Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanfaatkan Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Bagaimana Caranya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO
Ilustrasi kosmetik
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah twit berisi informasi mengenai banyaknya lipstik yang dimiliki seorang pengguna Twitter beredar di media sosial pada Selasa (2/3/2021).

Dalam twit yang dikirim oleh akun base Twitter @tanyainrl itu, pemilik lipstik ingin mengurangi pembelian lipstik, namun belum bisa.

Kemudian, seorang pengguna Twitter lainnya, @hybayiiiiii mengusulkan bahwa apabila lipstik-lipstik yang masih dalam kondisi masih bagus dan terlanjut kedaluwarsa, sebaiknya disumbangkan ke perias jenazah.

"Nanti kalo udh keburu expired di sumbangin aja nder ke perias jenazah biar bermanfaat," tulis akun @hybayiiiii.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai Twit Tugas Sekolah Unduh Snack Video dan Input Kode Referral, Ini Tanggapan Satgas Waspada Investasi

Selain itu, akun @hybayiiiii juga mengunggah foto yang menginformasikan adanya pihak yang menerima make up kedaluwarsa yang dapat dimanfaatkan kembali untuk merias jenazah.

Baca juga: Panduan dan Tata Cara Baru Menguburkan Jenazah Pasien Covid-19

Lantas, apa saja syarat dan ketentuan make up yang dapat didonasikan dan bagaimana cara mengirimnya?

Saat dikonfirmasi, pencetus gerakan donasi Good Things Happen, Lisa Joesman mengatakan bahwa ada beberapa kriteria kosmetik yang dapat disumbangkan.

"Untuk jenis kosmetik, kita menerima yang tidak berjamur dan berbau, juga menerima hair spray, parfum, wig untuk jenazah cancer," ujar Lisa saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (3/3/2021).

Ia menambahkan, pihaknya tidak menerima donasi skincare.

Baca juga: Dokter Richard Lee, Kartika Putri, dan Sejumlah Hal yang Perlu Diketahui Seputar Skincare...

Peduli lingkungan

Terkait gerakan donasi make up yang kedaluwarsa, Lisa mengungkapkan bahwa ide ini tercetus karena dirinya peduli dengan lingkungan yang cenderung banyak menumpuk kemasan make up.

"Saat ini kita butuh perusahaan-perusahaan kosmetik juga ikut bertanggungjawab atas sampah yang mereka hasilkan," ujar Lisa.

Ia menjelaskan, setidaknya pihak produsen kosmetik ke depannya haruslah memikirkan kemasan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Waspada Kosmetik Palsu, Ini Cara Cek Produk Berizin dari BPOM

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Lisa juga telah bekerja sama dengan bank-bank sampah yang masih berupaya mendaur ulang sampah kosmetik.

Lisa menganggap, setidaknya gerakannya ini adalah penyelamatan iklim sementara.

Di sisi lain, Lisa mengatakan bahwa penggunaan make up jarang digunakan saat pandemi.

Baca juga: Harus Gunakan Masker, Bagaimana Gaya Make Up yang Baik?

Menurutnya, mereka yang menggunakan make up biasanya mengaplikasikannya ketika akan bekerja ke kantor.

Namun, lantaran masih pandemi corona, maka para pekerja lebih banyak yang bekerja dari rumah (work from home), sehingga penggunaan make up cenderung kurang dilakukan.

"Pastinya banyak perempuan pekerja yang tidak lagi atau jarang menggunakan make up karena WFH dan terpikir juga pastinya nanti akan banyak sampah dari kosmetik yang tidak terpakai ini," ujar Lisa.

"Jadi daripada langsung dibuang, kenapa enggak dicoba digunakan ulang," lanjut dia.

Selain itu, Lisa juga berupaya browsing untuk mencari siapa saja pihak yang dapat menerima kosmetik-kosmetik donasi ini.

Kemudian ia berhasil menemukan salah satu perias jenazah yang mau menerima kosmetik donasi tersebut.

Baca juga: Hati-hati, Berikut Kandungan Skincare yang Tidak Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, Termasuk Mugwort

Memilah barang

Kegiatan donasi make up kedaluwarsa ini sudah ia lakoni sejak Desember 2020.

Dengan hati-hati dan cermat, Lisa dan timnya menyortir kosmetik mana saja yang masih bagus dan sudah kedaluarsa.

Sebelum diserahkan kepada penerima, Lisa juga memberi tahu seperti apa kondisi kosmetik tersebut.

"Sebelum memberikan juga kita kasih liat kondisinya, jadi terserah mereka apakah mereka mau menggunakannya atau tidak," ujar Lisa.

Ia menambahkan, kosmetik-kosmetik donasi ini tidak hanya diminati oleh mereka yang bekerja sebagai perias jenazah, melainkan mereka yang bekerja dari komunitas teater dan komunitas transpuan di Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: 4 Bahan Kandungan dalam Skincare, Manfaat dan Cara Kerjanya

Terkendala tenaga

Meski gerakan yang dilakukannya dinilai membutuhkan energi dan sumber daya manusia yang besar, Lisa mengungkapkan, pihaknya masih terkendala dalam penyortiran kosmetik.

"Kami belum banyak punya man power (tenaga) jadi mengandalkan relawan aja yang berkenan membantu," katanya lagi.

Ia menceritakan, ketika penyortiran barang, tim Good Things Happen masih menemukan produk skincare yang dikirimkan donatur.

Baca juga: Banyak Sampah Skincare di Rumah, Ini Solusinya...

Jika produk skincare sudah kedaluwarsa, maka produk tersebut akan langsung dibuang.

Tetapi jika masih bagus dan dapat digunakan, maka ia akan terbuka untuk memberikan kepada pihak yang membutuhkan.

Bagi mereka yang ingin mendonasikan kosmetiknya, dapat mengirimkan produk ke alamat Kalibata City Tower Borneo 12BJ, Jalan Kalibata Raya, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Selain itu, bisa juga untuk menghubungi Lisa di nomor telepon 0895-0404-2805.

Baca juga: Kenali Lamanya Melihat Efek Sebenarnya dari Produk Skincare

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi