Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Perpres Miras, Ini Penjelasan Mengapa Alkohol Memabukkan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Ilustrasi minuman keras(KOMPAS IMAGES/Kristianto Purnomo)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pembicaraan perihal minuman keras (miras) atau minuman beralkohol baru-baru ini ramai di tengah masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah diketahui membuka keran investasi minuman keras (miras) pada 2021. Hal itu diketahui menyusul adanya Perpres 10/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken regulasi itu pada 2 Februari 2021 sebagai peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Namun dalam perkembangannya, pemerintah memutuskan untuk mencabut aturan mengenai investasi industri miras tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Siswi SMA Negeri di Demak Diduga Pesta Miras, Ini Faktanya

Keputusan ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam tayangan video YouTube Sekretariat Presiden Selasa (2/3/2021).

"Bersama ini saya sampaikan, saya putuskan lampiran Perpres terkait pembukaan investasi baru dalam industri minuman keras yang mengandung alkohol saya nyatakan dicabut," kata Jokowi.

Warganet pun turut menanggapi pencabutan aturan investasi miras ini.

Kata "mabuk" pun sempat menjadi trending di Twitter.

Hingga Selasa (2/3/2021) pukul 16.30 WIB, sebanyak 15,2 ribu twit membicarakan topik soal mabuk.

Baca juga: Trending di Twitter, Ini Wilayah yang Masuk Klasifikasi Ring 1

Baca juga: Trending IPK 1,77, Ini Sejarah Istilah Nasib Satu Koma atau Nasakom

Lantas, mengapa miras dapat membuat seseorang menjadi mabuk? Bagaimana prosesnya dalam tubuh? Berikut penjelasannya...

Mengandung etanol

Miras dapat membuat mabuk karena beralkohol.

Berdasarkan Pepres Nomor 74 Tahun 2013, minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH).

Etanol yang terkandung dalam miras, diproses dari bahan pertanian yang mengandung karbohidrat, dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi.

Pemerintah menetapkan 3 golongan untuk minuman beralkohol, yaitu:

  • Golongan A dengan kadar etanol 5 persen
  • Golongan B dengan kadar etanol 5-20 persen
  • Golongan C dengan kadar etanol 20-55 persen

Baca juga: 15 Penyakit akibat Konsumsi Alkohol, Apa Saja?

Proses masuk ke tubuh

Dilansir dari Healthline, alkohol pada dasarnya adalah depresan, tetapi sebenarnya memiliki efek stimulasi pada tubuh, mulai dari mulut sampai paru-paru, bahkan hati.

Adapun tahapan efek stimulan pada tiap bagian tubuh manusia ketika menenggak minuman beralkohol, meliputi:

1. Dalam mulut

Begitu seseorang meminum miras, sebagian alkohol masuk ke aliran darah melalui pembuluh darah kecil di mulut dan di lidah.

2. Usus kecil dan perut

Hingga 20 persen alkohol yang diminum masuk ke aliran darah melalui perut. Sisanya masuk ke aliran darah melalui usus kecil.

Jika sebelumnya seseorang makan sebelum minum miras, alkohol akan bertahan lebih lama.

Jika perut kososng, alkohol bergerak ke aliran darah jauh lebih cepat. Semakin banyak alkohol dalam darah pada satu waktu, maka seseorang akan semakin merasa mabuk.

Baca juga: Video Viral Pria Mabuk di Banjarmasin Acungkan Senjata Tajam, Ternyata Napi Asimilasi

3. Aliran darah

Di aliran darah, segalanya menjadi intens.

Aliran darah dapat memindahkan alkohol ke seluruh tubuh dengan cepat.

Alkohol yang kemudian masuk dalam aliran darah, memengaruhi berbagai sistem tubuh. Saat berada di aliran darah, alkohol juga menyebabkan pembuluh darah Anda melebar.

Hal ini mengakibatkan gejala fisik, seperti:

  • kulit memerah
  • merasa hangat sementara
  • penurunan suhu tubuh yang cepat
  • penurunan tekanan darah

Baca juga: Berikut Bahaya Vape, dari Cedera Paru hingga Berujung Kematian

4. Otak dan sistem saraf

Alkohol dapat menjalar ke otak dengan cepat. Biasanya mencapai otak sekitar 5 menit, dan efeknya mulai terasa dalam 10 menit.

Ketika konsentrasi alkohol mulai meningkat di aliran darah, seseorang mungkin merasa bahagia, lebih dapat bersosialisasi, dan percaya diri.

Ini karena alkohol merangsang pelepasan dopamin dan serotonin, yang secara tepat disebut sebagai pemicu hormon 'perasaan baik'. Akan tetapi, saat semakin mabuk, orang tersebut akan mulai mengalami lebih banyak gejala fisik.

Hal ini terjadi karena alkohol menekan sistem saraf pusat dan mengganggu jalur komunikasi otak, sehingga memengaruhi cara otak memproses informasi.

Gejala yang muncul dari poses ini, yaitu:

  • bicara cadel
  • kehilangan koordinasi
  • penglihatan kabur
  • pusing

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

5. Ginjal

Proses berikutnya, otak menghasilkan hormon antidiuretik (ADH) yang memberi tahu ginjal berapa banyak air yang harus dihemat.

Alkohol membatasi produksi ADH, yang membawa kita ke bagian tubuh berikutnya.

Alkohol yang menekan ADH, menyebabkan ginjal melepaskan lebih banyak air. Itulah sebabnya orang mabuk buang air kecil lebih.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?

6. Paru-paru

Sebagian kandungan alkohol yang diminum akan masuk ke paru-paru.

Orang mabuk mengembuskan sekitar 8 persen alkohol yang diminumnya.

Alkohol ini menguap dari darah melalui paru-paru dan bergerak melalui napas.

Inilah sebabnya mengapa orang mabuk berbau seperti pabrik bir setelah semalaman minum.

Baca juga: Minum Bir Bikin Rentan Digigit Nyamuk, Benarkah?

7. Hati

Saat mabuk, hati atau liver bekerja keras mengoksidasi sebagian besar alkohol dan mengubahnya menjadi air dan karbon monoksida.

Hati hanya dapat mengoksidasi satu unit alkohol per jam. Jadi, semakin banyak seseorang minum miras dalam waktu yang lebih singkat, semakin banyak alkohol yang menempel di aliran darahnya.

Hasilnya adalah kandungan alkohol dalam darah lebih tinggi dan dapat meningkatkan risiko keracunan alkohol.

Baca juga: Viral Video Kondisi Hati Bermasalah Diduga akibat Sering Konsumsi Alkohol

Perasaaan mabuk

Dilansir dari iflscience.com, seorang penulis Buzz: The Science and Lore of Alcohol and Caffeine, Stephen Braun menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita sedang mabuk.

Saat mabuk, ada euforia dan perasaaan yang membuat seseorang seolah baik. Hal ini diakibatkan karena pelepasan sedikit hormon dopamin.

"Dalam setengah jam pertama atau lebih minum, Anda akan mengalami efek stimulasi dan euforia. Alkohol mengurangi hambatan Anda dan akan melepaskan sedikit dopamin sehingga Anda akan merasa baik," kata Braun.

Hormon dopamin adalah senyawa kimiawi di otak yang berperan menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Hormon ini dapat menimbulkan perasaan bahagia atau perasaan baik.

Baca juga: Mengenal Hand Sanitizer LIPI, Berkadar Alkohol 65 Persen dan Dibuat Terbatas

Faktor lain yang memengaruhi

Efek minuman beralkohol dapat berbeda-beda pada beberapa orang.

Bisa karena usia dan kondisi tubuh. Healthline merangkum faktor-faktor yang memengaruhi seberapa mabuk seseorang, meliputi:

  • Berat badan

Tubuh yang lebih besar memberi alkohol lebih banyak ruang untuk berdifusi.

  • Jenis kelamin

Perbedaan komposisi tubuh adalah alasan mengapa pria dan wanita memetabolisme alkohol dengan kecepatan yang berbeda.

Wanita biasanya memiliki lebih banyak lemak tubuh, yang menahan alkohol lebih lama.

Mereka juga memiliki lebih sedikit air tubuh untuk mengencerkan alkohol dan lebih sedikit enzim yang memetabolisme itu.

Baca juga: Aisha Weddings, Pernikahan Usia Anak, dan Dampaknya...

 

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, metabolisme seseorang akan semakin melambat, sedangkan persentase lemak tubuh meningkat dan kadar air dalam tubuh menurun. Ini dapat memengaruhi cara tubuh memproses alkohol dan pengaruhnya.

  • Jenis alkohol

Kandungan alkohol bervariasi di setiap miras. Miras dengan konsentrasi tinggi, seperti vodka dan gin, diserap lebih cepat oleh tubuh. Penyerapan minuman bersoda dan berbuih, seperti campuran sampanye atau soda, lebih cepat daripada minuman lain.

  • Kecepatan minum

Menenggak daripada menyesap akan meningkatkan kadar alkohol dalam tubuh. Ini membat seseorang lebih cepat mabuk.

  • Makanan di lambung

Makanan di perut dapat memperlambat penyerapan alkohol. Jika seseorang minum miras dengan perut kosong, alkohol diserap lebih cepat, menyebabkan seseorang merasakannya efeknya lebih cepat dan lebih keras.

Baca juga: FDA Tarik Hand Sanitizer Berbasis Metanol, Apa Beda dengan Etanol dan Isopropil Alkohol?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi