Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 1 Maret: Varian Corona Brazil Terdeteksi di Inggris | Thailand Mulai Vaksinasi

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/ANNA SHVETS
Ilustrasi Covid-19, pandemi virus corona, pandemi Covid-19.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Angka kasus infeksi virus corona di dunia terus mengalami peningkatan.

Hingga Senin (1/3/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 114.663.777.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.542.462 orang meninggal dunia, dan 90.189.959 orang dinyatakan pulih.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 29.247.577 kasus, 525.802 orang meninggal dunia, dan 19.682.741 orang pulih
  2. India: 11.112.012 kasus, 157.193 orang meninggal dunia, dan 10.784.528 orang pulih
  3. Brasil: 10.551.259 kasus, 254.942 orang meninggal dunia, dan 9.386.440 orang pulih
  4. Rusia: 4.246.079 kasus, 86.122 orang meninggal dunia, dan 3.811.797 orang pulih
  5. Inggris: 4.176.554 kasus, 122.849 orang meninggal dunia, dan 2.905.317 orang pulih
  6. Perancis: 3.755.968 kasus, 86.454 orang meninggal dunia, dan 254.868 orang pulih
  7. Spanyol: 3.188.553 kasus, 69.412 orang meninggal dunia, dan 2.647.446 orang pulih
  8. Italia: 2.925.265 kasus, 97.699 orang meninggal dunia, dan 2.405.199 orang pulih
  9. Turki: 2.701.588 kasus, 28.569 orang meninggal dunia, dan 2.572.234 orang pulih
  10. Jerman: 2.450.294 kasus, 70.687 orang meninggal dunia, dan 2.248.400 orang pulih.

Baca juga: Ketahui Tanda-tandanya, Ini Gejala Corona pada Anak dan Remaja

Cakupan vaksinasi

Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.

Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi Covid-19, dengan capaian 38,3 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.

Berikut persentase populasi yang telah sepenuhnya divaksin di sejumlah negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 27 Februari 2021:

Perkembangan pandemi

Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:

Inggris

Melansir The Guardian, 28 Februari 2021, Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris telah mengidentifikasi kasus-kasus pertama yang berkaitan dengan varian baru virus corona dari Brazil.

DKM Inggris telah melabeli status varian tersebut sebagai "mengkhawatirkan", karena kekhawatiran vaksin Covid-19 yang sudah ada sekarang menjadi kurang efektif melawan varian tersebut.

Sejauh ini, DKM Inggris telah mendeteksi tiga kasus terkait varian virus Brazil di Inggris, dan mendeteksi tiga kasus serupa di Skotlandia.

Dua kasus pertama yang ada di Inggris, disebabkan oleh strain P1 dan berasal dari satu rumah tangga di South Gloucestershire, yang memiliki riwayat perjalanan dari Brazil.

Baca juga: Inggris Setujui Penelitian yang Gunakan Relawan untuk Diinfeksi Virus Corona

Meski demikian, kasus ketiga masih belum teridentifikasi keberadaannya. DKM Inggris mengatakan, kasus ketiga belum melengkapi kartu hasil tes, sehingga detail lanjutan masih belum tersedia.

Kasus ketiga diyakini tidak berhubungan dengan dua kasus sebelumnya, karena virus yang terdeteksi memiliki sedikit perbedaan genetik.

DKM Inggris kini meminta setiap orang yang mengikuti tes Covid-19 pada 12-13 Februari dan belum menerima hasil tes, untuk segera mengonfirmasi hasil tes.

Varian baru virus corona dari Brasil diketahui memiliki sejumlah kesamaan mutasi dengan varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan.

Thailand

Melansir Channel News Asia, 28 Februari 2021, Thailand memulai program vaksinasi Covid-19 pada 28 Februari, dengan menteri, pejabat kesehatan, dan profesional medis, menjadi beberapa orang pertama yang menerima vaksinasi.

Suntikan pertama vaksin, yang dikembangkan oleh Sinovac China, diberikan kepada Wakil Perdana Menteri Anutin Charnvirakul, yang juga merupakan menteri kesehatan.

"Saya berharap vaksinasi akan membuat orang aman dari penyebaran Covid-19 dan memungkinkan Thailand kembali normal secepat mungkin," kata Anutin kepada wartawan, setelah menerima vaksin.

Turut hadir pada kesempatan itu, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha. Namun, karena usia PM yang telah memasuki 66 tahun, maka dia tidak bisa menerima vaksin, karena vaksin CoronaVac hanya cocok digunakan untuk rentang usia 18-59 tahun.

Thailand telah menerima 200.000 dosis pertama vaksin Sinovac dari China, dan 117.000 dosis vaksin impor yang dikembangkan AstraZeneca-Oxford.

CoronaVac telah didistribusikan ke 13 provinsi berisiko tinggi, sedangkan vaksin AstraZeneca-Oxford akan siap digunakan pada minggu kedua bulan Maret, setelah melalui uji kelayakan.
Thailand rencananya akan menerima suplai 1,8 juta dosis CoronaVac tambahan pada bulan Maret dan April.

Sementara itu, vaksinasi massal dengan target 10 juta dosis per bulan akan dimulai pada bulan Juni.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan farmasi Thailand, Siam Bioscience telah mendapat izin untuk memproduksi 61 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford.

Baca juga: Disebut Berhasil Kendalikan Pandemi, Thailand Kembali Perpanjang Status Darurat

Brazil

Melansir CNN, 26 Februari 2021, Oswaldo Cruz Foundation (Fiocruz), lembaga kesehatan masyarakat terkemuka di Brasil memperingatkan bahwa tingkat okupansi kamar ICU di negara itu berada pada kondisi terburuk sejak pandemi virus corona dimulai.

Sebuah buletin yang diterbitkan pada Jumat, 26 Februari 2021, oleh Fiocruz, dari data yang dikumpulkan hingga 22 Februari 2021 menunjukkan bahwa keterisian kamar ICU Covid-19 di 12 dari total 26 negara bagian mencapai 80 persen.

Tidak hanya itu, 17 ibu kota negara bagian juga mencatat keterisian kamar ICU yang tinggi, seperti Porto Velho (100 persen), Manaus (94,6 persen), Fortaleza (94,4 persen), Goiania (94,4 persen), dan Florianopolis (96,2 persen).

"Tingkat penyakit serta beban rumah sakit yang masih tinggi, mungkin masih disebabkan oleh paparan penularan virus yang terjadi pada akhir tahun 2020 dan Januari 2021, dengan adanya pesta akhir tahun, festival, dan peningkatan perjalanan," demikian Fiocruz.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Delirium, Gejala Baru Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi