Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi, Sustainable Fashion Jadi Solusi Paling Efektif

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi panggung peragaan busana.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Desainer asal Semarang, Elkana Gunawan, mengaku sepi order selama setahun ini karena pandemi corona di Indonesia.

Ia yang biasanya selalu memiliki koleksi busana lebaran, sudah hampir dua tahun ini tak memproduksi desain-desain baru.

"Stok kain yang seharusnya saya bikin untuk koleksi lebaran tahun 2020, masih menumpuk hingga kini," ujarnya pada Kompas.com.

Menurut Elkana, bisnis fesyen memang lesu, hampir mati suri. Tak hanya desainer yang terimbas. Toko-toko busana ready to wear pun mengalami penurunan omzet dan jumlah pelanggan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa pelanggan setia Elkana menuturkan bahwa mereka tak lagi memikirkan soal baju baru. Karena ada yang lebih penting, yaitu soal bertahan hidup. Soal pangan, bukan lagi soal sandang.

Mengangkat sustainable fashion

Meski kebutuhan fesyen bukan lagi proritas, namun tetap saja kebutuhan untuk tampil beda masih tetap ada. Untuk ini, Elkana menawarkan gaya berbusana dengan menggunakan konsep sustainable fashion.

Sustainable fashion adalah konsep fesyen berkelanjutan. Termasuk di dalamnya adalah memanfaatkan baju-baju lama juga perca sisa-sisa jahitan, untuk dicipta ulang menjadi busana baru. 

"Dengan cara ini maka konsep zero waste terpenuhi. Mendapatkan baju baru dengan memanfaatkan limbah perca, dengan minim modal," paparnya.

Desainer yang tergabung dalam Indonesian Fashion Chamber (IFC) chapter Semarang ini pun mengisi kekosongan pasar fesyen sepanjang setahun pandemi dengan melahirkan beragam outer dari perca batik, masker dari kain tenun sisa jahitan, sweatshirt dengan aksen tambal sulam perca, dan masih banyak lagi. 

Menurut Elkana, daya beli masyarakat untuk fesyen berkelanjutan ini cukup lumayan. Karena produk-produk ini memang dilempar ke pasaran dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca juga: Setahun Corona di Indonesia, Ini Cara Seniman Bertahan di Masa Pandemi

Tips hemat fesyen selama pandemi   

Untuk mendapatkan penampilan baru, tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Berikut tips dari Elkana Gunawan :

1. Jangan malu pake baju lama

Baju lama bisa tampil baru jika diberi sentuhan kreatif. Langkah pertama bisa dengan mengubah gaya. Jika biasanya blus hanya dipadu celana jeans, maka sekali-kali padukanlah dengan rok lipit atau scarf warna-warni. Penambahan sedikit aksen, bisa mengubah keseluruhan penampilan.

2. Gunting dan modifikasi

Agar nampak baru, modifikasilah baju lama dengan sentuhan baru. Semisal memotong ujung lengan kemudian menambahkan tepian renda. Atau mengganti kancing kemeja dengan kancing warna-warni yang berukuran lebih besar dan mencuri perhatian mata.

Elkana sendiri sering menerima pesanan custom modifikasi sweatshirt. Aksen gambar yang tak disukai pemilik busana, akan ia tutup dengan tambalan-tambalan perca.

3. Manfaatkan sisa kain

Perca sisa jahitan bisa Anda manfaatkan untuk memberi aksen pada baju lama. Atau dijahit menjadi masker juga totebag belanja.

4. Pilih desain simple 

Jika ingin membeli baju, pilihlah desain yang simple sehingga bisa Anda gunakan kapanpun dan dimanapun. Sebaliknya, desain yang terlalu ramai dan kontemporer, cenderung tak bisa disulap dan dimodifikasi ulang dengan konsep-konsep kreatif.  

Baca juga: Kain Perca Disulap Jadi Busana Keren dalam Koleksi Baru Purana

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi