Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 2 Maret: 10 Negara Kasus Tertinggi | WHO Jelaskan Penyebab Peningkatan Kasus

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Sejumlah pekerja menggunakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (29/7/2020). Klaster perkantoran penularan Covid-19 di Jakarta kini menjadi sorotan. Data resmi hingga Selasa (28/7/2020) kemarin, ada 440 karyawan di 68 perkantoran di Ibu Kota yang terinfeksi virus corona.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Indonesia hari ini mencatatkan tepat satu tahun sejak laporan pertama kasus virus corona pada 2 Maret 2020. 

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (2/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 114.972.801 (114 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 90.665.812 (90 juta) pasien telah pulih, dan 2.549.393 orang meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.757.596 dengan rincian 21.667.226 pasien dengan kondisi ringan dan 90.370 dalam kondisi serius.

Baca juga: WHO Sebut Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Endemik, Ini Bedanya dengan Epidemi, dan Pandemi

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 29.306.750 kasus, 527.121 orang meninggal, total sembuh 19.795.225
  2. India: 11.122.986 kasus, 157.257 orang meninggal, total sembuh 10.796.164
  3. Brasil: 10.589.608 kasus, 255.836 orang meninggal, total sembuh 9.457.100
  4. Rusia: 4.257.650 kasus, 86.455 orang meninggal, total sembuh 3.823.074
  5. Inggris: 4.182.009 kasus, 122.953 orang meninggal, total sembuh 2.959.884
  6. Perancis: 3.760.671 kasus, 86.803 orang meninggal, total sembuh 258.384
  7. Spanyol: 3.204.531 kasus, 97.945 orang meninggal, total sembuh 2.722.304
  8. Italia: 2.938.371 kasus, 97.227 orang meninggal, total sembuh 2.416.093
  9. Turki: 2.711.479 kasus, 28.638 orang meninggal, total sembuh 28.638
  10. Jerman: 2.455.562 kasus, 70.924 orang meninggal, total sembuh 2.255.500\

Baca juga: Berapa Lama Virus Corona Bertahan pada Permukaan Kain? Ini Risetnya

Update corona Indonesia

Hingga Senin (1/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 6.680. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.341.314 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.212 orang, menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.151.915 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 159 orang, sehingga jumlahnya menjadi 36.325 orang.

Baca juga: Setahun Pandemi Corona di Indonesia, Ini 5 Tempat yang Disebut 80 Persen Rawan Penularan Virus

China kirim 400.000 vaksin Sinopharm

China telah berjanji untuk mengirimkan 400 ribu dosis vaksin Covid-19 produksi Sinopharm ke Afghanistan, kata para pejabat Afghanistan pada Senin (1/3/2021).

"Duta Besar China untuk Kabul mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kesehatan bahwa negaranya akan memberi Afghanistan 400 ribu dosis vaksin COVID-19," kata kepala program imunisasi Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Dastagir Nazari kepada Reuters, Senin.

Vaksin Sinopharm yang diproduksi di China telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi tidak jelas kapan akan dikirimkan, kata Nazari.

Sejauh ini, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah menerima vaksin di 34 provinsi Afghanistan, kata dia.

Vaksinasi anggota pasukan keamanan juga telah dimulai, menurut pejabat lain, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Baca juga: Geliat Industri Film China di Tengah Terpuruknya Industri Film Dunia

Kasus Corona melonjak di Finlandia

Masih dari Reuters, Pemerintah Finlandia pada Senin (1/3/2021) mengumumkan keadaan darurat karena kasus infeksi Covid-19 di negara itu melonjak.

Dengan status darurat, restoran ditutup berbagai aturan lain diberlakukan untuk menangani pandemi virus corona.

Langkah tersebut diambil pemerintah karena varian baru virus corona berkontribusi pada lonjakan infeksi Covid-19 di negara yang sudah menutup perbatasan wilayahnya itu.

Keadaan darurat juga memungkinkan pemerintah untuk melanjutkan penutupan sekolah serta membatasi pergerakan antardaerah.

"Pemerintah memandang bahwa kita perlu mengurangi kontak," kata Perdana Menteri Sanna Marin di depan pers.

"Setiap orang sekarang bisa memengaruhi bagaimana keadaan pada musim semi dan musim panas nanti," katanya.

Baca juga: Direktur WHO Eropa Sebut Pandemi Corona Akan Berakhir Awal 2022

Suriah mulai program vaksinasi

Kementerian Kesehatan Suriah, Senin (1/3/2021) mengatakan, sudah mulai menjalankan vaksinasi Covid-19 pada petugas kesehatan garis depan.

"Untuk hari kedua berturut-turut, vaksinasi Covid-19 diberikan pada petugas kesehatan garis depan yang bekerja di pusat isolasi virus corona di seluruh propinsi," kata kementerian tersebut melalui pernyataan.

Dikutip dari Reuters, pernyataan itu tidak menyebutkan jenis maupun jumlah vaksin virus corona yang diterima oleh Suriah.

Suriah pada Kamis (25/2/2021) mengatakan telah menerima vaksin dari satu "negara sahabat", namun tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud.

Kalangan pejabat kesehatan mengatakan Suriah sudah melakukan pembicaraan dengan Rusia dan China tentang pasokan vaksin, namun sejauh ini tidak ada pengumuman yang muncul soal kesepakatan bilateral.

Baca juga: Suriah Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona

WHO: Kasus Covid-19 meningkat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (1/3/2021) mengatakan, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia meningkat pada minggu lalu untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu terakhir.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, peningkatan terjadi di mana-mana di dunia selain Afrika dan kawasan Pasifik Barat.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (1/3/2021), peningkatan itu "mengecewakan tapi tidak mengejutkan."

"Beberapa di antaranya tampaknya karena kelonggaran tindakan kesehatan masyarakat, beredarnya varian dan orang-orang mulai lengah," kata Tedros. 

Sementara itu, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis untuk Covid-19 di WHO, menggambarkan peningkatan tersebut sebagai "peringatan keras bagi kita semua".

Baca juga: WHO Ingatkan Covid-19 Bisa Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi