Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Penyakit yang Awalnya Pandemi Jadi Endemik

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pandemi Covid-19
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan, Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah sepenuhnya hilang.

Hal itu dia sampaikan saat konferensi pers virtual WHO, pada Rabu (24/2/2021).

"Penting untuk menjelaskan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Ryan.

Perbedaan pandemi dan endemik tidak ditetapkan berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, tetapi sejauh mana penyakit itu menyebar.

Endemik merupakan kehadiran konstan atau prevalensi suatu penyakit atau infeksi yang biasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh dari penyakit endemik adalah malaria, yang ditularkan dari nyamuk ke manusia. Penularan malaria tertinggi tercatat terjadi di Afrika bagian Sahara, dan Papua Nugini.

Sedangkan pandemi adalah peningkatan penyakit mendadak, yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, serta menjangkiti banyak orang.

Hingga saat ini, Covid-19 masih ditetapkan sebagai pandemi, dan virus corona baru, SARS-CoV-2, yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019, telah menyebar ke 188 negara dan wilayah.

Baca juga: WHO Ingatkan Covid-19 Bisa Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemi?

Pandemi menjadi epidemi

Sepanjang sejarah umat manusia, tercatat sudah ada beberapa pandemi dahsyat yang pernah menyerang dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Beberapa pandemi akhirnya terhenti, namun sebagian tetap bertahan dan berubah menjadi penyakit endemik.

Berikut adalah beberapa pandemi penyakit yang akhirnya berubah menjadi endemik:

1. HIV

Melansir Health, dalam konferensi pers WHO Rabu (24/2/2021), Dr. Ryan mencontohkan human immunodeficiency virus (HIV) sebagai salah satu jenis virus endemik.

Secara teknis, HIV sebenarnya masih dianggap sebagai pandemi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Akan tetapi, Dr. Ryan mengatakan, populasi global memiliki tingkat kesadaran tinggi tentang keberadaan virus tersebut dan bahayanya.

“HIV belum hilang tetapi kita telah menyadari keberadaan virus itu, dan kita telah menemukan terapinya, serta metode pencegahan, sehigga orang-orang tidak merasa takut seperti sebelumnya,” kata Ryan.

Dia mengatakan, pengobatan modern telah mampu menawarkan usia panjang, dan kehidupan sehat untuk orang dengan HIV (ODHA).

2. Pandemi Flu tahun 1968

Mengutip Britannica, pandemi flu tahun 1968, juga disebut sebagai Flu Hong Kong, berasal dari China pada Juli 1968.

Pandemi ini disebabkan oleh virus influenza A (H3N2), dan merupakan pandemi flu ketiga yang terjadi pada abad ke-20, serta telah menewaskan satu juta orang di seluruh dunia. 

Pandemi flu tahun 1968, diyakini masih berhubungan dengan pandemi Flu Asia tahun 1957, yang diduga menimbulkan pandemi tahun 1968 melalui proses yang disebut "pergeseran antigenik".

Proses tersebut merujuk kepada perubahan kecil pada gen virus flu yang dapat menyebabkan perubahan pada protein permukaan virus, HA (hemagglutinin) dan NA (neuraminidase), yang memicu respons imun tubuh.

Pada akhirnya, menurut CDC Amerika Serikat, pergeseran antigenik itu menyebabkan orang bisa terkena flu lebih dari sekali, dan mengapa vaksin flu tahunan diperlukan untuk perlindungan terbaik terhadap virus dan sifatnya yang selalu berubah.

3. Pandemi Flu tahun 2009

Melansir Health, 10 Maret 2020, pandemi flu terbaru, awalnya dikenal sebagai "flu babi", terjadi pada 2009 akibat penularan virus influenza baru, H1N1.

Menurut CDC Amerika Serikat, virus tersebut sebelumnya tidak teridentifikasi pada hewan atau manusia.

H1N1 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat, dan menyebar dengan cepat ke seluruh negara itu dan dunia.

Menurut CDC Amerika Serikat, antara 12 April 2009 dan 10 April 2010, terdapat 60,8 juta kasus, 274.304 rawat inap, dan 12.469 kematian di Amerika Serikat akibat virus tersebut.

CDC Amerika Serikat juga memperkirakan hingga 575.400 orang meninggal di seluruh dunia akibat pandemi ini.

Meski pandemi ini secara resmi dinyatakan berakhir pada 10 Agustus 2010, namun virus H1N1 pdm09 masih terus beredar sebagai virus flu musiman, yang menyebabkan penyakit, rawat inap, dan kematian di seluruh dunia setiap tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi