KOMPAS.com - Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 telah ditutup pada Jumat (26/2/2021).
Rencananya, pendaftaran gelombang selanjutnya (Gelombang 13) dibuka pada Selasa (2/3/2021) atau Rabu (3/3/2021).
Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan, program Kartu Prakerja ini diusahakan agar penerimanya merata.
"Jadi ini merata, kita sudah lihat statistiknya. Jadi demi pemerataan manfaat dan juga manfaat untuk masa pendemi, kemudian ini diminta kelompok tertentu tidak boleh menerima Kartu Prakerja," ujarnya saat laporan penerima program Kartu Prakerja 2020 pada Jumat (26/2/2021) pukul 14.00 WIB melalui jumpa pers virtual.
Baca juga: Cara Buat Akun dan Syarat Daftar Prakerja 2021
Lantas, apakah penerima Kartu Prakerja sepanjang 2020 sudah inklusif untuk semua lapisan masyarakat?
Data inklusivitas
Dari gelombang 1 sampai 11, penerima program Kartu Prakerja tercatat sebanyak 5.509.055 orang.
Data ini tidak termasuk 478.619 orang yang dicabut kepesertaannya karena ada pelanggaran atau ketidakpatuhan aturan pendaftaran Kartu Prakerja.
Adapun data inklusivitas program Kartu Prakerja, meliputi:
- 45 persen penerima adalah perempuan
- 9 persen penerima berpendidikan rendah, yaitu lulusan SD ke bawah
- 5 persen penerima penyandang disabilitas
- 2 persen penerima berusia lebih dari 60 tahun
- 2 persen penerima berasal dari kabupaten tertinggal
Baca juga: Program Prakerja Ditutup, Bagaimana Tandanya jika Lolos atau Gagal?
Data di atas dihimpun dari data administratif dan survei evaluasi manajemen pelaksana program Kartu Prakerja.
Pengangguran yang akhirnya bekerja
Sejak peluncuran Kartu Prakerja gelombang 1, program ini mencapai jumlah pendaftar sebanyak 43,8 juta orang.
Dari sekian pendaftar, terdapat 5,5 juta penerima program Kartu Prakerja dari gelombang 1 sampai 11.
Adapun mengenai jumlah penerima, sebanyak 82 persen mengaku tidak bekerja atau pengangguran.
"Dari survei evaluasi kita tanyakan tentang itu, 35 persen yang bekerja, baik yang bekerja sebagai karyawan maupun wirausaha," papar Denni.
Baca juga: Kapan Hasil Seleksi Prakerja Gelombang 12 Diumumkan? Ini Bocorannya
Wilayah terpencil
Mengenai sebaran wilayah, penerima berasal dari 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.
"Kami kan punya SK atau peraturan menteri di mana di situ disebutkan kabupaten tertinggal adalah kabupaten A, B, C, D itu banyak. Kami ambil ini, berapa sebenarnya dari penerima Kartu Prakerja yang 5,5 juta itu berasal dari kabupaten-kabutapen tertinggal," klaim Denny.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh penyelenggara Prakerja, Denni menyebutkan, jumlah penerima dari wilayah tertinggal sebanyak 2 persen.
"Dua persen kan kayaknya kecil, tapi kalikan dengan 5,5 juta, kita bicara tentang 110 ribu orang," kata Denni.
Baca juga: Ramai soal Gambar Lonceng di Halaman Dashboard Kartu Prakerja, Apa Itu?
Kabupaten tertinggal
Ia mengatakan, wilayah tersebut mencakup kabupaten-kabupaten tertinggal.
"Ini berasal dari kabupaten tertinggal, kalau enggak salah Moko-Moko, Mentawai, kemudian ada dari Papua, Papua Barat, Maluku, NTT itu banyak kabupaten tertinggal di situ," kata Denni
Adapun upaya untuk menjangkau wilayah-wilayah yang kesulitan mendapat informasi, bahkan akses internet, penyelenggara Prakerja meminta bantuan pada pemerintah daerah.
Baca juga: Lupa Password di Dashboard Kartu Prakerja? Lakukan Cara Berikut Ini!
Penyelenggara Prakerja mengkalim juga mengirimkan poster atau banner untuk ditempelkan pemerintah daerah di lokasi yang mudah dijangkau publik.
"Sehingga kemudian pemerintah daerah menempel dan meletakkan di lokasi di mana publik sering berkumpul," kata Denni.
Pada pendaftaran program Kartu Prakerja 2020, provinsi dengan pendaftar paling sedikit meliputi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara yang mana pendaftar dari program Prakerja itu relatif sedikit.
Baca juga: Ramai soal Lagu Yamko Rambe Yamko, Benarkah dari Papua?