkan oleh bahan organik saat membusuk.

Baca juga: Sejarah Pompeii, Kota Kuno di Bawah Tumpukan Abu Vesuvius

Pompeii

Sekitar dua pertiga dari Pompeii telah ditemukan sejak reruntuhan itu ditemukan pada abad ke-16. Kota ini adalah rumah bagi sekitar 13.000 orang saat terkubur di bawah abu, batu apung, dan debu.

"Pompeii terus membuat kami takjub dengan penemuannya dan itu akan terjadi selama bertahun-tahun, dengan 20 hektar masih harus digali," kata menteri kebudayaan Dario Franceschini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi